Goodlife Lifestyle

2 Cara Penyebaran Virus, Layak Dipahami

Edukasi gaya hidup bersih secara terus menerus kepada masyarakat diharapkan akan dapat mencegah semakin meluasnya perkembangbiakan virus COVID 19. Karena dengan memahami proses penyebaran virus COVID 19, diharapkan masyarakat dapat melakukan tindakan pencegahan secara mandiri. 

Tim Kesehatan Dompet Dhuafa dr. Yeni Purnamasari mengatakan,  upaya edukasi kepada masyarakat, merupakan salah satu cara untuk mencegah semakin meluasnya paparan virus COVID 19. 

“Masyarakat harus paham bahwa penyebaran virus ini bisa melalui dua cara, yaitu droplet yang adalah percikan dahak atau ludah berukuran kecil yang  mengandung virus, dan  kontak erat dengan pengidap COVID 19,” kata dr. Yeni saat acara Ngariung Online, Jumat, 20 Maret 2020. 

“Saat droplet  yang bila adalah sel hidup ini terhirup  lalu masuk ke saluran pernapasan dan akan  menemukan inang untuk berkembang biak.. Tapi  jika menempel pada benda mati, virus ini hanya akan bertahan hidup untuk waktu tertentu sehingga  tidak bisa berkembang biak,” ujarnya. 

Untuk menjaga paparan droplet ini, dr. Yeni menyebutkan ada beberapa cara untuk membuat virus ini mati. a membunuh virus ini adalah alkohol dengan kadar 70 persen, Chlorin,  cahaya Matahari dan proses perebusan.

Chlorin biasa ditemukan pada cairan pemutih yang biasa dijual secara bebas, selanjutnya  diencerkan dengan perbandingan 1 bagian Chlorin dicampur dengan 9 bagian air. Cairan ini nanti bisa digunakan sebagai desinfektansi. Cairan ini juga  bisa digunakan pada benda-benda di seputar kita, yang ditenggarai mampu sebagai tempat virus bertahan.

“Ada beberapa lokasi yang sudah sering disampaikan dalam literatur resmi. Contohnya, pada pegangan pintu. Jika terbuat dari alumunium, maka virus bisa bertahan 2-8 jam. Kalau terbuat dari besi atau baja nirkarat, virus bertahan hingga 2-3 hari. Atau jika plastik, maka virus dinyatakan pada kasus tertentu, bisa bertahan hingga 5 hari,” urainya. 

Jadi,  dr. Yenni lebih lanjut menjelaskan, dengan melakukan penyemprotan atau pengelapan atau pengepelan pada lokasi yang disebutkan akan  bisa menghilangkan virus tersebut. “Untuk benda yang sering kita pegang, seperti uang atau handphone, bisa dihilangkan dengan cara mencuci tangan dengan cairan yang mengandung alkohol 70 persen. Sedangkan untuk pakaian atau alas tempat tidur, bantal dan guling, bisa dilakukan penjemuran di bawah sinar matahari antara 2-3 jam,” ujarnya. 

“Dan untuk bahan konsumsi, dipastikan harus dimasak secara benar hingga mendidih,” tandasnya. 

dr. Yeni menegaskan bahwa pemahaman akan gaya hidup sehat dan bersih merupakan cara terbaik untuk mencegah penyebaran virus COVID 19 ini. 

“Virus tidak bisa masuk ke tubuh jika kita menjaga kebersihan tangan sebelum menyentuh hidung, mulut dan mata. Jadi rajin mencuci tangan itu penting,” tegasnya. 

Kepala IGD RS Yarsi dr. Febriyanti Umar, SpEM yang dihubungi terpisah, menyatakan pentingnya mencuci tangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 

“Saat mencuci tangan, cairan sabun harus diusap dan digosokkan ke seluruh tangan dengan gerakan memutar. Punggung tangan juga harus terkena. Lalu gosok sela jari tangan, jangan ada yang terlewat. Ujung jari dibersihkan dengan saling menautkan jari-jari tangan dan  bersihkan area ibu jari dengan cara memutarkan tangan di sekeliling nya. Dan terakhir, baru kita tempelkan seluruh ujung jari ke telapak tangan dan digosokkan secara perlahan. Setelah itu baru dibalas dengan air dan dikeringkan,” paparnya. 

dr. Febri menekankan pentingnya masyarakat memahami tahapan mencuci tangan ini dan menerapkannya dengan baik. 

“Tidak usah panik jika tidak ditemukan hand sanitizer. Di rumah pasti ada sabun. Tinggal lagi rajin saja mencuci tangan, terutama jika baru saja pulang dari luar rumah,” pungkasnya.

[]Dian Mart

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *