Education

Terbatas Finansial, Lahir Bintang Muda Bersinar

Kehadirannya selama 4 dekade, Fair & Lovely  tidak hanya membantu perawatan kulit wanita, tetapi juga menginspirasi mereka untuk memberdayakan diri, mengejar impian dan mengembangkan kecakapan.

Maka sejak hadir di tahun 2017, Fair & Lovely pun  berkomitmen  memfasilitasi wanita muda berprestasi Indonesia mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Dan melalui “Fair & Lovely Bintang Beasiswa”, Fair & Lovely ingin menghantar  agar mereka dapat memaksimalkan potensi, lebih berdaya saing dan meraih impiannya.

Di tahun 2020, sebanyak  60 wanita muda yang terpilih dari  50 ribu pendaftar, adalah merupakan figur dengan aspirasi serta motivasi besar untuk melangkah menuju masa depan yang lebih cemerlang.

Mewakili ke-60 wanita muda, adalah : Adik Bintang Penerima Beasiswa Fair & Lovely “Bintang Beasiswa 2020” :

Meliana Septya Dini.

Melanjutkan pendidikan di Universitas Gadjah Mada

Jurusan: Pengembangan Produk Agroindustri.

Meliana Septya Di

Meliana tinggal di lingkungan yang dikelilingi dengan anak-anak yang bersekolah hanya sampai jenjang SMA/SMK akibat keterbatasan biaya. Bregitu pun, meski  seorang petani, tidak menyurutkan minatnya untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi.

Sejumlah prestasi diraih semasa duduk di bangku SMA. Di antaranya, mengharumkan nama Indonesia dalam ajang “Young Inventors Challenge 2018” di Kuala Lumpur, Malaysia, dan berhasil meraih Bronze Medal berkat inovasinya berupa plastik ramah lingkungan. Prestasi ini juga menunjukkan kepedulian Meliana dalam menangani permasalahan sampah plastik yang sudah mengkhawatirkan. Selain itu, Meliana juga pernah mengikuti Project Paper Writing dan Video Pitch Contest di tingkat Asia.

Melalui Fair & Lovely Bintang Beasiswa, Meliana akan memulai langkah baru di perguruan tinggi untuk berjuang meraih mimpinya menjadi seorang developer dan inventor di bidang makanan. Ia berharap kelak dapat menginspirasi lingkungan tempat tinggalnya  untuk terus meraih mimpi.

Viona Angel Gloryka Sianturi

Universitas Brawijaya

Jurusan: Hubungan Internasional

Viona Angel Gloryka Sianturi

Remaja Putri dari seorang Bapak berprofesi sebagai sopir dan Ibu seorang Ibu rumah tangga, tidak surut semangat untuk mewujudkan mimpi kecilnya, yaitu bersekolah jauh hingga ke luar Negeri. Pada tahun 2018, Ia pun mendapat kesempatan  ke Negeri Paman Sam melalui program beasiswa pertukaran pelajar selama satu tahun yang disponsori oleh Pemerintah Amerika Serikat.

Pemilik keinginan menjadi seorang project leader di organisasi Internasional UNICEF,  pun menjalani salah satu langkahnya  bekerja sama di tengah komunitas orang Asing dengan berpartisipasi dalam konferensi “Better Understanding for a Better World”. Selain itu, ia juga memimpin “Project Cokelat”, sebuah program mengajar bahasa Inggris ke panti asuhan di Tapanuli Tengah. Kelak jika berhasil masuk menjadi bagian dari UNICEF, Viona ingin membuat berbagai kegiatan yang berdampak positif bagi banyak orang.

Nabila Rizky Amanda Mochtarom

Universitas Negeri Surabaya

Jurusan: Pendidikan Ekonomi

Nabila Rizky Amanda Mochtarom

Nabila merupakan anak yatim piatu yang sejak kecil diasuh dan tinggal bersama keluarga Pakde-nya yang  kerja sebagai buruh pabrik di daerah Sidoarjo.Baginya kendala finansial tidak dapat mematahkan semangat untuk terus melanjutkan pendidikan.

Di jenjang SMK, Nabila memiliki banyak prestasi, di antaranya sebagai perwakilan sekolah untuk ajang perlombaan LKS Akuntansi SMK wilayah kerja se-Jawa Timur dan berhasil mendapatkan Juara III.  Selain itu, Nabila juga berhasil menjadi Juara I  satu lomba Jurnalistik wilayah Jawa Timur tingkat SMA/SMK.

Bercita-cita menjadi seorang guru, karena ia  merasa bahwa seluruh pencapaiannya tidak terlepas dari peran seorang guru. Sebagai bentuk apresiasinya, Nabila ingin mengabdikan diri dalam sektor pendidikan dan  kelak mengantarkan anak didiknya  berprestasi lebih baik darinya. Kelak dengan pendidikan tinggi, Nabila juga berharap dapat membalas kebaikan keluarga Pakde yang telah merawatnya.

Profil Tokoh Perempuan Inspiratif

Raeni M.Sc.

Raeni M.Sc.

Lahir dan besar di Kendal, Jawa Tengah dengan Ayah  sebagai tukang becak. Bagi Raeni, keterbatasan finansial bukanlah halangan untuk berhenti menjemput impian. Hal ini terbukti pada tahun 2010, Raeni berhasil mendapatkan beasiswa dengan mengambil jurusan Akutansi di Universitas Negeri Semarang (UNNES) dan memperoleh gelar Cumlaude dengan IPK 3,96.

Tahun 2015, Raeni kembali mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan perkuliahan S2 melalui program beasiswa di University of Birmingham, UK dan berhasil memperoleh gelar Cumlaude untuk kedua kalinya.

Dengan prestasi yang diraihnya, ia berkesempatan menjadi perwakilan untuk memberikan speech di acara Closing Ceremony TCDC Seminar of Financing and Financial Cooperation Management di Tiongkok. Tidak berhenti sampai di situ, kini ia melanjutkan perkuliahan doktoral melalui program beasiswa di universitas yang sama.

Ia meyakini,  bahwa pendidikan merupakan investasi yang dapat membukakan berbagai pintu menuju jalan penuh kebaikan dan keajaiban. Tercatat, ia turut  aktif berbagi ilmu melalui berbagai aktivitas seperti menjadi Asisten Pengajar untuk Modul Audit di Birmingham Business School pada tahun 2019 lalu dan kini, ia juga aktif sebagai dosen Accounting di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang (UNNES) hingga bulan Desember 2020 mendatang.

Selain itu, ia juga telah menulis beberapa buku seperti What are the Challenges in Designing an Effective Personal Income Tax Systems? (2015), Strengthening PROPER Implementation to Improve Transparency in Managing Carbon Emission among Indonesian Manufacturing Companies (2017) dan Boundary Objects: Sustaining Impact of Green Sukuk Life Cycle to Address Climate Change Issues (2019).

[]Andriza Hamzah

Photo : Dok. Alchemy Communications

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *