Rexona Run, ajang lari tahunan yang diusung Rexona bertujuan mendukung semua pelari – baik pemula mau pun berpengalaman – dalam perjalanan mereka menjadi lebih aktif dan #LanjutTerus bergerak, kembali dihadirkan. Rexona Run 2024 yang digelar pada 17 November 2024 di Digital Hub BSD City, Rexona Run 2024 berjalan lancer dan sukses, bahkan menawan. Melibatkan 3.500 […]
Karsinoma sel hati (hepatoseluler karsinoma) adalah salah satu jenis kanker hati yang paling umum dengan prognosis/kemungkinan terjadinya penyakit yang sangat tinggi.
Gejala kanker hati tidak dapat terdeteksi dengan mudah dan memiliki perburukan penyakit yang cepat. Sementara itu, kunci utama keberhasilan penanganan kanker hati adalah dengan ditemukannya kanker dalam stadium dini sehingga dapat ditangani secara optimal. Namun demikian, kurangnya pemahaman terhadap faktor resiko serta kesadaran atas pentingnya pemeriksaan rutin menjadi tantangan dalam penanganan kanker hati sehingga sebagian besar pasien datang dan terdiagnosis sudah dalam stadium lanjut.
Di Dunia, terdapat sekitar 750.000 orang per tahun yang didiagnosis memiliki karsinoma sel hati. Dan banyak terjadi, terdiagnosis ketika sudah memasuki stadium lanjut.
Bagaimana di Indonesia ? Kanker hati merupakan salah satu tantangan kesehatan besar yang perlu diperhatikan. Hal ini dari melihat kanker hati di Indonesia sekitar 13,4 per 100.000 penduduk. Dan berdasarkan data Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) 2020, kanker hati merupakan salah satu dari 4 penyebab kematian akibat kanker terbesar di Indonesia, dengan jumlah kasus mencapai 21.392 orang meninggal.
Pengobatan Tepat waktu dan Efektif
Berpijak dari sanalah jua, dan untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya peran pemeriksaan rutin untuk deteksi dini kanker hati di Indonesia, Roche Indonesia mengadakan forum Diskusi Media & Awam berkolaborasi dengan MRCCC Siloam Hospitals mengadakan diskusi webinar bertema “Peran Pemeriksaan Rutin untuk Deteksi Dini Kanker Hati“, pada 4 Desember 2021.
Dr. dr. Cosmas Rinaldi Lesmana, SpPD-KGEH, FACP, FACG, FINASIM, Spesialis Gastroentero–Hepatologi, MRCCC Siloam Hospital mengatakan, “Pada umumnya, kanker hati tidak menunjukkan gejala kecuali saat sudah memasuki stadium lanjut. Seringkali gejala kanker hati yang dirasakan oleh pasien mirip dengan gejala penyakit lainnya. Oleh karena itu, masyarakat perlu memeriksakan diri untuk memberikan petunjuk gejala yang umumnya tidak dirasakan oleh pasien.”
“Selain itu, bagi pasien yang memiliki resiko tinggi, pemeriksaan perlu dilakukan secara rutin, misalnya setiap 6 bulan sekali dengan pemeriksaan USG dan cek darah. Hal ini sangat penting untuk membantu masyarakat untuk dapat menemukan kanker hati sejak stadium dini sehingga dapat diobati secara tepat waktu dan efektif untuk meningkatkan harapan hidupnya,” Dr. dr. Cosmas Rinaldi Lesmana.
Senada dengan Dr. dr. Rinaldi Lesmana, Prof. Dr. dr. Aru W Sudoyo, SpPD-SHOM, FINASIM, FACP, Spesialis Hemato-Onkologi Medik, MRCCC Siloam Hospitals, di acara diskusi webinar yang menghadirkan pembicara dr. Adityawati Ganggaiswari, M.Biomed, Direktur MRCCC Siloam Hospitals, dan Ahmed Hassan, Director, Country Manager Diagnostics, PT Roche Indonesia, mengatakan,”Masyarakat harus mengerti bahwa pemeriksaan rutin pada individu yang memiliki faktor resiko sangat penting untuk dilakukan mengingat penyakit kanker hati ini progresinya (perburukan penyakit) cukup cepat. Selain surveilans, pengobatan kanker hati yang dilakukan secara optimal pada pasien yang sudah terdiagnosis kanker hati juga penting untuk meningkatkan harapan hidup.”
“Di Indonesia sendiri, berbagai macam modalitas terapi di Indonesia sudah tersedia untuk kanker hati stadium dini dan stadium lanjut, termasuk yang paling inovatif yaitu imunoterapi untuk kanker hati yang bekerja dengan cara membangkitkan sistem imun di dalam tubuh pasien sendiri untuk melawan sel kanker,” Dr. dr. Aru W Sudoyo melengkapi keterangannya.
dr. Adityawati Ganggaiswari, M.Biomed, Direktur MRCCC Siloam Hospitals mengatakan, “Kanker hati seringkali disebut dengan “The Silent Killer”. Namun, prevalensi kanker hati sangat mungkin untuk ditekan dengan kesadaran di masyarakat, di antaranya dengan deteksi dini, pencegahan dan pengobatan untuk menghentikan silent killer, ini sebelum terlambat.”
Lanjutnya,“Sebagai bentuk komitmen kami untuk meningkatkan pelayanan dan memberikan hasil perawatan yang terbaik untuk pasien kanker hati, kami menyediakan pusat pelayanan khusus untuk penyakit hati, termasuk pelayanan pemeriksaan USG, AFP dan PIVKA II untuk membantu deteksi dini dan diagnosis kanker hati, hingga program bantuan penyediaan akses untuk pengobatan kanker, di antaranya program PILAR atau Program Mitra Layanan Akses yang bekerjasama dengan Roche.”
Selama 125 tahun hadir di dunia dan 50 tahun di Indonesia, Roche memiliki rekam jejak yang terpercaya dalam mengeksplorasi penelitian ilmiah terkait penyakit dan teknologi terbaru, serta mengembangkan alat diagnostik dan obat-obatan yang dapat mengubah hidup pasien.
Ahmed Hassan, Director, Country Manager Diagnostics, PT Roche Indonesia, mengatakan, “Di Roche, kami percaya bahwa titik awal penanganan tantangan kesehatan di Dunia dan di Indonesia harus dimulai dari pencegahan dan deteksi dini. Jika kita dapat membuat orang lebih sehat lebih lama dan mencegah berkembangnya penyakit serius, maka kita dapat secara bersamaan menyelamatkan semakin banyak nyawa dan secara signifikan mengangkat beban sistem perawatan kesehatan yang ada saat ini.”
Dikatakan, bahwa Roche menghadirkan alat-alat berbasis teknologi tinggi untuk melakukan skrining rutin, diagnostik dan monitoring sehingga dapat membantu tenaga kesehatan profesional memfasilitasi masyarakat dalam melakukan deteksi dini untuk membatasi dampak kondisi kesehatan yang dapat memburuk.
“Kami juga percaya bahwa kemajuan terobosan dalam ilmu kesehatan dan kedokteran hanya akan bermakna ketika dapat menjangkau orang-orang yang membutuhkan. Untuk itu, kemitraan sangat diperlukan untuk memastikan setiap orang memiliki akses ke diagnosis dan pengobatan yang lebih baik. Kami sangat mengapresiasi kemitraan yang kami lakukan bersama berbagai pihak, salah satunya dengan MRCCC Siloam Hospitals yang secara konsisten bersama-sama mengedukasi dan membantu masyarakat Indonesia mendapatkan layanan kesehatan terbaik didukung teknologi berkualitas tinggi,” tambah Ahmed Hassan.
Jakarta, 20 Maret 2018 – National Coffee Association (NCA) Amerika Serikat memprediksi sekitaran 83 % orang dewasa di AS minum kopi. Sebagian orang berasumsi minum kopi adalah rutinitas jelek. Benarkah sekian? Di bawah ini Mitos kopi yang dapat Anda kenali. Minum kopi siang hari mengganggu tidur pada malam hari, diperlukan sekitaran 4 sampai 5 jam […]
Gigi berlubang masih menjadi masalah besar di Indonesia. Hal itu dari melihat hasil riset Kesehatan Dasar (Risekdas) 2018 yang menunjukkan bahwa sebesar 88% masyarakat Indonesia memiliki masalah gigi berlubang. Cukup menjadi memprihatinkan, Riskesdas 2018 memperlihatkan bahwa dari 94,7% masyarakat yang menyikat gigi setiap hari, hanya 2,8% yang melakukannya di waktu yang tepat, yaitu dua […]
Untuk mendorong masyarakat agar lebih aktif dan terus bergerak, Rexona kembali mempersembahkan ajang lari tahunan bertajuk “Rexona Run”. Rexona Run 2024 yang akan digelar pada 17 November 2024, di Digital Hub BSD City, mengajak ribuan peserta untuk menemukan alasan yang dapat mendorong mereka lanjut terus. Maka, acara ini bisa diikuti oleh pelari pemula mau pun berpengalaman. […]