Terbilang banyak yang masih memandang golf sebagai olahraga eksklusif yang ribet dan mahal. Karena, di label “rich man’s sport” butuh tas, strik, sepatu khusus, serta antrean biaya untuk keanggotaan atau sewa lapangan. Padahal, layaknya olahraga santai populer lainnya seperti biliar atau bowling, yang di akhir pekan atau sore bisa dijadikan hiburan ringan dengan biaya relatif […]
Tahun ini, ada banyak momentum liburan yang
dapat dimanfaatkan oleh anak-anak sekolah. Di bulan Mei lalu saja, ada libur Ramadhan, libur Lebaran Idul Fitri,
dan tentu yang paling ditunggu-tunggu adalah yakni liburan
akhir tahun pelajaran yang berlangsung dari bulan Juni hingga Juli 2021.
Namun, di tengah situasi pandemi, liburan yang biasanya disambut dengan penuh suka cita dan
semangat oleh para siswa, bahkan juga Anda, para orang tua, menjadi sedikit meredup. Tak ayal, justru
menjadi kekhawatiran dan kebingungan bagi banyak orang tua, terutama bagaimana
menyiapkan dan mengisi waktu liburan di rumah saja.
Maka dengan gaya hidup baru di tengah pandemi, orang tua dituntut ekstra
kreatif dalam menciptakan dan menghadirkan pilihan kegiatan liburan di rumah
bersama anak yang mampu memperkuat menjadi momen kebersamaan yang menyenangkan.
Selain bisa beristirahat dari rutinitas sekolah, anak-anak dan orang tua pun
bisa meluangkan waktu untuk bermain bersama dan menjalin ikatan kekeluargaan
yang lebih kuat.
Bicara mengenai main bersama, banyak orang tua
di Indonesia yang masih mencari cara untuk mengisi waktu liburan dengan
menyenangkan, demi menjaga well-being (kesejahteraan hidup) anak, untuk
membantunya terhindar dari rasa bosan, moody,
stres, kurangnya intensitas sosialisasi dan lainnya.
Menurut Vera
Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., Psikolog., psikolog anak dan remaja: “Maria
Montessori mengungkapkan bahwa ‘play is the work of the child’, sehingga
sudah menjadi kebutuhan utama anak untuk bermain dan perlu kita penuhi. Namun,
di tengah banyaknya pilihan permainan yang ada saat ini, orang tua berperan
penting untuk memilih permainan yang tepat, seperti yang edukatif, sesuai
dengan umurnya, serta tidak mengandung unsur kekerasan atau pornografi.”
Lanjutnya, “Orang tua berperan penting untuk
mendampingi anak agar anak bisa mendapatkan keterampilan emosional dari
permainan, termasuk mengajari cara bekerja sama dengan orang lain, dan cara
menerima kekalahan dengan sportif.”
Sangat penting bagi orang tua untuk memilih
permainan yang melatih 5 aspek penting pada pertumbuhan anak (PILES),
yakni:
1. Physical (perkembangan fisik/motorik)
Berikan proporsi yang seimbang antara permainan
virtual dengan permainan yang
melibatkan fisik. Permainan fisik bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan
koordinasi motorik kasar anak,
seperti berlari, melompat, memanjat, mengayuh, dan lain-lain. Untuk kemampuan
koordinasi motorik halus, anak-anak
bisa diajak membuat prakarya atau konstruksi bangunan mereka sendiri.
2. Intellectual (kemampuan kognitif/berpikir)
Kegiatan bermain sambil belajar berperan
penting untuk mengembangkan kecerdasan intelektual anak. Misalnya, ketika
mengajak anak bermain board game seperti catur dan monopoli, anak bisa
mulai memahami konsep matematika dasar, seperti penjumlahan, pengurangan, serta
kemampuan penalaran dan pemecahan masalah.
3. Language (bahasa)
Untuk mengembangkan keterampilan bahasa lewat
bermain, pilihlah permainan yang memerlukan interaksi, seperti tebak kata, scrabble,
bermain peranatau kuis trivia. Selain itu, orang tua juga bisa
mengobrol bersama anak selama atau setelah permainan berlangsung.
4. Emotional
(emosi)
Aspek emosional adalah melatih anak-anak untuk
belajar menangani emosi mereka dengan cara yang baik dan sehat, entah itu emosi
negatif maupun positif.
5.
Social (sosialisasi)
Kecerdasan sosial pada dasarnya melatih
anak-anak untuk bisa berinteraksi secara efektif dengan orang lain, mempelajari
norma-norma yang berlaku, dan memiliki moral yang baik. Jenis permainan yang
melibatkan beberapa pemain (permainan kelompok) sangat baik untuk
melatih kemampuan ini, karena anak didorong untuk berinteraksi dan bekerja sama
dengan orang lain.
Happy Asian family using tablet, laptop for playing game watching movies, relaxing at home for lifestyle concept
Memahami akan kekhawatiran dan kebingungan yang
dihadapi oleh orang tua di Indonesia, Paddle Pop melalui brand purpose #MainYuk menghadirkan pilihan program liburan yang
menyenangkan dan bermanfaat bagi orang tua dan anak selama di rumah saja
Semua kriteria PILES yang disebutkan di atas
dapat ditemukan pada program permainan yang dihadirkan oleh Paddle Pop.
Misalnya saja, di momen libur Ramadhan dan Lebaran, program “Paddle Pop Main
Yuk Seaventure” yang bekerja sama dengan Jakarta Aquarium Safari dari
April-Juni 2021, di mana orang tua dan anak dapat menikmati wisata virtual Dunia
bawah laut secara gratis lewat situs paddlepopmainyuk.com.
Selanjutnya, dalam menyambut liburan akhir tahun ajaran, dipersembahkan program “Liburan ke Planet Mochi”, yang merupakan serangkaian program liburan menyenangkan & bermanfaat untuk mengisi waktu liburan sekolah. Setiap minggunya, Paddle Pop akan mengajak keluarga Indonesia untuk bermain sambil menjelajahi dan mengenal dunia luar angkasa bersama Mona Ratuliu, Enno Lerian, Nana Mirdad dan Melki Bajaj.
Di setiap tahun, jutaan ton sampah berakhir di lautan, yang sangat berdampak dan mengancam satwa liar : termasuk burung laut, paus, ikan, hewan-hewan invertebrata lainnya, serta karang. Tentu, ini menjadi catatan yang layak menjadi perhatian kita bersama untuk semakin peduli pada kehidupam satwa liar, dan juga kehidupan bening dan sehat yang kita dambakan. Berpijak dari […]
Memperingati bulan Ramadan, PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui Kalbe Consumer Health (KCH), melaksanakan aktivitas menawan, Gerakan 1 Juta Kebaikan #TanpaDramaag. Merupakan kegiatan sebagai bentuk komitmen Brand Promag dalam mendukung masyarakat Indonesia menjalankan ibadah puasa selama 30 hari Tanpa Dramaag. Hal, ini mengingat masyarakat yang memiliki masalah pencernaan seperti sakit maag sulit berpuasa dan berisiko mengakibatkan berbagai […]
Pandemi COVID-19 tidak hanya berpengaruh pada kesehatan fisik, namun juga mental masyarakat, khususnya wanita. Dapat dicermati dari melihat hasil survei United Nations (UN) Women Indonesia yang menunjukkan bahwa masalah stress lebih banyak dialami oleh wanita, yaitu sebanyak 57%. Hal ini tentunya semakin memengaruhi ruang gerak wanita di tengah kesehariannya. Selain itu, lingkungan eksternal juga sangat […]