Destinasi terjangkau untuk perjalanan bulan April dan Mei 2025, dari pantai yang tenang hingga kota yang ramai, beberapa destinasi ini menawarkan pengalaman berwisata hemat bagi para wisatawan dengan anggaran terbatas. daftar destinasi terjangkau untuk perjalanan bulan April dan Mei 2025. Dari dari pantai yang tenang hingga kota yang ramai, beberapa destinasi ini menawarkan pengalaman berwisata […]
17 Agustus 1945, merupakan Hari Kemerdekaan RepubIik Indonesia, di setiap tahun dirayakan oleh segenap lapisan masyarakat Indonesia, dimana pun.
Kemeriahan dan gemanya pun sangat terasa, tidak hanya di pelosok Negeri, namun juga hingga di luar Tanah Air, tempat banyak masyarakat Indonesia bermukim.
Reshma Wijaya Bhojwani, Founder SLC (paling kiri) bersama siswa SLC
Di tahun ini, perayaan Hari Kemerdekaan dijadikan momentum spesial bagi Saraswati Learning Center (SLC).
Organisasi non-profit dan juga adalah Sekolah untuk Anak Berkebutuhan Khusus, terletak di daerah Cempaka Putih – Jakarta Pusat, yang berdiri sejak dua tahun lalu, menyelenggarakan acara menawan
Tepatnya, hari Jumat, 16 Agustus 2019, bertempat di RPTRA Kampung Benda, Jalan Cempaka Putih Tengah – Jakarta Pusat, SLC menyertakan seluruh siswanya yang saat ini mencapai jumlah 65 siswa dengan berbagai macam kemampuan, bersisian orangtua maupun Guru pendamping, lebur dalam kemeriahan perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia, yang sangat terasa indahnya.
Terlihat bagaimana ke-65 siswa bersama bergembira melantunkan lagu-lagu Kemerdekaan. Lebih dari itu, ikut lomba yang tersediakan : lomba makan kerupuk, meniup kapal kertas di atas air, memasukkan koin dan beberapa lainnya.
Dari diselenggarakannya acara, ini seperti yang dikatakan oleh Reshma Wijaya Bhojwani, Founder SLC, adalah satu tugas SLC untuk menyebarkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat bahwa individu difable juga mampu menghayati dan merayakan Hari Kemerdekaan.
Ini juga sesuai dengan visi dan SLC, bahwa setiap individu berkebutuhan khusus berhak untuk mendapatkan pendidikan pelayanan terapi tepat, yang berfokus pada kemampuan, dan bukan ketidak-kemampuan mereka.
“Maka kami juga memiliki impian untuk menciptakan sebuah komunitas, di mana kita bisa bekerja bersama-sama memperjuangkan hak dari para individu difable berkebutuhan khusus agar mereka juga dapat bekerja, memiliki [enghasilan, memiliki teman danjuga menadi bagian dari kelimpok-kelompok lain tanpa disagregasi”,” lanjut kata Reshma Wijaya Bhojani, di acara yang dihadiri Kepala Bidang Pelindungan Anak Penyandang Disabilitas dan Psikososial Ibu Indrawati dan Ibu Puji Sekretaris Lurah Kecamatan Cempaka Putih – Jakarta Pusat.
Secara global dampak COVID-19 berakibat krisis yang mengguncang Ekonomi dan masalah Kesehatan masyarakat secara global serta Dunia Pendidikan. Menanggapi dampak pandemi beriring untuk membantu Negara-Negara mitra mengatasi masalah kesehatan dan dampak sosial ekonomi akibat pandemi, Uni Eropa, beserta Negara-Negara Anggotanya dan lembaga keuangan Eropa atau disebut juga dengan “Tim Eropa” memberikan paket bantuan sebesar €46 […]
Sebuah kompetisi bertujuan menghadirkan pemikiran kreatif dan inovatif dari seluruh Indonesia untuk mengembangkan ide solusi berbasis digital guna menjawab tantangan terkait COVID-19, digelar oleh Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia,. Kompetisi EU Social DigiThon bertema “Aksi Muda untuk Perubahan”, hasil kerjasama Delegasi Uni Eropa dengan Asosiasi IoT Indonesia (ASIOTI), ini dimulai pada 19 Januari 2021 dan […]
Sangat nyata, bahan pangan yang berkualitas tidaklah terlepas dari keberadaan petani, sebagai pengolahnya. Untuk itu, keberadaan petani harus terus djaga, dan terjadi regenerasi. Maka dapat dikatakan cukup memprihatinkan melihat data dari Badan Pusat Statistik yang menunjukkan bahwa dalam jangka waktu dua tahun (2016 – 2018), penurunan jumlah petani di Indonesia nyatanya cukup signifikan. yaitu sebanyak […]