Rumah dengan ventilasi memadai membuat sirkulasi udara baik sehingga rumah terasa lapang, yang tent baik bagi kesehatan penghuninya. Hanya saja, tidak semua orang memiliki rumah lapang beriring dengan kelengkapan ventilasi.
Maka bagi yang tinggal di lahan terbatas dengan kamar minim ventilasi dapat mengalami sejumlah masalah, di antaranya udara di dalam ruangan menjadi stagnan dan lembab.
Untuk itu sebaiknya dicermati, salah satu tanda yang dapat dikenali dari hunian dengan ventilasi kurang memadai adalah adanya pengembunan pada jendela akibat kelembapan berlebih.
Saat udara segar tidak bisa masuk, udara kotor yang mengandung karbon dioksida, debu, dan polusi akan terjebak di dalam kamar, sehingga membuat suasana menjadi pengap dan kurang sehat. Nah, ventilasi akan membuat kualitas udara di dalam rumah menjadi lebih sehat untuk dihirup. Tanpa adanya ventilasi yang memadai di rumah, risiko infeksi pernapasan dan penyebaran penyakit bisa meningkat.
Ventilasi yang buruk bisa memicu penumpukan karbon dioksida dan sedikit oksigen – situasi ini dapat memicu sesak napas, sakit kepala, dan kelelahan bagi penghuni rumah.
Ada berbagai cara mengatasi ventilasi yang kurang memadai di dalam ruangan, di antaranya menggunakan exhaust fan, yang berfungsi dengan mengalirkan udara kotor dan lembab keluar dari ruangan, sehingga menciptakan sirkulasi udara yang lebih baik.
Cara kerja exhaust fan adalah mengeluarkan udara yang tidak segar, menggantinya dengan udara baru dari luar – meski pun dalam kasus tertentu, udara luar mungkin tidak langsung teralirkan. Namun setidaknya hal itu membantu mencegah penumpukan karbon dioksida dan kelembaban yang bisa menyebabkan bau tidak sedap dan masalah kesehatan.
Solusi lain untuk kamar tanpa ventilasi agar tidak pengap adalah menggunakan pendingin udara (AC), yang bekerja dengan menurunkan suhu ruangan dan mengatur kelembapan udara, sehingga kamar terasa lebih sejuk dan nyaman.
Selain itu, AC juga mampu melakukan fungsi sirkulasi udara di dalam ruangan, meskipun tanpa pertukaran udara dari luar. Dengan demikian, udara tidak terasa terlalu pengap atau lembab.
Pilihlah AC dengan fitur UVC Sterilization yang membantu untuk menjaga kamar tanpa/minim ventilasi tetap bebas dari jamur, misalnya AC AQA-KCR9VQCL dari AQUA Elektronik. Ini berkat sinar UV-C yang memiliki kemampuan mematikan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur.
“Perangkat yang dilengkapi dengan fitur ini dapat secara efektif mensterilkan udara di kamar tertutup, mencegah pertumbuhan jamur yang biasanya muncul akibat kelembapan berlebih,” kata Meiriano Ullman, Head of Product Planning Department AQUA Elektronik Indonesia.
Selain mengusung fitur UVC Sterilization, AC AQA-KCR9VQCL dari AQUA Elektronik, merupakan multi Nasional brand home appliances yang menghadirkan berbagai produk inovasi terkini dengan teknologi dan kualitas terbaik, juga dilengkapi dengan teknologi Smart Inverter yang menggunakan Proportion Integration Differentiation (PID) untuk manajemen energi yang sangat efisien.
Dengan PID pengguna dapat menikmati suhu yang nyaman tanpa khawatir tagihan listrik melejit. “Teknologi PID ini memungkinkan pengaturan suhu yang lebih presisi dengan menjaga suhu kamar tetap stabil sesuai kebutuhan,” ujar Meiriano.
Ditunjang dengan fitur Eco Mode, yaitu 4 mode penggunaan energi yang dapat mengontrol penggunaan daya hingga 40%atau 160W untuk ½ PK.
Selain itu, hadirnya fitur Hyper PCB pada AC AQA-KCR9VQCL memungkinkan perangkat pendingin udara yang dirancang untuk beroperasi 130V-264V. Memberikan kenyamanan dan juga kemampuan pendinginan yang optimal – serta resistensi dari cairan, korosi/karat dan serangga.
Sementara fitur Wide Voltage akan memungkinkan AC bekerja seoptimal mungkin walau pun tegangan tidak stabil.
[]Andriza Hamzah
Photo : Dok. EPR