Goodlife

Lifebuoy Berdayakan,1 Juta Dokter Kecil di Indonesia

Selama 90 tahun sudah Lifebuoy hadir di Tanah Air. Berada dan tentu dipercaya keluarga Indonesia untuk mendampingi para orangtua dalam melindungi kesehatan anak sehingga mereka mampu mewujudkan mimpinya.

Sebagai bentuk apresiasi, beriring merayakan 90 tahun kehadirannya, Lifebuoy meluncurkan film pendek bertajuk “90 Tahun Lindungi Anak Indonesia Meraih Mimpi”.

Pada film menawan dan menginspirasi ini, menghadirkan sosok-sosok Pahlawan kebanggaan, di antaranya Susy Susanti, Peraih Medali Emas Olimpiade Barcelona 1992 dan Nicky Clara, Disability Womenpreneur yang aktif dalam menyuarakan keadilan bagi penyandang disabilitas.

Susi Susanti

Sejalan dengan peluncuran film pendek, edukasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) melalui Program Sekolah SIAGA Lifebuoy juga semakin digiatkan untuk memupuk mimpi para Dokter kecil menjadi pahlawan kesehatan di masa depan.

Erfan Hidayat, Head of Skin Cleansing Unilever Indonesia pada acara peluncuran perdana video Lifebuoy 90 Tahun, — minggu kedua bulan Agustus 2024 –, bertempat di Djakarta Theater XXI, menyampaikan, “Tentu, 90 tahun bukanlah perjalanan yang singkat bagi Lifebuoy untuk terus merealisasikan purpose-nya: menjadi sahabat keluarga Indonesia dalam memberikan perlindungan dari kuman dan menjaga agar anak tidak mudah jatuh sakit. Kami menyampaikan rasa terima kasih mendalam atas kepercayaan para orang tua, perjalanan panjang yang penuh makna ini menjadi landasan kuat bagi kami untuk terus membantu melindungi kesehatan anak-anak Indonesia agar mereka dapat terus meraih mimpi hingga berhasil merealisasikannya.”

Untuk berani bermimpi, kiranya juga ada harapan besar bagi generasi penerus dan berinovasi demi mewujudkan masa depan yang lebih baik. Namun, keberanian anak untuk memulai dan merawat mimpinya tentu harus diawali dari tubuh yang sehat.

Halnya yang disampaikan oleh Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A (K), M. TropPaed., bahwa,“Jika kesehatan tidak terjaga, anak lebih rentan terhadap penyakit sehingga tidak dapat bertumbuh kembang secara optimal dan terkendala dalam meraih mimpi. Tercatat sebanyak 27,84% anak usia sekolah mengalami keluhan kesehatan contohnya diare atau pneumonia yang mengganggu keseharian mereka, termasuk untuk bersekolah. Yang bila tidak dicegah atau ditangani, maka ada banyak mimpi anak Indonesia yang terancam sirna karena terpaksa seringkali absen dari sekolah.”

“Maka betapa sangat besarnya peran orangtua dalam mencegah kedua penyakit tersebut dengan membiasakan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat, utamanya kebiasaan CTPS sebagai langkah pertama melindungi diri dari ancaman penyakit infeksi, setelah vaksin. Sayangnya, hanya 46% anak usia sekolah yang sudah menerapkan perilaku CTPS. Padahal, data CDC terbaru menunjukkan kebiasaan CTPS dapat menekan risiko diare sebesar 23-40%, dan mencegah penyakit pernapasan seperti pneumonia sebesar 16-21% lanjut Prof. Hinky.

Erfan Hidayat menanggapi, “Melihat fakta tersebut, selain menghadirkan ragam inovasi produk berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan keluarga Indonesia, Lifebuoy secara konsisten memberikan edukasi CTPS di 5 Momen Penting melalui Program Sekolah SIAGA Lifebuoy yang sejak 2015 telah memberi manfaat ke 15 juta anak di berbagai wilayah Indonesia. Tahun ini kami memiliki target menjangkau 1 juta anak, dengan harapan bahwa tangan yang lebih bersih dan terlindungi akan membantu melindungi kesehatan anak agar mereka dapat meraih mimpi-mimpinya.”

