Terbilang banyak yang masih memandang golf sebagai olahraga eksklusif yang ribet dan mahal. Karena, di label “rich man’s sport” butuh tas, strik, sepatu khusus, serta antrean biaya untuk keanggotaan atau sewa lapangan. Padahal, layaknya olahraga santai populer lainnya seperti biliar atau bowling, yang di akhir pekan atau sore bisa dijadikan hiburan ringan dengan biaya relatif […]
Tidak terkesampingkan, di tengah kehidupan dengan mobilitas tinggi akibat teknologi digital, terdapat berbagai ancaman risiko kesehatan yang mengintai masyarakat. Maka perlu diketahui, penyakit degeneratif seperti hipertensi, serangan jantung, stroke, kanker, dan diabetes melitus kini semakin banyak diderita, terutama akibat pola hidup dan pola makan yang tidak sehat.
Memahami hal ini, Permata Bank kembali menggelar acara tahunan unggulannya, Wealth Wisdom 2024 dengan sesi Health Class bertema “Lifes/y/e Hocks : Stop Critical Illness Before It Starts”, untuk mengajak para nasabah agar fokus pada investasi kesehatan.
Menjadi catatan baik. Menyimak hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada tahun 2023 menunjukkan tingginya prevalensi hipertensi sebesar 30,8% dan diabetes sebesar 11,7% berdasarkan pengukuran tekanan darah serta pemeriksaan kadar guia darah. Selain itu, prevalensi stroke di Indonesia mencapai 8,3 per 1.000 penduduk, di mana penyakit ini merupakan penyakit katastropik dengan pembiayaan tertinggi ketiga setelah penyakit jantung dan kanker.
Data tersebut menggarisbawahi pentingnya pengelolaan kesehatan yang lebih baik, untuk mengurangi laju peningkatan kasus.
Eddie Sajogo, Branch Network Director Permata Bank, di acara temu Media, bertempat di Park Hyatt Jakarta, mengungkapkan, “Wealth Wisdom selama satu dekade telah menjadi wujud nyata komitmen Permata Bank dalam meningkatkan literasi keuangan dan membantu nasabah mengelola kekayaannya dengan bijak. Tapi untuk tahun ini, kami menghadirkan sesi Health Class untuk mengajak nasabah agar bisa menjalankan gaya hidup sehat secara berkelanjutan. Karena tentunya pengelolaan kekayaan yang baik sama sekali tidak berarti jika tidak disertai dengan upaya menjaga kesehatan.”
Sesi Health C/oss ini menghadirkan ahli kesehatan yang berbagi edukasi dan wawasan mengenai pengelolaan gaya hidup sehari-hari yang bisa membantu menjaga kesehatan. Dengan latar belakangnya sebagai ahli radiologi dan mantan Menteri Kesehatan periode 2019 sampai dengan 2020, Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rod (K) memaparkan pentingnya pengelolaan rutinitas dan gaya hidup agar terhindar dari penyakit kritis, seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes yang acap kali menyerang masyarakat di Indonesia.
Menurut Terawan Agus Putranto, banyak orang yang merasa dirinya sehat, padahal tanda-tandanya seringkali tidak terlihat. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk melakukan pemeriksaan dini guna mendeteksi penyakit dengan lebih seksama. Selain itu, mengubah gaya hidup yang lebih sehat, seperti pola makan seimbang dan olahraga teratur, dapat menjadi langkah preventif yang efektif untuk mencegah penyakit berisiko tinggi di kemudian hari.
Permata Bank juga menghadirkan sesi Hatha Yoga with Anjasmoro : Harmonizing Mind, Body, and Soul, yang dirancang khusus untuk memberikan pengalaman kepada nasabah dalam meningkatkan fleksibilitas tubuh, meredakan stres, dan menciptakan keseimbangan antara tubuh dan pikiran.
Anjasmara, Aktor dan Instruktur Yoga menjelaskan bahwa Hatha Yoga merupakan salah satu jenis Yoga dasar bagi semua umur yang dapat melepaskan ketegangan dalam tubuh kita. Olahraga ini bukan hanya sekedar untuk melatih pernapasan dan kelenturan tubuh, tapi dapat membantu kita menyelami tubuh dan pikiran dan mengenalinya lebih jauh.
Dengan adanya kegiatan ini, nasabah setia Permata Bank dapat meningkatkan kesejahteraan holistik mereka, tidak hanya dari segi finansial tetapi juga dari aspek kesehatan fisik dan mental.
Mengusung pilar “Elevote — Mitigote — Innovate”, Wealth Wisdom 2024 merupakan komitmen Permata Bank dalam membantu masyarakat Indonesia menumbuhkan kekayaan yang lebih menyeluruh, tidak hanya sekedar aspek finansial, tapi juga memahami tantangan dan risiko yang dihadapi di dalam kondisi politik, ekonomi, dan sosial yang sangat dinamis.
[]Titis Mawar Rani
Photo : Ist
