Delegasi
Uni Eropa untuk Indonesia melakukan kunjungan kerja secara virtual ke para pemangku kepentingan di Provinsi Jawa Tengah pada 9
Maret 2021, untuk mendiskusikan peluang
perdagangan dan investasi.
Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah telah melakukan
sejumlah langkah untuk memfasilitasi perizinan investasi dan mempercepat
kesiapan infrastruktur di provinsi tersebut.
Duta
Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent
Piket mengatakan, ”Uni Eropa sangat mendukung Indonesia dalam upaya
meningkatkan perdagangan dan investasi, khususnya di Jawa Tengah. Provinsi ini
memiliki potensi yang belum tergali untuk perdagangan dan investasi yang lebih
besar dengan Eropa. Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia
dan Uni Eropa (IEU-CEPA) yang tengah dirundingkan,
akan meningkatkan perdagangan dan investasi, berkontribusi pada
penciptaan lapangan kerja dan pembangunan ekonomi di Indonesia.”
”Selama
lebih dari 30 tahun, Uni Eropa telah bermitra dengan Indonesia untuk
melaksanakan prioritas bersama, termasuk perdagangan dan investasi. Tahun lalu,
Uni Eropa meluncurkan program lima tahun yaitu ARISE+ Indonesia Trade Support
Facility senilai 15 juta euro.
Program ini memberikan dukungan teknis kepada pemerintah Indonesia dan
perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan kapasitas ekspornya dan memenuhi
aturan dan standar perdagangan Internasional,” Vincent Piket menambahkan.
Dalam
kunjungan kerja virtual tersebut,
Delegasi Uni Eropa bekerja sama
dengan Pemda Jawa Tengah dan KADIN Jawa Tengah menyelenggarakan
diskusi panel tentang manfaat CEPA. Panel menghadirkan Marika Jakas, Kepala Bagian Perdagangan dan Ekonomi, Delegasi Uni
Eropa untuk Indonesia, Ni Made Ayu
Marthini, Direktur Bilateral/Negosiasi, Kementerian Perdagangan, Wahyuni Bahar, Ketua Komite Tetap
Lembaga Multilateral dan Perjanjian Perdagangan Bebas, KADIN Indonesia dan Wichard von Harrach, Wakil Ketua Kamar
Dagang Eropa di Indonesia (EuroCham).
Pada
kesempatan, ini juga digelar sesi yang membahas potensi ekspor ke Negara-Negara
Eropa, dipaparkan oleh Dr Prasetyo
Ariwibowo, Pjs Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Galih Saksono, Presiden
Direktur, Batang Integrated Industrial Park, Kukrit Suryo Wicaksono, Ketua KADIN Jawa Tengah.
Diskusi
tersebut mengetengahkan besarnya potensi investasi di Jawa Tengah, khususnya di
kawasan industri. Permintaan terhadap manufaktur, pertanian, furnitur, dan
produk lain di Uni Eropa diperkirakan akan meningkat dalam beberapa tahun ke
depan didorong oleh pemulihan pasca
pandemi. Dengan basis pelanggan yang besar dan berdaya beli tinggi, Uni
Eropa merupakan pilihan yang menarik bagi Jawa Tengah untuk memperluas dan
mendiversifikasi pasar ekspornya.
Acara
diakhiri dengan sesi paparan tentang kisah sukses perusahaan domestik dalam
melakukan ekspor ke Uni Eropa dan potensi manfaat CEPA bagi industri
berorientasi ekspor di Jawa Tengah yang diisi oleh CK Song, CEO of KMK Group
(PT Selalu Cinta Indonesia, Salatiga).
Uni
Eropa terus meningkatkan hubungan kerja sama dengan pemerintah Indonesia.
Sebelumnya kunjungan kerja ke Maluku telah berlangsung akhir 2020 dan setelah
Jawa Tengah, Delegasi Uni Eropa akan mengunjungi Pemerintah Provinsi Sumatera
Selatan dan Kalimantan Timur.
[]Titis Mawar Rani
Photo (ki-ka)
Vincent Piket, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia – Ratna Kawur, :
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP)
Provinsi Jawa Tengah