News Hitz

Hari Pneumonia Dunia 2022 : “Siapa Saja, Di Mana Saja, Bisa Kena”

Bertepatan dan terkait Hari Pneumonia Sedunia 2022, yang jatuh pada  tanggal 12 November 2022,  Pfizer dan Lippo General Insurance, didukung Siloam Hospitals menyelenggarakan  diskusi bertajuk “Risiko Pneumonia di Era New Normal: Siapa Saja, Di mana Saja, Bisa Kena”.

Acara yang berlangsung  di Aryaduta Lippo Village, Karawaci, Tangerang,  ini bertujuan untuk menyampaikan kepada masyarakat tentang pencegahan dan proteksi diri dari bahaya pneumonia, atau juga dikenal dengan istilah radang paru, dari sisi kesehatan maupun dari sisi finansial. 

Pneumonia merupakan satu-satunya pembunuh menular terbesar pada orang dewasa dan tentu sangat miris, dapat menghampiri anak kanak di abawh dua tahun. Catatan,  pneumonia telah merenggut nyawa 2,5 juta jiwa, termasuk 672.000 anak-anak, pada tahun 2019.  

Pneumonia menyerang sekitar 450 juta orang setiap tahunnya. Berdasarkan RISKESDAS 2018, prevalensi pneumonia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan, yaitu sekitar 2% sedangkan tahun 2013 adalah 1,6%.  

Bagi orang dewasa di Amerika Serikat, pneumonia merupakan salah satu penyebab teratas orang dewasa memerlukan perawatan ke rumah sakit setelah bersalin. Sekitar 1 juta orang dewasa di Amerika Serikat ke rumah sakit karena pneumonia dan 50,000 jiwa meninggal karena pneumonia.  Oleh karena itu, pneumonia dikenal sebagai salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas tertinggi di seluruh dunia .

Presiden Direktur Pfizer Indonesia, Nora T. Siagian

“Semua orang bisa terjangkit pneumonia, dan risiko pneumonia semakin meningkat bagi anak di bawah 2 tahun dan lansia di atas 65 tahun . Oleh sebab itu, sangatlah penting bagi masyarakat untuk meningkatkan pemahaman lebih jauh tentang penyakit ini serta faktor risiko dan pencegahannya agar terhindar dari penyakit mematikan tersebut,” ujar Presiden Direktur Pfizer Indonesia, Nora T. Siagian

Sementara itu, di acara dengan MC Lelly Rush, yang menghadirkan sejumlah pembicara ahli, Dr. dr. Allen Widysanto, SpP, Pulmonologist – Spesialis Paru dari Rumah Sakit Siloam menjelaskan, “Pneumonia adalah infeksi atau peradangan akut di jaringan paru yang umumnya disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, seperti bakteri, virus, parasit, jamur paparan terhadap bahan kimia, bisa juga akibat kerusakan fisik paru.”

“Radang paru dapat menyerang siapa saja, namun risiko tertinggi lebih besar bagi anak di bawah usia dua tahun, dan dewasa di usia 65 tahun.”

Ia menyampaikan bahwa gejala pneumonia dapat berupa nyeri dada saat bernafas atau batuk; batuk yang dapat menghasilkan dahak; kelelahan; demam, berkeringat dan menggigil kedinginan; mual, muntah; dan sesak napas.

Ada pun faktor risiko penyebab pneumonia komunitas pada dewasa dapat disebabkan oleh kondisi seperti orang dengan sistem kekebalan tubuh yang menurun karena kehamilan, HIV, penggunaan steroid atau obat-obatan kanker, atau orang dengan penyakit penyerta termasuk asma, diabetes, gagal jantung, penyakit liver, ginjal, stroke, luka di kepala, demensia, orang yang secara terus-menerus terpapar oleh polusi udara mau pun asap beracun di tempat bekerja; orang yang tinggal di tempat padat; perokok; dan peminum alkohol.  

“Faktor risiko tersebut menunjukkan pentingnya vaksinasi pneumonia untuk pasien dengan penyakit penyerta dan untuk melindungi paru-paru pekerja yang memiliki pekerjaan khusus yang rentan terhadap penyebab pneumonia,” ujar Dr. dr. Allen Widysanto, SpP.

Bisa Dicegah dengan Vaksinasi

Vaksinasi pneumonia dapat mencegah infeksi dari bakteri dan virus yang dapat menyebabkan pneumonia. Hal ini berlaku baik bagi anak maupun dewasa. 

Pemberian vaksin pada anak diprioritaskan dalam 2 tahun pertama usia anak, karena sistem imun yang lebih rendah dan menyebabkan anak lebih rentan terhadap penyakit menular, terutama yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus seperti pneumonia. Vaksinasi pneumonia bagi anak dilakukan sebanyak tiga kali plus satu kali sebagai boosting atau vaksin penguat . 

“Sedangkan untuk dewasa, vaksinasi pneumonia hanya perlu dilakukan sebanyak satu kali,” jelas Dr. dr. Allen Widysanto, SpP.

Pada Mei 2022, Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia (BPOM) memberikan persetujuan bahwa vaksin pneumonia telah dapat diberikan untuk semua rentang usia, mencakup bayi, anak dan remaja dari usia 6 minggu hingga 17 tahun serta dewasa berusia 18 – 49 tahun.  Ini merupakan tambahan dari penggunaan vaksin yang telah disetujui untuk mencegah pneumonia bagi anak-anak berusia 6 bulan – 5 tahun dan dewasa di atas usia 50 tahun.

Menanggapi potensi pekerja yang rentan terhadap pneumonia, dr. Raymos Parlindungan Hutapea, MKK, Sp.Ok, Subsp.BioKO(K), pengurus Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia (PERDOKI), menyampaikan bahwa pihaknya memandang penting untuk melindungi kelompok pekerja rentan faktor risiko pneumonia.

“Ini merupakan salah satu penyakit okupasi. Maka pencegahan terhadap pneumonia melalui vaksinasi menjadi krusial, agar pekerja dapat berkarya secara efektif, tanpa risiko yang berarti bagi dirinya, rekan kerja, mau pun masyarakat,” tambahnya.

Menimbang risiko pneumonia yang dapat berdampak terhadap siapa saja dan di mana saja, Presiden Direktur Lippo General Insurance, Agus Benjamin, menegaskan tentang pentingnya proteksi diri dari risiko pneumonia dari segi kesehatan dan finansial. 

“Perencanaan keuangan dalam kesehatan keluarga dapat mengurangi stres pada kehidupan, menjadikan keluarga lebih tenang, dan lebih sejahtera,” katanya.

Literasi keuangan dalam kesehatan keluarga akan membantu seseorang memutuskan program proteksi yang dibutuhkan untuk mengantisipasi ketidak pastian dimasa depan,” tambahnya.

[]Andriza Hamzah

Photo  : Dok. Emerson Asia Pacific

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *