News Hitz

Pendapatan Rp3,7 Triliun, Diraih Prudential Indonesia

Beranjak dari, percaya bahwa prinsip-prinsip asuransi syariah relevan sepanjang masa dan sesuai dengan ciri khas budaya masyarakat Indonesia, Prudential Indonesia menunjukkan hasil memukau.

Tepatnya,  di Jakarta, pada 18 Mei 2020, ada catatan yang disampaikan Prudential Indonesia, bahwa kinerja unit syariah yang sehat di sepanjang 2019 dalam genggaman. Sekaligus menegaskan kembali kepemimpinannya di industri asuransi jiwa syariah melalui pendapatan kontribusi bruto sebesar Rp3,7 triliun !

Merupakan angka   tertinggi di industri ini.

Tidak sampai di sana   catatan memukau yang digores.  Unit syariah Prudential Indonesia juga mampu mempertahankan total aset yang stabil sebesar Rp9,1 triliun. Selain itu, Dana Tabarru tercatat meningkat dari Rp770M di 2018 menjadi Rp887M di 2019, dengan pertumbuhan mencapai 15%.

Kiranya, dan tentu tidak terkesampingkan, hasil positif ini berhasil dicapai berkat kepercayaan nasabah yang terus meningkat dalam 13 tahun terakhir, serta berkat kerja keras para tenaga pemasar berlisensi syariah Prudential Indonesia yang berjumlah lebih dari 114.000 orang, terbesar di industri ini.

Jens Reisch, President Director Prudential Indonesiamengatakan, “Indonesia berpotensi untuk menjadi Pemimpin Ekonomi syariah global, dengan jumlah populasi Muslim yang merupakan salah satu terbesar di Dunia dan didukung oleh kesamaan beberapa nilai syariah dengan nilai kehidupan Budaya orang Indonesia. Untuk membantu mewujudkan hal tersebut, melalui unit syariah yang didirikan sejak 13 tahun lalu, kami  terus berupaya menjadi kontributor terkemuka yang turut mendorong pertumbuhan Ekonomi syariah Indonesia. Dan dalam mewujudkan aspirasi tersebut, kami menerapkan prinsip “Sharia for all” atau “Syariah untuk Semua”.

Nini Sumohandoyo, Sharia, Government Relations and Community Investment Director Prudential Indonesia, di waktu yang samamenyampaikan, “Prinsip-prinsip asuransi syariah, di antaranya adalah tolong menolong dan saling berderma untuk saling berbagi dan menanggung resiko sebagai antisipasi bila terjadi musibah. Kami berharap, prinsip-prinsip  gotong royong yang merupakan ciri khas masyarakat Indonesia, dapat diterapkan untuk membantu mereka yang terdampak oleh pandemi COVID-19.”

Nini Sumohandoyo, Sharia, Government Relations and Community Investment Director Prudential Indonesia

Ditambahkannya,”Di Prudential sendiri, kontribusi kami untuk membantu masyarakat berfokus pada 3 aspek, yaitu kesehatan, ekonomi, dan sosial. Untuk aspek kesehatan, misalnya, kami tetap memberikan perlindungan meskipun COVID-19. Selain itu, 95% karyawan kami juga bekerja dari rumah, namun kami tetap mempertahankan kualitas layanan kepada peserta. Untuk aspek sosial, kami difasilitasi oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk memberikan perlindungan asuransi jiwa bagi lebih dari 500 tenaga relawan dan medis yang berada di garis depan membantu penanganan pandemi COVID-19.”

Sementara Afdhal Aliasar, Direktur Pengembangan Ekonomi Syariah dan Industri Halal Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) mengungkapkan, “Didukung dengan jumlah populasi Muslim yang mencapai lebih dari 87%3, ekonomi berbasis syariah dapat membangun kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dengan terus mempromosikan pembagian resiko (risk sharing) dan integrasi antara keuangan komersial dan sosial, maka kehadiran ekonomi & keuangan syariah menjadi sesuatu yang sangat penting dalam memastikan ketahanan ekonomi dan inklusi, terutama di masa pandemi ini.”

[]Andriza Hamzah

Photo : Dok. Prudential Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *