Music

Pesona Teater Musikal Inggit Garnasih, Bertabur Pelaku Seni Terbaik Indonesia

Dua tahun, ini pandemi yang melanda Indonesia, telah   membuat beragam kegiatan, di antaranya panggung seni pertunjukan terhenti.

Namun, kini Pemerintah mulai melonggarkan aturan pembatasan terkait pencegahan pandemi Covid-19 sebagai langkah awal transisi dari pandemi ke endemi. Tentu, ini menjadi kabar baik bagi para pelaku seni yang dapat kembali berkreasi di atas panggung dan disaksikan langsung oleh para penikmat seni di gedung pertunjukan.

Kiranya  inilah  juga yang memungkinkan Titimangsa, — Foundation yang didirikan oleh Happy Salma bersama Yulia Evina Bhara pada Oktober 2007 dengan dasar pemikiran dan kecintaan pada sastra Indonesia — kembali dan siap  menampilkan produksi ke-53 di atas panggung, bertajuk “Tegak Setelah Ombak”.

Pementasan yang terinspirasi dari roman “Kuantar Ke Gerbang” karya Ramadhan KH, merupakan pentas monolog yang dihadirkan secara berbeda, dalam bentuk teater musikal, ini mengangkat kisah menawan sosok Inggit Garnasih, istri kedua dari Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno.

Inggit, yang selama 20 tahun pernikahan telah setia mengantar Soekarno lulus dari sekolahnya di Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB), mendukung ekonomi keluarga saat Soekarno memulai pergerakan awalnya dalam berorganisasi, menghidupi Soekarno dengan berjualan jamu, alat-alat rumah tangga dan pertanian, merawat semangatnya saat Soekarno ditahan di penjara Sukamiskin, mendampinginya dalam pengasingannya di Ende dan Bengkulu.

Ketika Bung Karno akhirnya akan sampai di gerbang Istana menjelang kemerdekaan bangsa yang didamba, Inggit mengemas barang-barang dan kenangan dalam koper tuanya dan kembali ke Bandung. Inggit memilih mempertahankan martabatnya sebagai perempuan dan menolak dimadu ketika Soekarno menyatakan ingin menikah lagi. Meski Inggit dijanjikan menjadi istri utama, Inggit memilih mengatakan tidak kepada Bapak pendiri bangsa ini

Semakin  berpesona saja dari pentas monolog ini — Titimangsa, sebelumnya, sempat mementaskan Monolog Inggit sebanyak 13 kali pada periode tahun 2011-2014 di Jakarta dan Bandung –, berlangsung pada Jumat dan Sabtu, 20 dan 21 Mei 2022, pukul 20.00 WIB di Ciputra Artpreneur Theatre, Kuningan, Jakarta,   merupakan persembahan Titimangsa bekerjasama dengan Bakti Budaya Djarum Foundation dan Sleepbuddy,  ditunjang dan ditaburi pelaku seni terbaik Negeri ini.

Keindahan Rasa Seni Yang Memukau

Tercatat, Happy Salma (Pemain & Produser), Marsha Timothy (Ko-produser), Wawan Sofwan (Sutradara), Ratna Ayu Budhiarti (Penulis Naskah). Pementasan ini semakin berwarna dengan arahan musikal dari Dian HP (Komposer), Avip Priatna (Konduktor), yang diiringi lantunan musik Jakarta Concert Orchestra dan suara merdu dari Batavia Madrigal Singers.

Happy Salma, selaku Produser yang kembali sebagai  pemeran Inggit Garnasih mengungkapkan, “Inggit adalah sosok penting dan saksi berbagai peristiwa masa perjuangan yang dilalui oleh para tokoh pendiri Bangsa ini. Inggit adalah sebuah spirit tentang kejujuran dan cerminan kedalaman perasaan seorang wanita.”

“Sebagai seorang Produser dan aktor, saya memerlukan konsentrasi dan stamina lebih untuk memainkan dua peran ini. Beruntung, proses produksi dan dialog-dialog dengan segenap tim kerja terjadi dengan sangat baik. Mereka adalah para seniman mumpuni dengan reputasi terpujikan di bidangnya masing-masing yang mencurahkan energi terbaiknya untuk mewujudkan pertunjukan ini,” lanjut kata Happy Salma.

Menghadirkan kembali pementasan ini dalam bentuk teater musikal merupakan ide dari Wawan Sofwan selaku Sutradara pertunjukan. ”Berawal Happy Salma menyampaikan keinginannya memerankan lagi tokoh Inggit Ganarsih. Saya pun  tawarkan  monolog, ini dihadirkan dalam bentuk muskal. Karena musikal juga berkaitan dengan tradisi Sunda, di mana nyanyian adalah bentuk curahan perasaan. Jadi saya berpikir akan lebih kuat apabila ungkapan-ungkapan kegelisahan tokoh Inggit dihadirkan dalam bentuk nyanyian.,” ujarnya.

Pementasan  “Tegak Setelah Ombak” persembahan Titimangsa bekerjasama dengan Bakti Budaya Djarum Foundation dan Sleepbuddy, ini juga didukung oleh BRI Private, Ciputra Artpreneur, Direktorat Perfilman Musik dan Media Kemendikbud Ristek RI, Plataran Canggu Resort and Spa, Sariayu Martha Tilaar, Warisan Budaya Indonesia,  The Resonanz, serta didukung oleh rekanan media. 

Renita Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation menyampaikan,”Pementasan secara langsung  monolog Happy Salma  dalam teater musikal  Inggit Garnasih,   ini dihadirkan untuk melepas kerinduan para penikmat seni. Pementasan, ini juga  menjadi jawaban  untuk keinginan para pekerja seni  yang yang sudah lama ingin menyalurkan ide dan ekspresi kecintaan  mereka di atas panggung yang vakum sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia.”

Beiring pementasan “Tegak Setelah Ombak”, diselenggarakan juga live painting dan Pameran Lukisan “Merekam Inggit” oleh Bayu Wardhana dengan kurator Agus Noor.

Lukisan-lukisan dalam pameran ini merekam perjalanan hidup dan batin Inggit Garnasih dalam menyertai Sukarno. Seluruh lukisan dibuat sebagai respon dari pementasan dan dilelang, dimana akan didistribusikan sebagai bentuk partisipasi untuk mewujudkan Museum Inggit.

Pameran dibuka untuk umum pada jadwal berikut:

Kamis, 19 Mei 2022                                     Pukul 15:00 – 17:00 WIB

Jumat & Sabtu, 20 & 21 Mei 2022            Pukul 12:00 – 17:00 WIB

Artist Talk bersama Bayu Wardhana, Agus Noor, dan Happy Salma pada :

Sabtu, 21 Mei 2022                                     Pukul 13.00 WIB

Lokasi Pameran dan Artist Talk

di Lobby Ciputra Artpreneur Theater, Lv. 13, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav 3 -5, Jakarta

Periode Lelang:

19 – 31 Mei 2022 hingga Pk. 20:00 WIB

[]Andriza Hamzah

Credit Photo : dok. Yose Riandi/Titimangsa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *