Profile

Kyla Christie : “Waktunya Berani Bicara & Berkiprah”

Tepatnya tahun 2020. Anak muda asal Indonesia, Kyla Christie, 19 tahun, menorehka tinta emas  untuk Negeri tempat ia lahir dan tumbuh, dengan meraih “Putri Diana Award”. Merupakan penghargaan paling bergengsi yang diberikan kepada anak muda berusia 9-25 tahun yang berkecimpung dalam aksi sosial dan kemanusiaan.

Pengumumaan “The Diana Award”, — penghargaan yang didirikan untuk  untuk mengenang Putri Diana, Princess of Wales,  didukung kedua puteranya, Pangeran William, Duke of Cambridge dan Pengeran Harry, Duke of Sussex —  disampaikan di London, Inggris, pada Selasa malam, 01 Juli 2020, bertepatan dengan hari ulang tahun Putri Diana.

Tentu, bagi siapa pun penerima award, ini peristiwa dirasa begitu indahnya dalam berkehidupan, dan tentu membanggakan. Hal itu  juga yang diungkapkan oleh Kyla Christie, perempuan muda Indonesia yang terpilih karena karya dan aksinya kemanusiaannya dianggap telah memelopori perubahan positif secara berkesinambungan. “Saya merasa terhormat menerima penghargaan ini, terutama di era yang penuh tantangan sekarang ini. Maka dengan menerima penghargaan ini saya ingin menjadikan hidup saya sebagai contoh.”

Kyla menambahkan,”Kita muda, penuh dedikasi, dan  harus mampu memberikan dampak. Pesan saya untuk semua generasi muda di mana pun,  untuk berani bicara dan berkiprah. Karya Anda akan membuahkan perubahan. Untuk itu, gunakan bakat Anda untuk menciptakan perubahan positif. Be Creative. Be Courageous. Be The Change.”

Tetap Kreatif Di Tengah Pandemi

Tokoh muda yang saat ini tengah menempuh pendidikan di Babson Cllege,  Perguruan  Tinggi kewirausahaan terbaik di Dunia, ini bermula  mencurahkan bakat dan passionnya di bidang seni pertunjukkan. Dan untuk tujuan nan indah :  membantu mengatasi problem dan isu sosial di komunitas dan generasinya.

Aksi kemanusiaannya bermula sejak Kyla berusia 10 tahun. Kyla memprakarsai lahirnya “Sing to Build“, sebuah gerakan nirlaba, dan  dengan suara emasnya Kyla menyanyi, menggalang dana untuk korban bencana alam saat itu. Berujung memukau, dia berhasil mengumpulkan setara dengan 70,000 USD untuk membantu membangun panti asuhan, rumah tinggal, perpustakaan, women centers, pusat seni dan musik di tempat yang tertimpa bencana.

Pada usia 17 tahun Kyla membangun “New Art collectives” yang sebelumnya bernama Jakarta Youth for Performing Arts. Kyla menata tari, menggubah lagu, menulis skenario, menjadi Sutradara, melatih pemain, serta menjadi Produser yang menginpirasi generasi muda melalui lagu, drama musikal dan teater.

Tercatat, lebih dari 5000 penonton menonton pertunjukan yang ditampilkan oleh lebih dari 110 kawula muda dalam 15 show dan proyek.

Sebagai tokoh muda , Kyla memiliki karakter yang kuat, berani dan kreatif. Karakter  ini tercermin dalam proyek Kyla lainnya, sebagai  contoh Global Youth Leader yang didirikan tahun 2018 untuk menghadirkan mengumpulkan pembicara muda inspiratif yang terdepan di bidangnya untuk berbagi pengalaman dan keahliannya bagi sesama generasi muda di Indonesia dan di Dunia.

Kyla Christie terus melanjutkan inisiatif yang telah dirintisnya sambil mengembangkan kemampuan sebagai content creator untuk menyalurkan pengalaman dan bakatnya menjadi konten bermanfaat mengenai kewirausahaan, seni dan gaya hidup untuk mencapai sukses.

Bahkan selama masa pandemi Covid -19, Kyla terus bergerak dan menjalin kerjasama dengan CreativePop untuk membuka kelas-kelas kreativitas  — mulai dari menyanyi, menari, memasak dan penulisan kreatif – bagi anak-anak di Indonesia.

Kyla mengatakan,“Dalam menghadapi Covid-19, kita memerlukan inovasi dan solusi kreatif yang lahir dari gagasan dan karya generasi muda. Kita adalah generasi yang paham pentingnya menumbuhkan kreativitas yang konkret di tengah kekacauan yang terjadi.. Penting sekali untuk memiliki pikiran yang terbuka dan membangun kreativitas karena inilah yang akan dapat menyelamatkan kita.”

Tidak sampai di sana terobosan yang dilakukan Kyla. . Melalui New Art Collectives — yang memiliki misi utama untuk menyemangati generasi muda agar berinisiatif dan berperan aktif dalam perubahan yang positif —  Kyla berkolaborasi dengan  Saraswati Learning Center. 

“Misi New Art Collectives adalah membangun kesadaran dan inklusivitas bagi individu dengan kemampuan mental, kognitif dan mobilitas berbeda, seperti penyandang Cerebral Palsy, Down Syndrome dan sebagainya.”

[]Andriza Hamzah & Titis Mawarni.

Photo : Dok. Saraswati Learning Center

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *