Tiada henti hadirkan keindahan lantunan suara dan alat musik yang berbeda di panggung musik. Itulah yang disampaikan oleh pelaku seni dari DAYA Indonesia Performing Arts Academy, merupakan Sekolah Seni Pertunjukkan Tari, Musik dan Drama yang didirikan oleh Prof. DR. Tjut Nyak Deviana Daudsjah D.TH., A.MUS.D, pada 21 tahun lalu. Pada bulan Agustus 2024, panggung di […]
Karsinoma sel hati (hepatoseluler karsinoma) adalah salah satu jenis kanker hati yang paling umum dengan prognosis/kemungkinan terjadinya penyakit yang sangat tinggi.
Gejala kanker hati tidak dapat terdeteksi dengan mudah dan memiliki perburukan penyakit yang cepat. Sementara itu, kunci utama keberhasilan penanganan kanker hati adalah dengan ditemukannya kanker dalam stadium dini sehingga dapat ditangani secara optimal. Namun demikian, kurangnya pemahaman terhadap faktor resiko serta kesadaran atas pentingnya pemeriksaan rutin menjadi tantangan dalam penanganan kanker hati sehingga sebagian besar pasien datang dan terdiagnosis sudah dalam stadium lanjut.
Di Dunia, terdapat sekitar 750.000 orang per tahun yang didiagnosis memiliki karsinoma sel hati. Dan banyak terjadi, terdiagnosis ketika sudah memasuki stadium lanjut.
Bagaimana di Indonesia ? Kanker hati merupakan salah satu tantangan kesehatan besar yang perlu diperhatikan. Hal ini dari melihat kanker hati di Indonesia sekitar 13,4 per 100.000 penduduk. Dan berdasarkan data Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) 2020, kanker hati merupakan salah satu dari 4 penyebab kematian akibat kanker terbesar di Indonesia, dengan jumlah kasus mencapai 21.392 orang meninggal.
Pengobatan Tepat waktu dan Efektif
Berpijak dari sanalah jua, dan untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya peran pemeriksaan rutin untuk deteksi dini kanker hati di Indonesia, Roche Indonesia mengadakan forum Diskusi Media & Awam berkolaborasi dengan MRCCC Siloam Hospitals mengadakan diskusi webinar bertema “Peran Pemeriksaan Rutin untuk Deteksi Dini Kanker Hati“, pada 4 Desember 2021.
Dr. dr. Cosmas Rinaldi Lesmana, SpPD-KGEH, FACP, FACG, FINASIM, Spesialis Gastroentero–Hepatologi, MRCCC Siloam Hospital mengatakan, “Pada umumnya, kanker hati tidak menunjukkan gejala kecuali saat sudah memasuki stadium lanjut. Seringkali gejala kanker hati yang dirasakan oleh pasien mirip dengan gejala penyakit lainnya. Oleh karena itu, masyarakat perlu memeriksakan diri untuk memberikan petunjuk gejala yang umumnya tidak dirasakan oleh pasien.”
“Selain itu, bagi pasien yang memiliki resiko tinggi, pemeriksaan perlu dilakukan secara rutin, misalnya setiap 6 bulan sekali dengan pemeriksaan USG dan cek darah. Hal ini sangat penting untuk membantu masyarakat untuk dapat menemukan kanker hati sejak stadium dini sehingga dapat diobati secara tepat waktu dan efektif untuk meningkatkan harapan hidupnya,” Dr. dr. Cosmas Rinaldi Lesmana.
Senada dengan Dr. dr. Rinaldi Lesmana, Prof. Dr. dr. Aru W Sudoyo, SpPD-SHOM, FINASIM, FACP, Spesialis Hemato-Onkologi Medik, MRCCC Siloam Hospitals, di acara diskusi webinar yang menghadirkan pembicara dr. Adityawati Ganggaiswari, M.Biomed, Direktur MRCCC Siloam Hospitals, dan Ahmed Hassan, Director, Country Manager Diagnostics, PT Roche Indonesia, mengatakan,”Masyarakat harus mengerti bahwa pemeriksaan rutin pada individu yang memiliki faktor resiko sangat penting untuk dilakukan mengingat penyakit kanker hati ini progresinya (perburukan penyakit) cukup cepat. Selain surveilans, pengobatan kanker hati yang dilakukan secara optimal pada pasien yang sudah terdiagnosis kanker hati juga penting untuk meningkatkan harapan hidup.”
“Di Indonesia sendiri, berbagai macam modalitas terapi di Indonesia sudah tersedia untuk kanker hati stadium dini dan stadium lanjut, termasuk yang paling inovatif yaitu imunoterapi untuk kanker hati yang bekerja dengan cara membangkitkan sistem imun di dalam tubuh pasien sendiri untuk melawan sel kanker,” Dr. dr. Aru W Sudoyo melengkapi keterangannya.
dr. Adityawati Ganggaiswari, M.Biomed, Direktur MRCCC Siloam Hospitals mengatakan, “Kanker hati seringkali disebut dengan “The Silent Killer”. Namun, prevalensi kanker hati sangat mungkin untuk ditekan dengan kesadaran di masyarakat, di antaranya dengan deteksi dini, pencegahan dan pengobatan untuk menghentikan silent killer, ini sebelum terlambat.”
Lanjutnya,“Sebagai bentuk komitmen kami untuk meningkatkan pelayanan dan memberikan hasil perawatan yang terbaik untuk pasien kanker hati, kami menyediakan pusat pelayanan khusus untuk penyakit hati, termasuk pelayanan pemeriksaan USG, AFP dan PIVKA II untuk membantu deteksi dini dan diagnosis kanker hati, hingga program bantuan penyediaan akses untuk pengobatan kanker, di antaranya program PILAR atau Program Mitra Layanan Akses yang bekerjasama dengan Roche.”
Selama 125 tahun hadir di dunia dan 50 tahun di Indonesia, Roche memiliki rekam jejak yang terpercaya dalam mengeksplorasi penelitian ilmiah terkait penyakit dan teknologi terbaru, serta mengembangkan alat diagnostik dan obat-obatan yang dapat mengubah hidup pasien.
Ahmed Hassan, Director, Country Manager Diagnostics, PT Roche Indonesia, mengatakan, “Di Roche, kami percaya bahwa titik awal penanganan tantangan kesehatan di Dunia dan di Indonesia harus dimulai dari pencegahan dan deteksi dini. Jika kita dapat membuat orang lebih sehat lebih lama dan mencegah berkembangnya penyakit serius, maka kita dapat secara bersamaan menyelamatkan semakin banyak nyawa dan secara signifikan mengangkat beban sistem perawatan kesehatan yang ada saat ini.”
Dikatakan, bahwa Roche menghadirkan alat-alat berbasis teknologi tinggi untuk melakukan skrining rutin, diagnostik dan monitoring sehingga dapat membantu tenaga kesehatan profesional memfasilitasi masyarakat dalam melakukan deteksi dini untuk membatasi dampak kondisi kesehatan yang dapat memburuk.
“Kami juga percaya bahwa kemajuan terobosan dalam ilmu kesehatan dan kedokteran hanya akan bermakna ketika dapat menjangkau orang-orang yang membutuhkan. Untuk itu, kemitraan sangat diperlukan untuk memastikan setiap orang memiliki akses ke diagnosis dan pengobatan yang lebih baik. Kami sangat mengapresiasi kemitraan yang kami lakukan bersama berbagai pihak, salah satunya dengan MRCCC Siloam Hospitals yang secara konsisten bersama-sama mengedukasi dan membantu masyarakat Indonesia mendapatkan layanan kesehatan terbaik didukung teknologi berkualitas tinggi,” tambah Ahmed Hassan.
Produk susu bubuk pertumbuhan Susu Bendera merupakan komitmen Frisian Flag Indonesia (FFI) untuk menyediakan produk susu dengan gizi lengkap yang terjangkau, sebagai kontribusi perusahaan untuk mengatasi isu malnutrisi terutama stunting. Sepanjang 100 tahun kehadirannya di tengah keluarga Indonesia, di Tanah Air, sekaligus menjadi mitra orangtua dalam membentuk generasi Indonesia yang tumbuh sehat dan aktif. Juga […]
Perkembangan Dunia yang begitu cepat dalam beberapa bulan terakhir, terutama dalam bidang Kesehatan publik, telah menimbulkan kekhawatiran banyak pihak. Di penghujung tahun 2019, virus terbaru dari gugus Coronavirus yang disebut COVID-19, menyeruak dan melanda Dunia, ini utamanya ditemukan pada cairan di tenggorokan dan hidung. Penularannya melalui droplet (cairan batuk atau bersin), dan seperti kita ketahui […]
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan perayaan Hari Susu Se–Dunia yang juga Hari Susu Nusantara yang diperingati secara Internasional mau pun Nasional pada setiap 1 Juni, Perusahaan produk bergizi berbasis susu PT Frisian Flag Indonesia (FFI) bekerja sama dengan PERGIZI PANGAN Indonesia, Selasa, 02 Juni 2020, menggelar diskusi online bertajuk “Kebaikan Susu Sebagai Bagian Gizi Seimbang, […]