“Future Menu 2025” baru saja diluncurkan oleh Unilever Food Solutions (UFS), yang merupakan unit Business to Business (B2B) dari Unilever. Event ini merupakan dukungan UFS terhadap progresivitas para chef dan pebisnis kuliner di seluruh Dunia, yang resmi diperkenalkan di kawasan Asia Tenggara dalam perhelatan “Future Menu 2025 SEA” di Samyan Mitrtown, Bangkok. UFS Indonesia sendiri mengangkat keistimewaan […]
Jakarta, 6 Maret 2018 – Pada Limfoma Hodgkin, kombinasi kemoterapi awal dapat memberikan respon yang bertahan lama. Namun demikian, petugas kesehatan di Indonesia menyatakan sebanyak 20 persen dari pasien akan mengalami relaps (atau kambuhnya penyakit limfoma) atau refrakter (tidak memberikan respon) terhadap pengobatan awal.
Dr. dr. Dody Ranuhardy, SpPD-KHOM, MPH, Sekertaris Jenderal Perhimpunan Hematologi-Onkologi Medik Ilmu Penyakit Dalam Indonesia (PERHOMPEDIN)
“Prognosis pasien dengan kondisi relaps dan refrakter biasanya lebih buruk dan akan lebih sulit untuk disembuhkan,” begitu penjelasan yang disampaikan oleh Dr. dr. Dody Ranuhardi, SpPD-KHOM, MPH, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hematologi-Onkologi Medik (PERHOMPEDIN).
Tambahnya,“Namun, dengan perkembangan teknologi dan terapi baru, harapan kesembuhan bagi para pasien dengan kondisi relaps dan refrakter dapat meningkat. Terdapat beberapa opsi pengobatan Limfoma Hodgkin di Indonesia. Salah satu inovasi terkini adalah pengobatan Antibody Drug Conjugate (ADC), yang dikategorikan sebagai terapi bertarget (targeted therapy)”.
Terapi bertarget dapat membantu mengirimkan agen yang kuat ke sel kanker yang menjadi target terapi ini, sekaligus meminimalisir paparan kepada sel yang tidak ditargetkan. ADC terdiri dari sejumlah terapi kanker bertarget yang telah menunjukkan keberhasilan dalam berbagai jenis kanker, termasuk Limfoma Hodgkin dengan kondisi relaps dan refrakter.”
Terdapat beberapa pilihan yang tersedia untuk mengobati kanker Limfoma Hodgkin, yaitu kemoterapi, radioterapi, transplantasi sel, dan terapi bertarget (targeted therapy).
Inovasi terapi bertarget terbaru melalui Antibody Drug Conjugation (ADC) telah terbukti secara klinis meningkatkan kesempatan kesembuhan pasien Limfoma Hodgkin. Pengobatan ini secara spesifik menargetkan sel yang sakit untuk meningkatkan efektifivitas pengobatan dan secara bersamaan, memberikan efek samping yang bisa ditoleransi, serta kemudahan dan kenyamanan untuk pasien dalam cara pemberian terapi.
Mengenai pengobatan pada pasien kanker Limfoma Hodgin, ini Prof. Dr. dr. Arry H. Reksodiputro, SpPD-KHOM menyimpulkan, “Upaya peningkatan kesehatan masyarakat, termasuk pengobatan dan diagnosa kanker, membutuhkan keterlibatan seluruh pihak dan menjadi tanggung jawab bersama. Menemukan cara baru untuk mendeteksi dan mengobati kanker sedini mungkin merupakan tahap yang paling penting, yang mana tidak dapat terwujud tanpa partisipasi dan kerjasama seluruh komunitas medis. Peneliti, dokter dan petugas kesehatan lainnya harus bekerja bersama untuk membangun pengetahuan dan kemajuan agar dapat membawa manfaat bagi para pasien.”
Di tengah itu, Kwa Kheng Hoe, President Director, PT Takeda Indonesia menyampaikan,”Sepanjang PT Takeda Indonesia beroperasi di Indonesia sejak tahun 1971, memiliki aspirasi menyembuhkan kanker. Maka kami memfokuskan riset pada pengobatan onkologi, gastroenterology, vaksin, dan neurosains (central nervous system)”.
Karsinoma sel hati (hepatoseluler karsinoma) adalah salah satu jenis kanker hati yang paling umum dengan prognosis/kemungkinan terjadinya penyakit yang sangat tinggi. Gejala kanker hati tidak dapat terdeteksi dengan mudah dan memiliki perburukan penyakit yang cepat. Sementara itu, kunci utama keberhasilan penanganan kanker hati adalah dengan ditemukannya kanker dalam stadium dini sehingga dapatditangani secara optimal. Namun […]
Walaupun cerita tentang sakit gigi sudah banyak menjadi topik pembicaraan tapi ternyata terbilang banyak juga masyarakat yang masih termakan oleh mitos. Mana kah yang fakta dan mana yang mitos? Berikut keterangan menarik dari Kepala Departemen Konservasi Gigi, FKG Universitas Prof. Dr. Moestopo (UPDM) Jakarta, Dr. drg. Rina Permatasari, SpKG, mengenai : Kasus 1 : Menggunakan […]
Dalam menjaga imunitas tubuh kita asupan makanan sehat, bergizi dengan kecukupan nutrisi yang optimal merupakan hal yang sangat penting. Vitamin, mineral, dan zat-zat esensial lainnya menjadi sangat krusial untuk kita perhatikan dalam setiap makanan atau suplemen tambahan makanan yang kita konsumsi. Secara umum, kita sudah sering mendengar dan terinformasi dengan baik bahwa Vitamin C, Vitamin […]