Bersentuhan. Tepatnya dalam rangka Bulan Kesadaran Kanker Perut atau Kanker Lambung yang diperingati setiap bulan November, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) — organisasi nirlaba yang bersifat sosial dan kemanusiaan di bidang kesehatan, khususnya dalam upaya penanggulangan kanker — menyelenggarakan diskusi tentang kanker perut dan nutrisi sehat untuk pencegahannya. Tentu, dari diskusi yang diselenggarakan YKI, berlangsung di […]
Sandiwara Sastra yang merupakan siniar (podcast) program unggulan Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), menebar sinar menawan dengan perolehan penghargaan dari Podcast Awards 2021 untuk kategori Drama Audio.
Berlanjut. Tahun ini, Kemendikbudristek bekerja sama dengan Titimangsa dan KawanKawan Media, kembali merilis 10 episode drama audio sebagai Sandiwara Sastra Musim Kedua bertema ‘Misteri Nusantara’, di kantor Kemendikbudristek, Senin (30/10/2023).
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, pada kesempatan ini mengapresiasi peluncuran Sandiwara Sastra Musim Kedua.
“Saya sangat mengapresiasi semua tim yang tidak hanya terus membuat karya baru, tetapi juga mencari cara-cara baru dalam berkarya. Dengan mengalihwahanakan Sastra ke dalam audio, Sandiwara Sastra tidak hanya kreatif, tetapi juga memiliki unsur edukatif yang bisa digunakan oleh orang tua atau guru untuk memperkenalkan cerita-cerita rakyat Nusantara kepada anak-anak dan murid-murid kita,” ujar Nadiem.
Sementara itu, Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Ahmad Mahendra, , di acara peluncuran Sandiwara Sastra Kedua yang berlangsung di Kemendikbudristek, Jakarta, mengatakan Sastra menempati posisi penting dalam pemajuan kebudayaan dan pembentukan karakter Bangsa. Kemendikbudristek memiliki misi pemajuan kebudayaan dan pembentukan karakter, salah satunya melalui peningkatan literasi dan program sandiwara Sastra adalah bagian dari misi tersebut.
Ia berharap, Sandiwara Sastra Musim Kedua ini dapat memberikan warna pada ruang media baru serta lebih mendekatkan Sastra kepada masyarakat.
Disutradarai Joned Suryatmoko dan Heliana Sinaga, Sandiwara Sastra Musim Kedua merupakan alih wahana karya Sastra Indonesia ke dalam media audio yang berangkat dari cerita rakyat (folklore), urban legend, mau pun cerita pendek di wilayah Nusantara.
Joned Suryatmoko menyampaikan penyutradaraan pada setiap episode berbeda-beda. “Sudut pandang yang beragam ini semoga memberi para pendengar pengalaman baru atas cerita misteri di Nusantara. Sebagai misteri pada setiap episode di musim ini juga menawarkan paradox. Mereka terlihat berkabut dan samar. Tapi begitu masuk lihat gelap dan karakter dalam ceritanya, kita justru melihat nilai-nilai baru yang selama ini terlihat gelap dari karakter manusia jejadian, hantu, gedung tua, hinga kesaktian turun-temurun, ungkapnya.
Sementara itu, Heliana Sinaga mengatakan dalam Sandiwara Sastra, audio menjadi sarana yang menantang saat mengembangkan kekuatan dialog tokoh, deskripsi cerita, dari suasana dan latar hingga unsur lainnya.
Karya Penulisan Sastrawan Indonesia
Sepuluh episode cerita tersebut ditulis oleh Sastrawan kenamaan Indonesia dari Papua hingga Aceh, yaitu Aprila R. Wayar, Kurnia Effendi, Putu Wijaya, Mario F. Lawi, Faisal Oddang dan Feby Indirani, Risa Saraswati, Ilya Sigma dan Priesnanda Dwisatria, Hasan Aspahani dan Ali Sadli Salim, Guntur Alam, serta Azhari Aiyub.
Sepuluh judul episode yang dihadirkan pada Sandiwara Sastra musim kedua ini menautkan beragam kisahan misteri dengan kearifan lokal masing-masing daerah. Ada pun 10 judul tersebut adalah “Perempuan Perkasa” (Papua), “Kampung Mati dan Hantu Berang-berang” (Kalimantan), “Si Manis Jembatan Ancol” (Jakarta), “Pahlawan” (Bali), Bombol dan Babi (NTT), “Keris” (Jawa), “Di Tubuh Tara Dalam Rahim Pohon ” (Makassar), “Mimpi Jurai” (Sumatera), “Sandekala” (Jawa Barat), dan “Halo Bleki” (Aceh).
Beriring lagu tema berjudul “Niskala” karya Rara Sekar yang khusus diciptakan untuk program Sandiwara Sastra Musim Kedua dengan pengantar cerita ditulis oleh Nicholas Saputra.
Diproduseri Happy Salma, Yulia Evina Bhara, dan Pradetya Novitri, Sandiwara Sastra Musim Kedua dilengkapi dengan tata musik dan efek suara yang digarap oleh Tesla Manaf Effendi dan disunting oleh Pramudya Adhy Wardana.
Sandiwara Sastra Musim Kedua ini diproduksi dalam kurun waktu satu tahun melalui berbagai proses workshop Panjang, termasuk riset, penulisan naskah, latihan, perekaman, penyuntingan, serta pembuatan musik, dengan melibatkan para penulis dan aktor yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia serta sutradara yang mengarahkan dari New York dan Bandung.
“Sejak 2021, kami sudah memulai prosesnya. Sandiwara Sastra Musim Kedua ini bukan hanya menceritakan sesuatu yang tidak terlihat, namun kita ingin memberikan pilihan bahwa setiap daerah memiliki aneka ragam cara untuk menghidupi sebuah persoalan yang terjadi di sekitarnya,” ujar Happy Salma.
Yulia Evina Bhara berharap, kerja sama yang berkelanjutan dengan Kemendikbudristek ini dapat memberikan potensi distribusi pendengar yang lebih luas, tidak hanya masyarakat umum, namun juga pelajar dan mahasiswa.
Sandiwara Sastra Musim Kedua dimainkan oleh para aktor Indonesia, dua di antaranya merupakan pengisi suara legendaris sandiwara radio yang populer di era-90an, yakni Ferry Fadli dan Ivonne Rose.
Sandiwara Sastra Musim Kedua kian memukau dengan keterlibatan para pelaku Seni mumpuni dan terbaik di Negeri ini, yang adalah Chelsea Islan, Raline Shah, Marcella Zalianty, Landung Simatupang, Ratna Riantiarno, Elly Lutan, Maudy Koesnaedi, Widi Mulia, Nova Eliza, Rangga Riantiarno, Nugie, Aming, Dewi Gita, Nicholas Saputra, Kevin Ardilova, Widuri Puteri Sasono, Nowela Mikhelia, Kristo Immanuel, Yudi Ahmad Tajudin, Dimas Danang, Yustiansyah Lesmana, Sal Priadi, Linda Tagie, Akiva Sardi, Jong Santiasa, Aisha Nurra Datau, dan Agra Svarnabhumi.
Sandiwara Sastra Musim Kedua ini akan tayang pada siniar @budayakita mulai 3 November 2023. Selain itu, masyarakat umum juga bisa mengunjungi pameran poster dan audio yang didesain oleh Sigit D. Pratama dari .this/Play studio, yang berlangsung pada 30 Oktober – 12 November 2023 di lobi Gedung E, Kantor Kemendikbudristek, Jakarta.
Mengiring dan mengulang kesuksesan nan gemilang menghadirkan Sandiwara Sastra, Kemendikbudristek, Titimangsa Foundation dan KawanKawan Media hadirkan sebuah seri monolog “Di Tepi Sejarah”. Seri monolog yang menceritakan tentang tokoh-tokoh yang ada di tepian Sejarah, yang mungkin tak pernah disebut namanya dan tak begitu disadari kehadirannya dalam narasi besar Sejarah bangsa Indonesia. Meski begitu, justru mereka seringkali […]
Sandiwara Sastra yang merupakan siniar (podcast) program unggulan Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), menebar sinar menawan dengan perolehan penghargaan dari Podcast Awards 2021 untuk kategori Drama Audio. Berlanjut. Tahun ini, Kemendikbudristek bekerja sama dengan Titimangsa dan KawanKawan Media, kembali merilis 10 episode drama audio sebagai Sandiwara Sastra Musim Kedua bertema ‘Misteri Nusantara’, di kantor […]
Tepatnya tahun lalu, selepas meraih sukses yang mendebar dari menyelenggarakan pementasan teater tradisi Sudamala : Dari Epilog Calonarang, bertempat di Gedung Arsip Nasional, Jakarta, Titimangsa Foundation, — dirintis Aktris Happy Salma – bersiap hadirkan pementasan bertebar keindahan ini. Pementasan teater Titimangsa, bersisian dengan Katadata dan Pura Mangkunegaran Solo, serta didukung oleh Bank Central Asia (BCA), hadirkan persembahan […]