Rexona Run, ajang lari tahunan yang diusung Rexona bertujuan mendukung semua pelari – baik pemula mau pun berpengalaman – dalam perjalanan mereka menjadi lebih aktif dan #LanjutTerus bergerak, kembali dihadirkan. Rexona Run 2024 yang digelar pada 17 November 2024 di Digital Hub BSD City, Rexona Run 2024 berjalan lancer dan sukses, bahkan menawan. Melibatkan 3.500 […]
Walau terbilang karier langka, Dian Natalina sangat menikmati pekerjaannya sebagai seorang Terapis Musik. Untuk bidang yang ia geluti, wanita kelahiran Jakarta, 28 Desember 1973, yang menyandang S1 Arsitektur dari Universitas AtmaJaya, Yogyakarta, dan menyelesaikan pendidikan Bachelor Music Pedagogy berlanjut Master Degree Music Therapy dari DAYA Indonesia, ini menyebut, bahwa ketika klien mengalami perubahan kemajuan dalam proses terapinya, itulah yang memberikan kebahagiaan tak ternilai untuk dirinya.
Terapi musik ternyata mampu memberi efek secara psikologis. Bila dilakukan dalam jangka panjang, maka hal ini akan memberi efek pada sistem tubuh seseorang. Efek positifnya, akan meningkatkan kualitas hidup seseorang. Namun jika efek negatif, maka akan menyebabkan banyak kesulitan, misalnya berupa depresi, perasaan tidak pede, tidak peduli lingkungan, anti sosial dan beberapa lainnya.
Berikut sepak terjang Dian, panggilan akrab penikmat film Avenger yang rutin jogging dan gym untuk menjaga kebugaran, dalam mewujudkan cita-citanya, serta upaya apa saja yang dilakukannya untuk memperkenalkan profesi, ini kepada masyarakat Indonesia secara luas.
Bisa diceritakan perjalanan hingga bersentuhan dengan Dunia seni musik ?
Saya tertarik dengan bidang musik sejak usia belia. Dari sana, saya awali mempelajari alat musik instrumenkeyboard kemudian electone dan akhirnya piano, dan itu saya geluti sampai saat ini. Berbekal hal itu, saya memulai karier dalam bidang musik. Tepatnya pada tahun 2003, dimulai dengan mengajar piano untuk anak-anak tingkat beginner. Berlanjut, saya mengambil beberapa sertifikasi Internasional.
Bagaimana Anda membekali diri ?
Tahun 2010, saya menyelesaikan pendidikan Bachelor Degree Pedagogi Musik di IMDI (Institut Musik Daya Indonesia), di bawah bimbingan Prof.Tjut Nyak Deviana Daudsjah, A.Mus.D. Berlanjut, tiga tahun kemudian, saya menyelesaikan pendidikan Master Music Therapy di DAYA Indonesia Performing Arts Academy. Dari sana, saya memulai praktek dan pertama kali di Tirtayu Healing Centre, Jalan Senopati Jakarta. Selanjutnya mengajar di Milestone Therapy Centre-Cikarang dan di kampus DAYA Indonesia.
Lantas Anda melangkah sebagai Terapis Musik. Bagaimana kisahnya ?
Pilihan saya sebagai Terapis Musik awalnya atas saran dan dukungan dari Prof.Tjut Nyak Deviana. Dari sana, setelah saya pelajari, ternyata saya benar-benar mencintai bidang ini. Terasa cocok ditunjang dengan minat bakat yang saya miliki. Tentu, untuk mewujudkan keinginan sebagai terapis musik, saya harus membekali diri. Dalam terapi musik, saya menggunakan beberapa instrumenperkusi agar mudah diikuti oleh klien, seperti castanye, shaker, tamborine, rapai, gong, kenong.
Apa yang dimaksud dengan terapi musik dan apa yang dilakukan selama ini sebagai Terapis Musik ?
Terapi musik adalah penggunaan profesional dari musik dan unsur-unsurnya sebagai intervensi di lingkungan medis, pendidikan dan aktivitas sehari-hari dengan individu, kelompok, keluarga, Atau masyarakat yang berusaha mengoptimalkan kualitas hidup mereka dan meningkatkan fisik, sosial, komunikatif, emosional, intelektual dan kesehatan serta kesejahteraan spiritual.
Kala itu, apa yang terlintas di benak Anda menjadi Terapis Musik ?
Menjadi Terapis musik tentunya memberi kebahagiaan secara batin, karena klien yang ditangani berbeda-beda dan memiliki permasalahan sendiri. Setiap klien mempunyai goal masing-masing, yang bisa dicapai jika ada kerjasama antara terapis dan klien. Dan yang menjadi perhatian utama adalah bagaimana membentuk hubungan antara klien dan terapis sehingga terbentuk komunikasi dan kesediaan klien untuk diterapi.
Terapi musik, ini pada siapa saja dapat diterapkan ?
Terapi musik dapat diterapkan pada semua orang, baik mereka yang dalam keadaan menderita penyakit tertentu mau pun dalam keadaan sehat. Terapi musik merupakan proses di mana seorang Terapis menggunakan musik dalam membantu klien yang memiliki masalah secara facet–physical, emotional, mental, social, aesthetic and spiritual. Yang terutama adalah bagaimana seorang Terapis Musik menggunakan alat musik dan memilih jenis musik untuk mencapai hasil akhir yang tepat bagi kliennya. Sepanjang menjalani profesi sebagai terapis musik, pada dasarnya semua klien harus diterima secara profesional.
Penyakit apa saya yang ditangani dengan musik …..?
Pada dasarnya semua penyakit yang berhubungan dengan organ dalam tubuh dan pikiran bisa disembuhkan dengan terapi musik. Sampai saat, ini yang umum saya tangani, anak berkebutuhan khusus, anxiety, ibu hamil, penyakit kanker. Dapat diuraikan, terapi musik berhubungan dengan kesehatan, khususnya kesehatan mental, jadi walau pun musik berfungsi sebagai hiburan/entertain, tapi tetap pada tujuan utama yaitu untuk kesehatan. Sebagai Terapis Musik harus bisa meningkatkan kondisi kesehatan mental klien.
Perkembangan profesi Terapis Musik di Indonesia. Bagaimana minat kaum muda mendalami pendidikan di bidang terapi musik ?
Profesi ini tergolong baru di Indonesia, masih perlu dilakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat indonesia. Sebagian masyarakat kota besar sudah mulai mengenal terapi Musik. Minat kaum muda belum terlalu banyak, karena profesi, ini memang perlu ketekunan dan kesabaran dalam pelaksanaannya.
Untuk Anda sendiri, prospek ke depan dari menggeluti profesi sebagai Terapis musik ?
Saya optimis terapi musik akan berkembang baik sekali di Indonesia karena kita memiliki banyak sekali musik Negeri yang sangat positif-inspiratif yang bisa menjadi media dalam meningkatkan kesehatan. mental penduduk Indonesia.
Anda sebagai Terapis Musik, di mana letak kepuasan dan kebahagiaan yang dirasakan ?
Kebahagiaan saya ketika klien mengalami perubahan kemajuan dalam proses terapi. Proses, ini tidak sama pada setiap klien, ada yang cepat memberi efek dan hasil, tetapi juga ada yang perlu waktu untuk hasil yang diharapkan.
Target pribadi ke depan …
Saya sedang menyusun buku terapi musik yang lebih lengkap sehingga bisa dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Dan apa goal Anda ?
Goal saya, mensosialisasikan terapi musik ke pada Indonesia. Bahwa terapi Musik bukan hanya untuk orang yang menderita penyakit namun sangat efektif digunakan untuk meningkatkan kesehatan mental masyarakat sehingga kita bisa menjadi Bangsa yang berbudaya dengan Musik Indonesia.
Bagaimana kelanjutan dari mendalami alat musik piano ?
Saya terus berlatih piano, khususnya dalam improvisasi untuk melakukan terapi.
Jiwa dan hatinya tertambat pada dunia pendidikan. Dari bidang ini menjadikan dia bagai seorang Ilmuwan, membawanya kepada kebebasan berfikir. Itulah yang melekat pada sosok wanita berparas ayu yang bernama lengkap Fadra Hamid ini. Jakarta, 8 Maret 2018 – Di usianya yang ke-33 tahun, Fadra tergolong ke dalam sosok wanita yang tegar dalam melewati berbagai tantangan […]
Seringkali filosofi Bibit, Bebet, Bobot (3B) menjadi kriteria yang dipergunakan oleh orangtua dalam menentukan calon pasangan hidup yang terbaik bagi buah hatinya. Hanya saja, pemahaman yang kaku cenderung membuat tidak sedikit orangtua mau pun masyarakat mengotak-ngotakkan kriteria calon pasangan yang dianggap ideal. Kiranya, hal ini memberi akibat banyak pasangan, terutama yang menjalin hubungan tidak konvensional […]
Generasi LIVE merupakan sosok yang kreatif, passionate dan lekat dengan kehidupan digital. Mulai dari berkarya, menjalani passion, hingga mencari hiburan, kesemua dilakukan dengan cara LIVE dan Awesome. Adalah Stephanie Poetri, seorang musisi muda Indonesia berbakat yang karyanya sudah diakui di Dunia musik Internasional, aktif menjalani hari-harinya, yang tentu lekat dengan dukungan perangkat yang sangat menunjang […]