Pesona Bintang Dua Wanita ‘Hebat’

Acara semakin menawan dan sangat perlu diikuti dengan cermat. Bagaimana tidak, bicara tentang mimpi, dukungan penuh dari orangtua memegang peranan yang sangat besar. Oleh karena itu, memperingati usia yang ke-90, Lifebuoy memberikan apresiasi atas kehebatan dan kekuatan para orang tua dalam melindungi kesehatan dan mimpi anak mereka melalui tayangan film pendek bertajuk ‘90 Tahun Lindungi Anak Indonesia Meraih Mimpi’.

Pada film nan indah ini mengangkat kisah sosok Pahlawan seperti Susy Susanti, Nicky Clara dan Ellyas Pical yang mampu meraih mimpi berkat peranan orangtua tercinta.

Nicky Clara

Susy Susanti pun menyampaikan kisah menarik, “Saya percaya dukungan orangtua adalah modal penting yang membuat seorang anak berani bermimpi dan mewujudkannya. Suatu kali ketika kalah bertanding, Ibu saya berpesan, ‘Jatuh bangun itu wajar, proses ini yang akan kamu ingat selamanya’. Kiraya, kKata-kata ini yang mengobarkan semangat saya untuk giat berlatih, disiplin dan pantang menyerah agar bisa menjadi Juara. Tidak hanya tu, sejak kecil beliau juga selalu rewel mengingatkan saya untuk menjaga kesehatan.”

“Karenanya, semoga film ini dapat memberikan inspirasi tentang pentingnya peranan orangtua dalam mendorong anak untuk terus berani bermimpi dan berjuang mewujudkannya,” tambah Susi Susanti.

Nicky Clara, Disability Womenpreneur usia belia berparas cantik turut berbagi, “Sejak kecil, saya punya mimpi membantu semua orang dan bisa masuk televisi untuk dapat menginspirasi lebih banyak orang. Mimpi yang sederhana, tapi membutuhkan perjuangan yang luar biasa. Terlebih sebagai penyandang disabilitas itu tidaklah mudah, sering dibully, berunung saya menajdi takut bermmpi. Namun begitu, saya yakin bahwa keterbatasan tidak seharusnya menjadi hambatan meraih cita-cita, terlebih Ibu saya adalah sosok yang terus mendorong saya agar tidak menutupi kekurangan dan justru membuktikan kelebihan dengan selalu berkarya.”

Lanjutnya,”Maka lewat film ini, saya dan Lifebuoy mendorong anak Indonesia agar berani bermimpi walau pun memiliki keterbatasan, dan mengajak mereka selalu disiplin menjaga kesehatan agar tak terkendala dalam perjalanan mewujudkan mimpi.”

Sejalan dengan peluncuran film pendek, Program Sekolah SIAGA Lifebuoy juga menjadi bentuk dukungan untuk mewujudkan mimpi anak Indonesia menjadi Pahlawan di masa depan. Salah satunya untuk menjadi Dokter – profesi yang memiliki value sejalan dengan Lifebuoy untuk menyelamatkan masyarakat dari ancaman penyakit.

Guna mendorong regenerasi Dokter di masa depan, program ini melibatkan peranan Dokter Kecil di seluruh penjuru Negeri.

Lifebuoy ingin memupuk mimpi mereka mulai dari peranan penting sebagai agen perubahan yang menyebarluaskan edukasi CTPS kepada teman-teman sebayanya agar terlindungi dari penyakit sehingga dapat selalu hadir dan belajar di sekolah.

“Lifebuoy menyadari bahwa perjalanan dalam memerangi kuman penyakit tentunya masih panjang, kami berharap mais dapat terus bermitra dengan para orangtua dalam melindungi anak-anak kita dan mimpi mereka,” ujar Erfan Hidayat di penghujung acara.

[]Andriza Hamzah
Photo : Unilever Indonesia/PR Alchemy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *