Terbilang banyak yang masih memandang golf sebagai olahraga eksklusif yang ribet dan mahal. Karena, di label “rich man’s sport” butuh tas, strik, sepatu khusus, serta antrean biaya untuk keanggotaan atau sewa lapangan. Padahal, layaknya olahraga santai populer lainnya seperti biliar atau bowling, yang di akhir pekan atau sore bisa dijadikan hiburan ringan dengan biaya relatif […]
01 Oktober 2018 @Galeri Indonesia Kaya, Mall Grand Indonesia, Jakarta
Batik. Karya terindah milik pebatik Indonesia, dipenuhi dengan filosofi atas kehidupan budaya dan nilai-nilai budaya luhur nenek moyang. Terlebih, Batik yang diresmikan dan dikukuhkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya pada 2 Oktober 2009, maka sudah selayaknya untuk terus dijaga kehadirannya, hingga kapan pun. Lebih dari itu, sudah selayaknya masyarakat Indonesia — tidak terkecuali — berperan aktif dalam melestarikan Batik.
Dari rasa peduli, dan ingin terlibat serta dapat berperan aktif dalam melestarikan Batik, — dan tentu melekatkan dalam jiwa kaum muda –, sekaligus dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober, Titimangsa Foundation bekerja sama dengan Fourcolours Films dan didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation mempersembahkan sebuah film berjudul “Sekar”.
Film pendek bergenre drama dengan berdurasi 30 menit, yang ditulis dan disutradarai oleh Kamila Andini, Film Sekar ini mengangkat kisah seorang perempuan buta bernama Sekar yang menjadikan Batik buatan Ibunya sebagai seluruh dunianya. Ia mencintai seluruh bagian dari batik tanpa pernah melihatnya.
“Melalui film ini saya ingin mengangkat kisah inspiratif seorang perempuan buta yang memperlihatkan arti Batik dengan rasa yang menjiwai,” kata Karmila Andini, Sutrdara, saat acara pemutaran perdana film “Sekar”.
Lanjutnya,”Di balik setiap motif Batik terselip doa dan harapan yang tersimpan. Melalui hubungan Sekar dan Ibunya, saya ingin memperlihatkan kasih sayang yang mendalam. Dan kasih sayang Ibu Sekar menjadi analogi dari kasih sayang kita dalam menjaga budaya kita.”
Semakin berpesona saja film “Sekar”, dengan kehadiran pemain berkelas dan senior, Chrstine Hakim. Diwarnai aktris muda penuh bakat, Sekar Sari, yang juga adalah Juara III ajang ”Putra Putri Batik Nusantara 2011” dan Marthino Lio.
Di tempat yang sama, Happy Salma selaku Produser dan founder Titimangsa Foundation, mengungkap rasa bangganya dapat mendukung lahirnya sebuah karya film pendek dari sineas muda Tanah Air yang karya filmnya diapresiasi di berbagai ajang film festival tingkat dunia. Menurutnya, hal ini menjadi indikator berkembangnya kreativitas di generasi muda saat dan ini merupakan sebuah kebanggaan terhadap karya anak bangsa yang patut menjadi teladan bagi lainnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ifa Isfansyah selaku Produser dan founder Fourcolours Films.
Atas pembuatan film yang versi pendeknya telah dirilis di kanal YouTube Indonesia Kaya – dengan durasi 8 menit — , bagi Bakti Budaya Djarum Foundation, seperti yang diterangkan Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, sudah untuk beberapa kali dan selama beberapa tahun terakhir telah melakukan kampanye Hari Batik Nasional melalui media digital.
“Kampanye dengan kemasan kekinian, tak lain agar dapat diterima oleh generasi muda. Untuk tahun ini kami mendukung film “Sekar”, dan melalui film yang bagus dan indah, ini membawa kita untuk terus berupaya dalam menjaga budaya dan Batik yang menjadi identitas bangsa ini.”
Anisa Syaini
Foto : EPR
