Featuring

“Nyanyi Sunyi Revolusi” : Panggung Teater (milik) Amir Hamzah

12 Januari 2019 @Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia – Jakarta

Dalam mengenang kehadiran seorang Penyair besar di Tanah Air tercinta Indonesia, Amir Hamzah, yang turut membangun dan mengembangkan Bahasa Indonesia, Titimangsa Foundation didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation akan menggelar sebuah pementasan teater bertajuk “Nyanyi Sunyi Revolusi”.

Pementasan yang akan berlangsung pada 2 dan 3 Februari 2019 di Gedung Kesenian Jakarta, — sekaligus mengangkat sisi kehidupan Pujangga besar Amir Hamzah — merupakan bentuk komitmen Titimangsa Foundation pimpinan Happy Salma, terhadap upayanya mengangkat ke dalam seni pertunjukan.

Lebih dari itu, Amir Hamzah, oleh H.B Jassin menyebutnya ‘Raja Penyair Pujangga Baru’, diangkat sebagai Pahlawan Nasional, maka dalam melakukan riset naskah pentas mengenai sosok Amir Hamzah, penulis Ahda Imran pada pementasa teater “Nanyi Sunyi Revolusi”, ini banyak bersumber dari buku karya Nh Dini berjudul ‘Amir Hamzah, Pangeran dari Seberang’.

“Pementasan ini juga, salah satunya sebagai bentuk salam hormat dari Titimangsa Foundation untuk penulis kebanggaan Indonesia yang baru saja berpulang, Nh Dini. Kisah hidup Amir Hamzah ini terceritakan sangat apik dalam karya seorang Nh Dini. Kekaguman saya pada Amir Hamzah dan Nh Dini inilah yang mendorong saya untuk berupaya mewujudkan cita-cita ini. Setahun lalu, genap sudah harapan saya bahwa kisah Amir Hamzah akan dipentaskan dengan dukungan dari Bakti Budaya Djarum Foundation,” ujar Happy Salma.
Happy Salma melanjutkan keterangannya, mengangkat sosok Pujangga besar Amir Hamzah, sudah terbersit lama dan direncanakan matang sejak 2 tahun lalu. “Adalah Arda Imran yang pertama saya hubungi, dan ketika impian saya ini terjwujudnya, ingin saya sampaikan terima kasih pada Bakti Budaya Djarum Foundation yang selalu memberi dukungan atas pementasan teater dalam upaya mengangkat sastra Indonesia. Juga tentu pada banyak pihak”.

Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, dalam siaran pers menyampaikan, “Amir Hamzah merupakan salah satu tokoh penting dalam perkembangan bahasa Indonesia dan kecintaannya akan bahasa Indonesia dapat dilihat dari dukungannya kepada Sumpah Pemuda. Komitmennya untuk selalu menggunakan bahasa Indonesia dalam berbagai pertemuan dan kehidupan sehari-hari, dan kiprah Amir Hamzah inilah yang harus disebarluaskan kepada generasi saat ini, bahwa bahasa Indonesia melalui proses tidak mudah untuk menjadi bahasa pemersatu seperti yang kita kenal saat ini. Melalui pementasan ini, harapan kami masyarakat Indonesia menjadi lebih bangga pada bahasanya dan khazanah sastra Indonesia”.

Pementasan berdurasi 2 jam, ini memanglah dititik-beratkan untuk mempopulerkan karya sastra Indonesia ke generasi muda Tanah Air. Dan, dipastikan kian memukau saja pementasan “Nyanyian Sunyi Revolusi” yang disutradarai oleh Iswadi Pratama, merupakan Sutradara Teater Satu Lampung yang karya terbarunya banyak dipentaskan bersama Teater Satu di Jepang dan Australia, — oleh Titimangsa Foundaation dilengakapi kehadiran para pemain yang sangat berdedikasi : Lukman Sardi, sebagai Amir Hamzah, Prisia Nasution berperan sebagai Tengku Tahura, Sri Qadariatin, berperan sebagai Iliek Sundari dan Dessy Susanti berperan sebagai Tengku Kamaliah.

Andriza Hamzah
Foto : Dok. EPR

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *