Yayasan Kanker Indonesia (YKI) bersama dengan PT Merck Sharp & Dohme (MSD) Indonesia dan Nasional Re Indonesia melaksanakan webinar media dengan topik “Hentikan Kesenjangan Perawatan Kanker : Literasi Finansial untuk Kesehatan” yang menjelaskan tentang pentingnya literasi finansial untuk kesehatan guna meningkatkan kualitas hidup pasien kanker, sebagai upaya menghentikan kesenjangan perawatan kanker di Indonesia.
Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, FACP, Ketua YKI, di acara webinar yang dipandu Pratiwi Astar dan menghadirkan seorang survivor kanker, Ibu Elina Sukriyanto, mengatakan, “Kurangnya pengetahuan dan kesadaran untuk pencegahan dan deteksi dini kanker, serta kondisi kesenjangan perawatan kanker di Indonesia yang salah satunya diakibatkan oleh rendahnya literasi finansial untuk kesehatan, membuat pasien sulit mendapatkan akses terhadap perawatan kanker yang optimal.”
Terkait hal itu, lanjut Prof. Aru Sudoyo, Yayasan Kanker Indonesia memandang perlunya masyarakat mendapatkan pengetahuan tentang literasi finansial untuk kesehatan sebagai bekal penting jika terkena penyakit kritis seperti kanker, sehingga akses terhadap perawatan menjadi lebih mudah.
Lebih lanjut Prof. Aru Sudoyo menjelaskan, bahwa saat ini terdapat batasan-batasan jaminan sosial untuk layanan perawatan kanker di mana tidak semua perawatan obat-obatan dijamin, dan kini masyarakat mulai menyadari kondisi tersebut, sehingga minat terhadap asuransi kesehatan swasta bertambah.
Dukungan Asuransi
Seorang penyintas kanker, Ibu Elina Sukriyanto, berbagi kisah menjalankan perawatan kanker dengan pembiayaan yang didukung oleh asuransi swasta. “Saya mempelajari literasi keuangan untuk kesehatan sejak muda, untuk kemudian ikut asuransi di usia muda. Dalam perjalanannya, setelah menikah, tanpa disangka, saya didiagnosis kanker. Tentu kami panik, terlebih saya. Namun tidak berkelanjutan karena, di samping suami di kantor mempunyai proteksi kanker, juga kami bersepakat ikut ajakan teman untuk mengikuti asuransi kesehatan.”
“Dengan memiliki asuransi kesehatan, semakin terasa tenang karena juga bisa memilih mau ke mana untuk berobat. Dan di masa pandemi, bersama suami, kami mempunyai pertimbangan untuk mempelajari mana yang terbaik. Jadi adanya dukungan pembiayaan dari asuransi, hal ini sangat membantu perjalanan pengobatan dan perawatan kanker saya, sehingga bisa mendapatkan akses terhadap perawatan terbaik yang tersedia dan kualitas hidup saya sebagai seorang pasien dan keluarga, tetap terjaga.”
Lanjut Ibu Elina Sukriyanto, jadi betapa pentingnya literasi kesehatan.
[]Andriza Hamzah
Photo : Ist