Uncategorized

TULOLA – BCA – PERTAMINA, Hadirkan KAWAN NUSANTARA “IDENTITAS”

Sebanyak 9 jenama UMKM Indonesia yang memiliki semangat kearifan lokal dan menghargai warisan leluhur digandeng TULOLA – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) – PT. PERTAMINA  (Persero) dalam Kawan Nusantara “IDENTITAS”, pada 1 Agustus 2025 di The Garden & Nusantara Ballroom, The Dharmawangsa, Jakarta.

Happy Salma, selaku Founder & Creative Conceptor TULOLA Jewelry di acara berpesona indah ini menyampaikan mengajak publik untuk menyelami makna terdalam dari jati diri.

“IDENTITAS” lahir dari inti diri yang sejati,  berakar dari tempat kita tumbuh, dipengaruhi oleh keluarga, leluhur, dan lingkungan yang membentuk karakter pribadi. Seiring waktu, identitas akan mengakar, berkembang, dan menjelma menjadi bagian dari komunitas, hingga membentuk karakter kolektif sebuah bangsa. Inilah yang menjadi inspirasi kami dalam Kawan Nusantara tahun ini,” katanya.

Tentu mengelitik pemandangan, di acara KAWAN NUSANTARA “IDENTITAS”, TULOLA menghadirkan 12 art-wear berupa tas (bags) dengan edisi terbatas dalam instalasi. IDENTITAS” melalui sinergi kreatif bersama seniman lintas bidang; seperti: Garden of Solo yang menghadirkan karya busana yang memadukan nilai tradisional dan pendekatan kontemporer ; Sutradara Garin Nugroho melalui medium film pendeknya.

“Adalah “Kegelisahan Sinta” berdurasi 8 menit menggambarkan perjalanan batin menemukan jati diri; dan arsitek Trianzani Sulshi mengekspresikan keterkaitan antara identitas personal dan ruang di sekitarnya,”  ujarnya.

Sementara itu, Sri Luce Rusna, selaku Founder & Creative Designer TULOLA, mengungkapkan bahwa koleksi artwear ini adalah hasil riset panjang tentang bentuk-bentuk simbolik dalam tradisi Nusantara yang dimaknai ulang untuk konteks hari ini. Desain dikembangkan dengan pendekatan kontemporer namun tetap mengakar pada teknik tradisi yang adiluhung. 

“Struktur tas dirancang seperti ruang ekspresi, masing-masing mewakili babak narasi Warisan, Komunitas, Dunia Baru, dan Legacy. Setiap detil ukiran, sambungan, hingga pemilihan batu mulia kami kerjakan dengan pendekatan yang sangat personal,” tutur Sri Luce.

Gagasan dan desain tersebut dijalin oleh tangan-tangan terampil para pengrajin atau artisan di TULOLA yang memiliki keahlian khusus. Proses pengerjaan setiap produk ini seluruhnya menggunakan tangan (handmade) dengan kombinasi bahan 92,5% perak murni, kemudian dilapisi emas 18 karat (gold dip), memerlukan waktu tiga minggu untuk setiap produknya.

Teknik pengerjaan kawat perak dibentuk anyaman, gergaji pola, pola ditatah, kemudian dirangkai dengan patri.Kolaborasi terbaru TULOLA kali ini menghadirkan Putri Marino, seorang Pelaku Seni dan bintang kenamaan Indonesia berparas ‘aduhai’ menawan.

Bersama TULOLA, Putri ikut menyelami makna IDENTITAS, tema utama dari koleksi art wear ini. Putri melihat identitas sebagai proses tumbuh: bagaimana dirinya membentuk dan dibentuk oleh komunitas yang diwakili oleh beberapa motif komunal, serta pribadinya yang merdeka diinterpretasikan TULOLA menjadi beragam design, yang terdiri dari 5 pcs Artwear, dan 6 pcs signature items.

Selain karya instalasi, TULOLA juga meluncurkan koleksi Artwear “IDENTITAS” terdiri dari 41 items berupa anting, brooch, sirkam, kalung gelang, dan 8 items One of A Kind, yang memadukan kepiawaian pekerjaan tangan dengan teknik seni perhiasan adiluhung Nusantara.

Dalam koleksi ini menggunakan motif-motif yang diberi nama: Warisan, Komunitas, Dunia Baru dan Legacy yang merupakan 4 babak perjalanan penemuan diri.

Kawan kolaborasi Kawan Nusantara “IDENTITAS” terdiri dari 9 jenama lokal yang telah dikurasi memiliki semangat serupa, seperti: DEW IT, KALA Studio, Kisah, Lana Daya, NINA MG, Oemah Etnik, Personal Chemistry, RAJNIK, VARYAN, VONEWORLD.

Pesona Kolaborasi Bakti BCA, TULOLA dan 2 Perajin Bali

Pada Kawan Nusantara kali ini, dihadirkan pula pameran HEROES OF HERITAGE yakni koleksi karya hasil kolaborasi BCA melalui payung Bakti BCA, dengan TULOLA dan dua perajin perak dari Desa Wisata Taro, Bali, yakni I Made Suama dan Ketut Daging. Keduanya merupakan perajin perak senior yang telah lama berkarya dan memiliki pengalaman luas dalam dunia kerajinan seni perhiasan, termasuk berkolaborasi dengan berbagai pihak. Karya-karya mereka tidak hanya mencerminkan keahlian seni leluhur, tetapi juga memperlihatkan kedalaman nilai budaya, khususnya dalam membuat pratima (benda suci).

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan, kolaborasi Bakti BCA dengan TULOLA dalam ajang ini menjadi salah satu bukti komitmen perseroan dalam mendukung perkembangan UMKM dan pelestarian budaya asli Indonesia. 

“BCA melalui Bakti BCA turut bangga menjadi bagian dari ajang Kawan Nusantara. Kerja sama seperti ini merupakan hal penting dan perlu dijaga keberadaannya, agar berbagai budaya asli Indonesia tetap lestari dan penggunaannya sesuai perkembangan zaman. Kami berkomitmen berperan aktif dalam pelestarian kebudayaan Indonesia, salah satunya seperti menjadi penghubung antara pengrajin lokal dan pelaku usaha seperti yang terjadi pada kolaborasi ini.”

AdA PUN Karya hasil kolaborasi perajin dari Desa Wisata Taro dan TULOLA tersebut berupa bros manis yang dapat digunakan Sahabat Tulola sehari-hari, dengan mengerucut pada tema IDENTITAS. Motif-motif yang digunakan adalah representasi dari ratusan motif tradisi Bali yang biasa hadir dalam berbagai wujud persembahan ; di antaranya: motif patra Bali, mandala, sampian, karang daun, dan lembu putih.Selain menjembatani kerja sama antara perajin dari Desa Wisata Taro dengan TULOLA, Bakti BCA juga menghadirkan empat pelaku usaha serta jasa dalam Kawan Nusantara 2025.

Keempatnya adalah kain wastra warna alam hasil binaan Bakti BCA, UMKM binaan Go Export BCA Sinta Cra dan Wastraloka, serta MUA Tuli Bakti BCA. Produk dan jasa mereka dapat ditemui pada booth Bakti BCA.

Pada kesempatan yang sama, Vice President Corporate Communication PERTAMINA, Fadjar Djoko Santoso menyampaikan Pertamina mengapresiasi kolaborasi bersama Tulola karena Program ini sejalan dengan komitmen Pertamina dalam mendorong pemberdayaan ekonomi wanita, khususnya produk lokal di sektor kerajinan dan budaya.

“Pertamina akan menampilkan program Desa Energi Berdikari dalam pameran nanti, Desa Energi Berdikari merupakan program pemberdayaan masyarakat berbasis energi yang terbukti mampu berdampak kepada masyarakat lokal baik secara Ekonomi dan Budaya,” ungkap Fadjar.

Melalui keikutsertaan dalam pameran yang strategis ini, Pertamina berupaya menjembatani Dunia korporasi dengan sektor kreatif, Budaya, dan sosial, sebagai bagian dari kontribusi aktif terhadap pembangunan Nasional yang inklusif.

[]Anissa Syaini & Andriza Hamzah

Photo : Dok. TULOLA/EPR

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *