Jakarta, 12 April 2018 – Beroperasi di Indonesia sejak tahun 1992. Bila berhasil hadir sepanjang 26 tahun, dan bisa tetap menjadi yang terdepan di pasar minuman dalam Negeri, tak lepas dari inovasi teknologi merupakan salah satu kunci strategi Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI ).
Tercatat, saat ini terdapat 10,000 karyawan CCAI melayani lebih dari 830.000 pelanggan di seluruh Indonesia dengan mengoperasikan delapan lini produksi preform di dua fasilitas Packaging Service Division (PSD); empat Mega Distribution Centre; dan 38 lini produksi di 8 pabrik manufaktur kelas dunia.
Maka guna meningkatkan kinerja, pelayanan dan daya saing, sejak lima tahun lalu CCAI memulai proses otomatisasi dan digitalisasi. Dan sebagian besar sistem tersebut dirancang dan dikembangkan oleh tim internal, yang merupakan putra putri Indonesia.
Sistem dirancang berbasis internet platform yang mudah dan dapat dioperasikan melalui perangkat komputer atau tablet atau telepon genggam.
Program digitalisasi ini berjalan di area Supply Chain dan pelayanan penjualan, dimulai sejak produk dikembangkan sampai berada di toko-toko yang menjual produk CCAI. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi terakurat (real time) mengenai proses, output, biaya, dan pelayanan, yang berguna untuk meningkatkan kinerja dan kualitas di seluruh operasional CCAI.
Terkait itu, Coca-Cola Amatil Indonesia pun mendukung Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dalam Industry Summit 4.0. Dan keunggulan teknologi fasilitas manufaktur kelas dunia di booth Coca-Cola Amatil Indonesia, ini dilihat oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto.
Anisa Syaini