Enfin, en cas de litige, le casino aura son dernier mot dans la majorité des cas. Même si ce casino très pratique possède de nombreux avantages, il connaît également quelques inconvénients. Enfin, n’hésitez pas à consulter les avis en ligne avant de vous lancer pour mettre en avant les avantages et inconvénients de chaque plateforme. […]
Jakarta, 14 Juli 2023 – Diawali tahun 1817-an, adalah Ariyah, seorang wanita yang menjadi jaminan utang Ibunya kepada Juragan Tambas. Namun, ketika mereka tidak bisa membayar utang, Ariyah terpaksa menjadi isteri muda si Juragan. Hal ini mendapat pemberontakan dari kekasihnya Karim yang akhirnya berujung pada tragedi dan kematian keduanya.
Mayat Ariyah dibuang dari Jembatan Ancol, sedangkan mayat Karim tidak diketahui keberadaannya. Ariyah yang tidak pernah merasa dirinya mati akhirnya gentayangan mencari kekasihnya. Ia juga gentayangan karena tak sempat meminta maaf dan berpamitan pada ibunya setelah usulnya menjadi jaminan utang berakhir petaka.
Demikian alur kisah yang diangkat dan dituangkan ke dalam sebuah pementasan teater bertajuk “Ariyah dari Jembatan Ancol”. Merupakan produksi Titimangsa ke-63, bergandeng Bakti Budaya Djarum Foundation.
Pementasan teater “Ariyah dari Jembatan Ancol” yang akan berlangsung pada 27-28 Juli 2023 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, mengangkat legenda urban “Si Manis Jembatan Ancol” yang sudah ada dari abad ke-19; Kisah, ini memiliki berbagai versi yang terus berkembang. . Namun satu kesamaan yang mencolok adalah tokoh utama dalam cerita, yaitu Ariyah.
“Selama, ini sastra sering dimunculkan sebagai teks di atas panggung, dan kali, ini sastra dihadirkan dengan kuat sebagai peristiwa. Bila biasanya menonton film horor itu sangat menegangkan, bayangkan bagaimana hal itu diwujudkan di atas panggung. Tidak hanya memberikan pengalaman batin, namun juga sensasi yang diterima oleh indera penglihatan, pendengaran, dan aroma yang dimunculkan di area pertunjukan. Selain itu, kita juga bisa melihat perspektif lain dari Sejarah yang ada di Indonesia bahwa legenda urban itu sendiri bukan sesuatu untuk menakut-nakuti, namun itu adalah cerminan psikologis dan sosiologis masyarakat yang ada di sekitarnya,” ungkap Happy Salma yang berperan sebagai Produser pementasan, bersama dengan Pradetya Novitri, dalam acara temu media di Tugu Kunstkring Paleis, Jalan Teuku Umur, Jakarta Pusat, 13 Juli 2023.
Lanjutnya,”Pertunjukan, ini bukan hanya menggembirakan, namun juga menegangkan. Ini pertama kalinya kami membuat sebuah pertunjukan yang sangat berbeda dari sebelumnya. Kami ingin mencoba dan menawarkan sesuatu yang baru.”
Dipastikan, penonton akan merasakan atmosfer yang mencekam dan mengenal lebih dekat sosok ikonik dari legenda urban yang telah dikenal luas oleh masyarakat.
Dalam acara menawan, Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation menyampaikan,“Legenda urban merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari budaya kita dan Titimangsa menghidupkan kembali kisah awal Si Manis Jembatan Ancol serta memadukannya dengan masa kini sehingga memberikan pengalaman yang berbeda kepada para penonton.”
“Pementasan ini juga menjadi kebanggaan bagi kami karena melibatkan Gusty Pratama yang sebelumnya berhasil lolos audisi online untuk peran utama sebagai Maing dalam Serial Musikal Payung Fantasi. Ia terpilih untuk bergabung dengan aktor panggung lainnya dalam produksi Titimangsa ini membuktikan kemampuan dan bakatnya dalam seni pertunjukan Indonesia. Kami mengapresiasi Titimangsa yang selalu menggandeng berbagai pekerja seni untuk tampil dan menyajikan perspektif baru dalam panggung teater sehingga menjangkau khalayak luas untuk lebih dekat dengan seni pertunjukan Indonesia,” Renitasari Adrian menambahkan.
Memukau dalam menampilkan cerita yang menghadirkan ragam emosi dan pengalaman hidup yang luar biasa dari para karakter, hasil penulisan naskah oleh Kurnia Effendi dan si atas panggung dengan arahan sutradara Joned Suryatmoko dan Heliana Sinaga. Semakin berpesona ditunjang menghadirkan nama-nama besar di panggung teater dan dunia seni peran layar kaca. Kolaborasi Chelsea Islan, Mikha Tambayong, Ario Bayu, Gusty Pratama, Lucky Moniaga, Derry Oktami, Sarah Tjia, Rahayu Saraswati, Ririn Ekawati, Joind Bayuwinanda, Josh Marcy, dan Siko Setyanto, akan membawakan karakter-karakter kuat penuh emosi untuk menciptakan pengalaman panggung yang menarik dan memukau penonton.
Selain menonton pertunjukan utama, akan diadakan diskusitentang demonisasi perempuan dalam kisah horor di Indonesia; Backstage Tourdi mana penonton akan dipandu untuk masuk dalam pertunjukan yang site-spesifik yakni gedung dan panggung itu sendiri; serta Meet & Greetbersama para pemain“Ariyah dari Jembatan Ancol”.
Pementasan, ini disponsori oleh Jeeves Indonesia dan didukung oleh media partner: kompas.com, detik.com. Titimangsa juga untuk kali pertama berkolaborasi bersama fashion designer, Adrie Basuki menghadirkan exclusive merchandise Ariyah dari Jembatan Ancol.
Mengiring dan mengulang kesuksesan nan gemilang menghadirkan Sandiwara Sastra, Kemendikbudristek, Titimangsa Foundation dan KawanKawan Media hadirkan sebuah seri monolog “Di Tepi Sejarah”. Seri monolog yang menceritakan tentang tokoh-tokoh yang ada di tepian Sejarah, yang mungkin tak pernah disebut namanya dan tak begitu disadari kehadirannya dalam narasi besar Sejarah bangsa Indonesia. Meski begitu, justru mereka seringkali […]
Sajian pentas teater terkini“Di Tepi Sejarah” seri monolog yang diprakarsai oleh Happy Salma dan Yulia Evina Bhara selaku Produser dari Titimangsa Foundation dan KawanKawan Media, merupakan kerja bersama dengan Direktorat Perfilman, Musik dan Media Baru Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, tak hanya layak dinikmati. Lebih dari itu, goresan Sejarah sangat lekat. Menceritakan […]
Happy Salma, melalui Titimangsa, kembali hadirkan karya seni teater, terbaru, “Ariyah Dari Jembatan Ancol”. Mengangkat kisah urban legend “Si Manis Jembatan Ancol” dari abad 18, dengan membawakan tema horor. Maka pertunjukan teater yang dihadirkan Happy Salma, Aktris juga Produser kelahiran 1980, ini siap membuat penimat pertunjukan seni teater, terpana. Mengangkat kisah, tahun 1817-an, adalah Ariyah, […]