Ditandai menyandang predikat ‘Miss Indonesia 2015’ berlanjut ‘Miss Grand Indonesia 2018’, wajah wanita penyandang S1 Ilmu Hubungan Internasional dari universitas Indonesia, bernama lengkap Mentari Gantina Novel, pun terasa akbrab dalam pandangan.
Dari ajang kontes kecantikan yang mulai ia sentuh saat usia belasan tahun, dan di tengah menjalani pendidikan di Perguruan Tinggi — Universitas Indonesia, wanita yang disetiap tanggal 14 Maret berulang-tahun, ini menjemput impian. Menapak ke dalam gemebyar panggung hiburan.
Mentari Novel, namanya pun lekat di telinga dan wajahnya kian dikenal. Ditandai dengan beroleh tawaran membintangi dan sebagai Pemeran Utama film ‘Single 2’, karya Sutradara Raditya Dika, yang diluncurkan dari rumah produksi Soraya Intercine Films.
Ketertarikan dan keinginan berada di panggung hiburan, Mentari Novel, 26 tahun, mengungkap,”Sudah sejak usia kecil, Dalam perjalanannya, impian saya tidak begitu saja bisa terwujud. Terlebih, masuk perguruan tinggi, beriring tuntutan akademisnya yang sangat tinggi membuat saya harus lebih fokus kuliah. Barulah setelah lulus, saya memulai dengan mencoba berkarya membuat lagu yang saya hasilnya saya rilis di Youtube dan Instagram. Dari sana saya dipanggil casting.”
Lebih seru obrolan dengan adik dari aktris Puput Novel, berikut petikannya :
Kegiatan kamu saat ini ………
Bareng teman-teman, sedang i membuat karya web series tentang anak sekolah. Ini project independence, dan yang penting berkarya. Terlebih saya memang suka konsepnya yaitu drama musikal, dan di situ saya akting, nyanyi dan menari. Produksi sederhana yang semoga ke depannya bisa di produksi secara professional. Selain itu saya promo film ‘Single Part 2’.
Kamu mengawali dengan mengikuti kontes kecantikan, dan meraih Juara dari sana. Bisa ceritakan ?
Berawal dari ketertarikan saya dari usia kecil yang senangnya nonton kontes kecantikan bersama keluarga. Berlanjut menginjak SMA, nontonnya bareng teman-teman. Melihat ketertarikan saya pada bidang, ini teman-teman pun mendorong saya untuk ikut kontesnya.
Tanpa pengalaman dan pengetahuan sama sekali, saya pun mengikuti kontes kecantikan, yang pertama adalah ‘Mojang Jajaka Sukabumi’ di tahun 2011. Dan tanpa diduga, saya berhasil terpilih. Dari situ saya mengasah diri untuk lebih baik dan mempersiapkan diri untuk maju mengikuti kontes kecantikan Nasional. Tepatnya tahun 2015, saya merasa siap karena juga sudah kuliah sekitar 3.5 tahun, saya merasa secara wawasan, pola pikir, secara mental dan karakter pun sudah lebih siap.
Ikut kontes kecantikan, saat itu apa yang terlintas di benak kamu ?
Ini sebuah wadah untuk saya bisa menginspirasi orang lain. Bagaimana seorang wanita maju dan berkontribusi untuk masyarakat.
Apa yang paling kamu ingat dari perjalanan mengikuti kontes kecantikan ?
Di usia 18 tahun, setelah saya memenangkan ‘Mojang Jawa Barat’, berlanjut tahun 2015 saya mengikuti kontes ‘Miss Indonesia’. Saya ikut audisi di Bandung untuk mewakili Jawa Barat. Sayangnya, panitia mempercayakan saya mewakili provinsi lain yaitu Nusa Tenggara Timur.
Sempat ada kesedihan karena saya tidak bisa mewakili daerah kelahiran, padahal saya sangat ingin memakai selempang Jawa Barat. Dukungan teman-teman jugalah yang membuat saya tetap maju memakai selempang Nusa Tenggara Timur. Menurut mereka dengan keterlibatan saya di sana, saya pasti akan dapat banyak pelajaran dan pengalaman yang nanti bisa dibagi untuk sekeliling, Jawa Barat khususnya.
Dan kamu meraih kemenangan……
Ya, saya bisa sampai 7 besar di ‘Miss Indonesia’, Alhamdullillah. Dari sana saya ikut ‘Miss Grand Indonesia’, lalu audisi lagi di Jawa Barat, dan ikut karantina. Waktu itu sempat khawatir tidak bisa mewakili Jawa Barat. Tapi begitu membaca pengumuman kalau saya bisa mewakili Jawa Barat, saya langsung menangis. Walaupun saya tidak bisa membuat Jawa Barat Juara 1 tapi saya sudah melakukan yang terbaik. Everything happens for a reason. Saya pikir, semua yang terjadi sudah rencana Tuhan yang terbaik dan saya mensyukuri.
Setelah itu saya kembali mengejar mimpi, yaitu menjadi aktris dan penyanyi. Alhamdulillah, keluar karantina, saya dipanggil oleh Soraya Intercine Films untuk casting. Kaget dan tentu senang banget begitu dapat peran.
Bekal kamu dalam akting ?
Terbuka dengan segala hal, mau menerima kritik dan arahan agar apapun yang dihadapi bisa dijalankan dan lancar.
Apa yang dirasakan setelah berhasil mendapat peran di film ?
Seperti mimpi. Tentu selanjutnya, saya tidak boleh berpuas diri dan terhenti sampai di sini saja. Tapi ini adalah permulaan. Yah…. semoga banyak kesempatan ke depannya.
Agar bisa bertahan lama di panggung hiburan, menurut kamu faktor apa saja yang diperlukan ? Dan target kamu ?
Kesabaran, konsistensi dan ketahanan akan segala tantangannya karena jalan ke dunia ini memang tidaklah mudah. Target saya, bisa berkarya sebanyak-banyaknya dan dikenal banyak orang.
Tanggapan orangtua ketika kamu masuk ke dunia hiburan ?
Mereka sangat mendukung, dari saya kecil, Ayah memang ingin saya menjadi penyanyi dan aktris terkenal.
Begitu pun, adakah pesan khusus orangtua, karena dibilang dunia hiburan lekat dengan ‘gangguan’ ?
Ayah selalu bilang jaga diri dari hal-hal yang negative. Dan kalau saya simpulkan, intinya jauhkan dari hal-hal yang melanggar hukum dan termasuk yang tidak sesuai dengan prinsip dan integritas kita. Seberat apa pun jalannya, jaga diri dan jaga integritas diri.
[]Andriza Hamzah
Photo : Dok. Mentari Novel