Indonesia tercatat menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara untuk tingkat literasi dan minat membaca. Posisi Indonesia berada di bawah Thailand (59) dan di atas Botswana (61).
Demikian hasil studi “Most Litterated Nation In the World” yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada Maret 2016.
Tentunya, hal ini dinilai cukup memprihatinkan. Bagaimana tidak, di era digital, definisi ‘membaca’ tidak hanya dapat dimaknai sebagai membaca buku fisik, saja tetapi juga sumber bacaan digital.
Dari sanalah kiranya yang membuat PT. Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) dan Gerakan Permasyarakatan Minat Baca (GPMB), menyatukan langkah untuk kemudian melakukan kerjasama guna mendorong semakin tumbuhnya budaya literasi digital.
Seperti yang dikatakan oleh Head of Community Development PT Smartfren Telecom Tbk, Dani Akhyar, bahwa PT. Smartfren Telecom sebagai salah satu operator komunikasi di Indonesia, mempunyai rasa tanggung jawab untuk terus mendorong teknologi 4G LTE yang dihadirkan. Yang adalah untuk kemajuan masyarakat, salah satunya lewat literasi digital.
“Dengan konektivitas 4G LTE yang kami hadirkan tentunya dapat mendukung masyarakat untuk mengakses apapun literasi digital yang mereka inginkan tanpa hambatan koneksi,” Dani Akhyar menambahkan.
Demikian hal yang dikatakan oleh Bambang Supriyo Utomo selaku ketua umum Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca, bahwa GPMB memiliki visi dan misi yang sama dengan Smartfren yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan peningkatan minat baca masyarakat, sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang cerdas dan berpengetahuan luas. Untuk itu pihaknya mengapresiasi inisiatif yang dilakukan oleh Smartfren.
“Mewujudkan masyarakat yang unggul dan berbudaya saing tinggi, serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui budaya gemar membaca, tentunya harus mendapat dukungan dari semua pihak. Di era digital ini, siapa lagi yang dapat memberikan dukungan selain perusahaan telekomunikasi? Karena itu GPMB mengapresiasi dan berterima kasih kepada Smartfren atas inisiatif yang dilakukan,” Ujar Bambang Supriyo Utomo.
Dengan penandatangan nota kesepahaman antara Smartfren dan GPMB, keduanya akan melakukan kegiatan yang akan menyasar masyarakat, antara lain dengan sosialisasi literasi budaya digital ke sekolah yang berada di Indonesia. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama setengah tahun penuh.
Anisa Syaini
Foto : Smartfren PR