Suasana hangat memancar, dan penuh harmoni menyelimuti akhir pekan di AEON Mall Sentul City, lewat acara musik bertajuk “Sisters In Harmony”, bagian dari rangkaian Road to Cerita Langit Jingga. Mini konser Sisters In Harmony yang digelar Sabtu, 1 November 2025 pukul 18.00 – 22.00 WIB di Canal Stage, Ground Floor AEON Mall Sentul City dan […]
Jakarta, 6 Maret 2018 – Pada Limfoma Hodgkin, kombinasi kemoterapi awal dapat memberikan respon yang bertahan lama. Namun demikian, petugas kesehatan di Indonesia menyatakan sebanyak 20 persen dari pasien akan mengalami relaps (atau kambuhnya penyakit limfoma) atau refrakter (tidak memberikan respon) terhadap pengobatan awal.
Dr. dr. Dody Ranuhardy, SpPD-KHOM, MPH, Sekertaris Jenderal Perhimpunan Hematologi-Onkologi Medik Ilmu Penyakit Dalam Indonesia (PERHOMPEDIN)
“Prognosis pasien dengan kondisi relaps dan refrakter biasanya lebih buruk dan akan lebih sulit untuk disembuhkan,” begitu penjelasan yang disampaikan oleh Dr. dr. Dody Ranuhardi, SpPD-KHOM, MPH, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hematologi-Onkologi Medik (PERHOMPEDIN).
Tambahnya,“Namun, dengan perkembangan teknologi dan terapi baru, harapan kesembuhan bagi para pasien dengan kondisi relaps dan refrakter dapat meningkat. Terdapat beberapa opsi pengobatan Limfoma Hodgkin di Indonesia. Salah satu inovasi terkini adalah pengobatan Antibody Drug Conjugate (ADC), yang dikategorikan sebagai terapi bertarget (targeted therapy)”.
Terapi bertarget dapat membantu mengirimkan agen yang kuat ke sel kanker yang menjadi target terapi ini, sekaligus meminimalisir paparan kepada sel yang tidak ditargetkan. ADC terdiri dari sejumlah terapi kanker bertarget yang telah menunjukkan keberhasilan dalam berbagai jenis kanker, termasuk Limfoma Hodgkin dengan kondisi relaps dan refrakter.”
Terdapat beberapa pilihan yang tersedia untuk mengobati kanker Limfoma Hodgkin, yaitu kemoterapi, radioterapi, transplantasi sel, dan terapi bertarget (targeted therapy).
Inovasi terapi bertarget terbaru melalui Antibody Drug Conjugation (ADC) telah terbukti secara klinis meningkatkan kesempatan kesembuhan pasien Limfoma Hodgkin. Pengobatan ini secara spesifik menargetkan sel yang sakit untuk meningkatkan efektifivitas pengobatan dan secara bersamaan, memberikan efek samping yang bisa ditoleransi, serta kemudahan dan kenyamanan untuk pasien dalam cara pemberian terapi.
Mengenai pengobatan pada pasien kanker Limfoma Hodgin, ini Prof. Dr. dr. Arry H. Reksodiputro, SpPD-KHOM menyimpulkan, “Upaya peningkatan kesehatan masyarakat, termasuk pengobatan dan diagnosa kanker, membutuhkan keterlibatan seluruh pihak dan menjadi tanggung jawab bersama. Menemukan cara baru untuk mendeteksi dan mengobati kanker sedini mungkin merupakan tahap yang paling penting, yang mana tidak dapat terwujud tanpa partisipasi dan kerjasama seluruh komunitas medis. Peneliti, dokter dan petugas kesehatan lainnya harus bekerja bersama untuk membangun pengetahuan dan kemajuan agar dapat membawa manfaat bagi para pasien.”
Di tengah itu, Kwa Kheng Hoe, President Director, PT Takeda Indonesia menyampaikan,”Sepanjang PT Takeda Indonesia beroperasi di Indonesia sejak tahun 1971, memiliki aspirasi menyembuhkan kanker. Maka kami memfokuskan riset pada pengobatan onkologi, gastroenterology, vaksin, dan neurosains (central nervous system)”.
Tak lepas, dan berpijak pada wujud komitmen betapa pentingnya untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan jantung dan petingnya pemantauan kesehatan jantung secara rutin, agar lebih melekat di benak masyarakat luas, OMRON Healthcare Indonesia bekerjasama dengan Jakarta Heart Center (JHC), menyelenggarakan acara bertajuk ‘Heart-to-Heart Gathering: A Journey to Better Health’. Acara yang berlangsung pada Selasa, 12 November […]
Perubahan postur dengan beranjaknya usia menua atau lansia, merupakan hal yang umum ditemui. Namun, perubahan postur ini, juga bisa disebabkan karena adanya gangguan kesehatan. Maka akan sangat bijaksana untuk melakukan pemantauan sejak dini pada kondisi tulang belakang. Spesialis Bedah Ortopedi RS Premier Bintaro, dr. Omar Luthfi, SpOT, menyatakan perubahan postur tubuh yaitu kecenderungan badan membungkuk […]
Tidak terkesampingkan, masa pandemi bersinggungan dengan kesehatan masyarakat, dan kesehatan masyarakat pun terganggu. Selama masa pandemi, sisi Kesehatan Jiwa masyarakat dan pasien Covid-19, pun menjadi perhatian Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK Indonesia) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI). Perhatian yang disampaikan IPK Indonesia dan PDSKJI, — bertepatan dan dalam rangka “Hari Kesehatan Jiwa […]