Profile

Keindahan Karya Busana Kimberly Tandra

Nama Kimberly Tandra menambah jumlah  Perancang Busana Tanah Air  yang menghadirkan  keindahan karya, dan berpesona. Karya-karyanya telah mencuri perhatian sejumlah Selebriti Tanah air, dan sedang  bersiap menembus manca Negara.

Menggapai sukses di usia muda, itu yang digores gadis kelahiran 5 September 1998 ini. Hm,  di usianya yang baru menginjak 23 tahun, Kimberly Tandra sudah bisa menghasilkan puluhan desain busana  dalam setiap bulannya.

Kian memukau,  rancangan pakaiannya yang menggunakan nama Suedson by Kimberly tercatat pernah membalut tubuh beberapa artis seperti Bunga Citra Lestari, Titi DJ, Patricia Gunawan, dan peserta Indonesian Idol.  Dan pelanggan karya busana Kimberly, demikian sapaan akrabnya, tidak hanya di Jakarta dan sekitarnya, tetapi  banyak yang datang dari luar kota seperti Medan, Kalimantan, dan Papua.

Selaku Designer dan Founder brand Suedeson, Kimberly  terinspirasi oleh process of development. Nah, merayakan hari jadinya yang ke-2 tahun, pada November 2021 lalu, Suedeson by Kimberly Tandra membuka Pop-up store-nya di Fashionlink yang berlokasi di lantai 2 Senayan City, Jakarta Pusat.

Koleksi JOURNEY yang dihadirkan merupakan gabungan elemen-elemen koleksi Suedeson dari awal berdiri yaitu sejak tahun 2019, hingga saat ini. Suedeson Flower, yang mengambil inspirasi awal dari Bunga Sepatu, terus ditampilkan di setiap koleksi.

“Sejak awal merancang pakaian, semua koleksi saya ada bunga sepatunya. Buat saya, bunga sepatu sangat personal karena sejak kecil saya melihat bunga sepatu ada dimana-mana. Di depan rumah dan  di jalan-jalan. Saya merasa bunga sepatu lebih menunjukkan diri saya sendiri, sehingga selalu ada di setiap koleksi saya hingga saat ini. Ciri khasnya, line garis-garis bordir tidak full, agar berkesan lebih modern,” tutur Kimberly.

Tak kalah menarik, langkah Kimberly hingga menginjak gerbang Dunia fashion.  Berikut  petikan obrolan dengan putri dari pasangan Pengacara Susana dan  Soedeson :

Bagaimana hingga bersentuhan dengan Dunia fashion ?

Saya sudah menyukai Dunia desainer sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Sejak kecil hobi saya menjahit. Bahkan sudah memulai bisnisnya sejak duduk di bangku SMP. Bisnis pertama saya jualan baju boneka beruang. Daripada bikin sarung bantal terus, akhirnya saya ikut les jahit agar bisa menjahit baju. Umur 17 tahun saya serius di bidang, ini dan serius jualan baju.

Apa arti dari brand ?

Nama brand Suedeson sendiri merupakan gabungan dari nama Mama saya Susana dan Papa saya Soedeson.

Pandai berkarya, tentu beriring penjualan. Bagaimana pemasaran ?

Saya melihat Indonesia itu marketnya besar. Seperti dikatakan teman saya sesama desainer,  kalau kita punya baju bagus harga oke tapi tidak laku, ada 2 yang salah, antara produk-mu atau target market-mu yang nggak pas. Nah,   di market yang besar tapi juga jumlah pemain banyak, jadi  saya punya trik sendiri. Yaitu harus punya ciri khas. Karena kalau mengikuti tren terus, tidak ada ciri khas, maka  tidak ada bedanya dengan busana yang lain. Itu tentu membuat orang menjadi  malas membeli karya kita. Tentu beda kalau baju-baju yang dirancang  punya ciri khas. Ciri khas busana saya  warnanya gonjreng, dan lebih ke bunga-bunga sepatu, dan itu Suedeson banget.

Di tengah kondisi pandemi, bagaimana kamu menyikapi ?

Saya mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, pada orang tua, dan segenap dukungan dari Suedeson Woman yang terus mensupport bisnis, ini melewati pandemi, sehingga brand Suedeson by Kimberly Tandra dapat terus mendukung pengrajin-pengrajin lokal.  Saya pun sangat  bersyukur meski pandemi, masih bisa mempekerjakan tim produksi yang berjumlah sekitar 15-20 orang.

Rencana kamu selanjutnya …….

Rencana ingin menambah toko lagi di Jakarta. Setelah  itu, rencana  ke luar Jakarta, inginnya ke luar Negeri. Dan ada rencana siapkan  baju anak-anak usia satu tahun ke atas karena terkadang ada Ibu-Ibu yang ingin bajunya kembaran sama anaknya. Jadi kita akan masuk ke pasar anak juga.

Ngomongngomong apa tanggapan orangtua dengan bidang pilihan kamu sebagai desainer ?

Pada awalnya ragu apakah Dunia desainer yang saya geluti  bisa menghasilkan. Namun karena desain sudah menjadi hobi dan dan ternyata lewat hobinya itu saya  bisa menghasilkan, maka kedua orang tua pun kemudian mendukung.

[]Nandya & Andriza Hamzah

Photo : Ist

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *