Relationship

Kencan Malam Pertama, Membara, atau Mimpi Buruk ?

Bagi kaum pria malam pertama, adalah malam mengundang pesona. Terlintas di sana, akan adanya kehangatan dan keingintahuan. Namun pada sebagian kaum wanita,  menantinya dengan rasa takut dan was-was. Kenapa ?

Salah satu unsur yang menyempurnakan kehidupan adalah perkawinan dan mempunyai keturunan. Maka  untuk menuju perkawinan hingga menginjak gerbang perkawinan,  pasangan mempersiapkan — tentu materi –, juga  mental sesempurna mungkin. Kesemua itu demi kelanggengan kehidupan baru yang hendak dirajut.

Setiap pengantin baru pasti melewati malam pertama, merupakan yang sangat dinanti karena adalah  malam yang paling indah dan malam berakhirnya masa lajang dan perawan.  Saat pertama kali pasangan pasangan suami-isteri pertama kali melakukan hubungan seksual dalam ikatan nikah.

Perkembangan zaman,  perubahan kebudayaan dan tingkah laku manusia yang bebas nilai, malam pertama ikut mengalami perubahan makna. Malam pertama di era sekarang, banyak pasangan sudah melalui  dan melakukan hubungan badan yang tidak dilandasi oleh ikatan perkawinan.  Melihat arti di atas,   hilangnya keperawaan tidak selalu di malam pertama sebelum menikah pun keperawaan juga bisa sirna. Berhubungan seks sebelum menikah.

Persiapan Malam Pertama

Secara psikologis terjadi perbedaan rasa antara suami-isteri yang telah melakukan hubungan seksual dengan suami-isteri yang belum pernah melakukan hubungan seksual. Bagi suami-isteri yang belum pernah melakukan hubungan seksual tidak ada salahnya persiapan mental, agar siap menghadapi malam pertama. Jika tidak melakukan persiapan mental, ditakuti akan menghadapi problem-poblem seks, di antaranya hilangnya perasan bebas sehingga tidak bisa mengekpersikan dorongan seksual yang berujung  tidak menikmati seks secara sempurna. Hubungan seks menjadi hambar dan sekedar berhubungan tidak mendapatkan kenikmatan absolut. Malam pertama menjadi malam yang menyakitkan.

Ahli seksiologi, Dr. H. Bambang Sukamto, DMSH, menjelaskan, wanita yang telah siap secara mental dan cukup mendapat rangsangan pada umumnya mereka tidak akan merasa sakit. Begitu juga sebaliknya, wanita tidak siap secara mental dan kurang mendapat rangsangan, mereka akan merasa sakit, bahkan bisa menimbulkan pendarahan. Maka perlu diingat, wanita, walau sudah mendapat rangsangan dan tidak merasakan sakit bukan berarti ia bisa mencapai orgasme. Perlu disadari bahwa kaum wanita  lebih sulit mencapai orgasme dibandingkan pria oleh sebab itu dibutuhkan keahlian seseorang pria untuk mengantarkan wanita mencapai orgasme.

Bambang Sukamto menambahkan, “perlu foreplay yang panjang, setelah terangsang penuh, yang perlu diperhatikan lagi yaitu posisi. Membuat posisi senyaman mungkin sehingga kedua belah pihak bisa saling merasakan kenikmatan.”

Di sini, komunikasi, saling terbuka sangat diperlukan. Dan hindari rasa sungkan ketika membicarakan posisi seks. Wanita yang baru berhubungan badan biasanya enggan berbicara masalah posisi karena belum terbiasa, malah ada yang menganggap tabu.

Dalam hubungan seks, kenikmatan bukan milik pria semata, wanita juga berhak menikmatinya. Yang sering terjadi wanita, tak sedikit yang  jarang mendapatkan kenikmatan. Banyak faktor yang menyebabkan kaum wanita  sulit mendapat kenikamat di antaranya faktor fisik dan budaya, berpandangan wanita hanya melayani suami.

Agar malam pertama menjadi malam yang berarti dan menjadi malam yang  bergairah, diperlukan pengetahuan seks oleh kedua pasangan.  Secara ilmu seksiologi, ideal mempelajari seks itu sebelum menempuh bahtera rumah tangga. Setelah menikah tinggal melaksanakan ilmu seks yang didapati. Harmonisasi tidak saja berkaitan dengan materi, harmonisasi juga berhubungan dengan seks. Tidak sedikit hubungan rumah tangga berantakan yang disebabkan gangguan seks.

Tip Meraih Kenikmatan Malam Pertama

  1. Mempersiapkan Diri

Siapkan mental secara matang, agar rasa takut menjadi hilang, dan  unsur untuk meraih kenikmatan di malam pertama adalah pengetahuan seks

  • Membangun komunikasi

Terbuka, berdiskusi dan mengomunikasikan semua hal yang menyangkut seks, agar tahu keinginan pasangan, termasuk posisi yang dilakukan. Yakinlah bahwa segalanya akan berjalan lancar.

  • Jangan Terburuburu

Bagi yang menjalani  proses pernikahan, sebaiknya jangan terburu-buru, sepanjang fisik dan mental belum optimal. Seks pertama akan terasa lebih nikmat ketika kondisi fisik dan kejiwaan dalam keadaan stabil.

  • Suasana Romantis

Hiasilah malam pertama dengan segala keindahan, termasuk rayuan. Bisikanlah sesuatu yang bisa membuat pasangan tergoda

  • Pemimpin

Sebagai isteri, jadikan juga diri Anda sebagai penentu. Bukan  sebagai hamba pemuas nafsu suami. Untu itu, Anda harus banyak berperan, menggiring pasangan pada situasi-situasi yang Anda inginkan

[]ME

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *