Aktivitas makin awesome, adalah keinginan banyak oraang, termasuk kamu di antaranya. Tak lepas melalui kamera yang lebih jernih. Performanya pun yang makin mumpuni, juga AI yang lebih cerdas, yang melekat pada Galaxy A56 5G dan Galaxy A36 5G. Kedua perangkat yang diperkenalkan pada awal Maret lalu, dan kini sudah tersedia di toko offline mau pun […]
Di Indonesia, survey memperlihatkan bahwa anak berpotensi melewatkan waktu
menyikat gigi ketika orang tua mereka melewatkannya. Akibatnya, secara global
kebiasaan anak menyikat gigi dua kali sehari menurun hingga 11% jika
dibandingkan survei 2018.
Merespons urgensi ini, di Hari Kesehatan Gigi
dan Mulut Sedunia 2021, Pepsodent dan PDGI meluncurkan sebuah kampanye Senyum Sehat untuk Hidup yang Lebih Sehat
melalui ajakan “Yuk,
#SikatGigiSekarang!”.
Kampanye ini diharapkan dapat membuka wawasan keluarga Indonesia, terutama
orang tua sebagai agen perubahan untuk memahami eratnya kaitan kesehatan gigi
dan mulut terhadap kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Sebagai langkah awal, kebiasaan merawat
kesehatan gigi dan mulut sepatutnya dimulai dari rumah. Hal ini dipertegas oleh
survei global Pepsodent yang mengungkap bahwa rutinitas anak menyikat gigi
sangat dipengaruhi oleh orang tua sebagai role
model mereka sehari-hari.
Adalah Duma Riris, selebritas dan ibu dua anak buah perkawinannya dengan pelantun Judika, pun berbagi. Ungkapnya, “Selama pandemi, saya dan Judika menghabiskan lebih banyak waktu di rumah bersama anak-anak, artinya mereka dapat dengan mudah meniru apa yang kami lakukan sehingga penting sekali memastikan mereka mendapatkan contoh yang baik secara konsisten yang juga kelak dapat diterapkan hingga dewasa, termasuk menyikat gigi dua kali sehari. Saya berusaha menciptakan ritual menyikat gigi dengan cara-cara yang menyenangkan. Oleh karena itu, saya sangat mendukung ajakan ‘Yuk, #SikatGigiSekarang!’ dan berharap makin banyak orang tua menemukan cara-cara kreatif untuk melindungi kesehatan gigi dan mulut keluarga mereka.”
Wanita asal Sumatera Utara kelahiran bulan September 1983, tercatat mewakili
Indonesia di ajang Miss
Intenational 2008 di Jepang dan Makau, ini
pun berbagi. “Kebiasaan orang tua akan
ditiru anak, karena anak mudah meniru dengan apa yang mereka lihat. Contoh yang
saya alami, saya sering yoga, anak saya lantas ikut yoga.
Dan ketika malam hari saya sikat gigi, dia pun ikut sikat gigi,” ujar Duma Riris
diiringi senyum.
Bila Sarjana Ekonomi Pembangunan lulusan
Universitas Sumatera Utara dan
penyandang D3 dari Politeknik Negeri Medan, sangat memerhatikan kesehatan gigi
dan mulut karena juga sudah tertanam sejak kanak dari orang tua. Dari sana,
Duma Riris mengungkap, jauh sebelum menikah, maka dirinya cenderung menyukai
pria pemilik gigi bersih.
“Maka ketika menikah, membangun partnership dengan pasangan, terlebih, untuk kebersihan gigi atau
rongga mulut, itu memang tidaklah mudah. Untuk itu, saya selalu janjian dengan suami
untuk sikat gigi bersama. Dan ketika adanya anak, kami mengajak untuk bersama
sikat gigi. Menariknya, anak-anak menjelang tidur malam, akan mengetahui Mama atau Papanya yang sudah atau belum sikat gigi, dari mencium
nafasnya. Kalau Mama nafasnya lebih wangi,
langsung memilih Mamanya. Artinya, Papanya lupa belum sikat gigi,”
cerita Duma Riris, diiringi tawa.
“Saat pandemi,
untuk periksa gigi anak, memang
terganggu. Tapi ketika belakangan, ini sudah berani periksa gigi karena karena kenal dengan Dokter giginya,” kata Duma Riris.
Jakarta, 20 Maret 2018 – National Coffee Association (NCA) Amerika Serikat memprediksi sekitaran 83 % orang dewasa di AS minum kopi. Sebagian orang berasumsi minum kopi adalah rutinitas jelek. Benarkah sekian? Di bawah ini Mitos kopi yang dapat Anda kenali. Minum kopi siang hari mengganggu tidur pada malam hari, diperlukan sekitaran 4 sampai 5 jam […]
Kondisi pandemi COVID 19, dinyatakan mampu pengaruhi kondisi anak Indonesia, baik dalam jangka pendek mau pun jangka panjang. Berbagai faktor, yang secara langsung atau tidak, akhirnya menyebabkan Indonesia berpotensi kehilangan generasi unggul. Seperti hal yang dikatakan oleh Ahli Kesehatan Anak Dr. dr. Djatnika Setiabudi, SpA(K), MCTM, Trop Ped, yang menyatakan bahwa kesehatan anak bisa terpengaruh […]
Dalam rangka memberikan perawatan pada korban kecelakaan ataupun pasien darurat, pilihan untuk mulai mengembangkan evakuasi medis udara diharapkan bisa menjadi solusi atas kemacetan jalur darat serta keluasan wilayah Indonesia dan topografinya yang berbentuk kepulauan. Pengendali Latihan Badan SAR Nasional (BASARNAS) Anggit M Satoto menyatakan kebutuhan akan evakuasi medis udara saat ini lebih ditujukan pada lokasi […]