Relationship

Sex Circulations

Beberapa pendapat mengatakan, bahwa usia memengaruhi gelora seks. Bagaima sebenarnya kehidupan seks usia 20, 30 dam 40 tahun ?

Seperti apa perbedaan gairah seks pria (dan wanita) di usia 20, 30, dan 40 tahun ?

Menurut Dr. Anita Gunawan dan  Dr. Nugroho Setiawan, Androlog dan konsultan   seks di Jakarta, sebetulnya tidak ada perbedaannya. Sepanjang gaya hidup yang dijalani tergolong baik, dan tidak menderita penyakit kronis.

“Dari faktor umur, ketika seseorang  masih berusia muda, vitalitas tubuh  memang masih prima seiring  kadar-kadar hormonal  sedang berada di puncaknya. Organik  hormon testoteron,  kebugaran tubuh, dan pengalaman seksual atau  kondisi psikologis memang sangat menentukan  dan memegang peranan dalam  gairah seks. Karenanya, sebagian besar pria   di usia ini mempunyai kemampuan  mencapai multiorgasme,” menjelaskan  Anita Gunawan dan Nugroho Setiawan

Lanjutnya, yang lebih  penting  lagi adalah  pengalaman seks dan penyerapan mengenai seksi itu sendiri.

Kalau seks sejak awal sudah ditabukan maka pada dirinya di usia muda tidak merasakan apa-apa. Atau di masa kecil  mempunyai pengalaman  yang buruk tentang seksual, maka di usia 20-30 tahun, ia tidak mempunyai respon  seksual sama sekali. 

Pengalaman atau pun trauma seksual, inilah yang akan terbentuk  menjadi buruk, terlebih  bila seseorang itu melakukan  melakukan hubungan seksual  tidak dengan persiapan yang baik.

Contoh lain, seseorang yang tidak belajar seksualitas  secara baik maka setelah menikah sangat besar kemungkinan akan menemukan kekecewaan-kekecewaan. Mereka tidak akan mengalami dan merasakan apa yang dibilang orang tentang seks itu indah dan nikmat.

Lain hal bila dari sebelum pernikahan, seseorang sudah memiliki persiapan yang baik, dengan belajar menikmati seks secara baik, maka sudah usia lanjut pun tetap dapat dinikmatinya.

Usia 20 Tahun : Sexventure

Fisik yang bugar, ditambah tidak adanya beban pikiran, ini besar pengaruhnya bagi aktivitas seks. Sejalan  dengan berkembangnya fisik, seksualitas  berkembang karena bekerjanya hormon–hormon seks. Sehingga  dorongan seksual  lebih meningkat  dan menggebu.

Meski begitu, agar gairah seksual yang menggebu, ini tidak berjalan salah, maka  perlu disiasati. Pengendalian diri agar tidak kebablasan  sangat diperlukan. Tentu, ini berlaku bagi mereka yang belum menikah. Caranya, tidak sering bersentuhan dengan hal-hal yang bisa memberi rangsangan, menambah aktvitas, dan lebih rutin berolahraga.

Lantas, ketika gairah seksual meningkat, kiranya  melakukan masturbasi bisa dijadikan solusi. Namun tentu dengan catatan, dilakukan secara  wajar, dan tidak menggunakan alat. Dan  bagi mereka yang sudah menikah di usia 20 tahun,  tidak dianjurkan  melakukan masturbasi.

Bila pun menginginkan masturbasi, tetapi harus dilakukan oleh pasangan. Ini bertujuan, agar selalu membutuhkan pasangan. Bila tidak,  — bahayanya – Anda  akan menikmati diri  sendiri,   yang akhirnya  — nantinya — pasangan terkesampingkan.

Usia 30 Tahun : Hati-Hati Penyakit

Di masa ini mulai terjadi perubahan seksualitas. Mulai terjadi  penurunan, yang tidak bisa dikesampingkan, di mana seseorang berpikir  soal pekerjaan dan karier. Hal itu memberi imbas juga. Dan  bagi mereka  dengan gaya hidup yang salah, di usia 30 tahun ke atas, dimungkinkan  timbul penyakit-penyakit degeneratif yang berakibat   kehidupan seksual menjadi menurun.

Lain hal bila kebugaran tubuh  tetap terjaga, dengan rutin berolahraga, konsumsi makanan sehat dan  gaya hidup jauh dari  konsumsi alkohol dan dugem, komunikasi terjaga baik, maka bisa dipastikan membuat kemampuan  seks pria  di usia ini tetap prima bagai pemuda usia 20 tahun. 

Di saat usia 30 tahun, ini juga pasangan pria mau pun wanita  harus menjaga  daya tarik masing-masing. Yang bukan hanya  fisik tetapi kejiwaan dan psikologis. Caranya, komunikasi diupayakan tidak terganggu, saling berbagi, meningkatkan kepandaian atau wawasan, pelayanan yang baik dan percaya diri.

Bila faktor tersebut terjaga dan dipelihara dengan baik, maka memasuki usia 40 tahun berjalan, tidak ada alasan kehidupan seksual menjadi hambar. Lebih penting lagi, tidak ada alasan untuk mengonsumsi obat-obat pembangkit gairah.

Usia 40 tahun : Lebih Berkualitas

Menginjak usia 40 tahun, vitalitas  seksual tidak dimungkiri, — sebagai akibat berbagai hal, di antaranya   muncul   rasa jemu, pasangan mengalami menapouse dini, tekanan pekerjaan, mengidap penyakit degenartif – memang mulai menurun.

Tapi, soal gairah sebenarnya tidak berarti menurun. Karenanya, itu tidak bisa dijadikan alasan untuk menghentikan  aktivitas seksual. Masih dapat dilakukan, tetapi memang diperlukan waktu yang lebih panjang.

Mereka yang menginjak usia, ini untuk menjadikan dirinya tetap prima dan tangguh dalam urusan seks, di antaranya lantas mengonsumsi makanan dan obat-obatan pembakar gairah. Padahal, kesemua unsur  itu tergantung bagaimana kita menyikapinya. Kalau kita beranggapan  kesemua itu mampu meningkatkan gairah vitalitas, bisa jadi.

Sebagai catatan, bila Anda semasa usia belia sudah berkemampuan menjaga ketahanan seks,  berpengalaman dengan baik dalam kehidupan seks, memahami teknik mau pun variasi seks, maka di usia 40 tahun berjalan, Anda akan berkemampuan menahan ejakulasi. Dengan begitu, Anda masih dapat memberi kenikmatan pada pasangan.

Jadi, sekali pun kebugaran tubuh mulai menurun, hubungan seks pun tidak lakukan dengan seringkali, tetapi wanita pasangan Anda tetap bsa mendapatkan kepuasan karena kegiatan seks yang dilalui berkualitas.

[]Andriza Hamzah

ME 86

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *