Sebanyak 202 Perusahaan dari lebih dari 8 Negara dan wilayah siap meramaikan Pameran Asia Fashion (Indonesia) Show ke-2, di Jakarta. Acara ini menghadirkan Perusahaan-Perusahaan mode terkemuka, Asosiasi Industri, serta pembeli dari berbagai Negara di Asia dan mancanegara. Tentu menggetarkan. Pameran tahun ini yang berlangsung di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, berhasil menarik 202 Perusahaan dari lebih dari […]
Klinik kecantikan di kota-kota besar di Tanah Air, jumlahnya terus bertumbuh. Kondisi ini seiring dengan kian meningkatnya jumlah masyarakat yang peduli akan perawatan kulit tubuh, terlebih kulit wajah, agar tetap menawan. Dan, waktu membuktikan tampil dengan kulit sehat dan berseri bukan lagi hanya impian kaum wanita, melainkan pria pun mulai peduli.
Hal itulah yang menjadi salah satu latar belakang berdirinya klinik kecantikan, RKD’s Clinic di dua lokasi, Ciracas, Jakarta Timur dan Ciputat, Tangerang.
Klinik milik Dr. dr. Hj. Ratna Komala Dewi, SpKK, MKes, FINSDV,ini menawarkan konsep “One Stop Clinic”. “Selain saya sebagai Dokter untuk masalah kulit dan kecantikan, juga ada dokter Anak dan dokter gigi,” tukas dr. Ratna.
Dokter cantik kelahiran 11 Januari 1978, ini tidak hanya mendirikan RKD’s Clinic, melainkan juga turut andil dalam penelitian dan pengembangan produk skincare RKD’s yang diproduksinya. “Produk skincare RKD’S tersedia dalam tiga formulasi, untuk kulit normal, berjerawat dan sensitif. Selain bisa didapatkan di klinik, produk-produk, ini juga bisa didapatkan di Shopee dan Tokopedia. Tapi kalau memang punya permasalahan dengan kulit, misalkan flek hitam atau jerawat yang parah, sebaiknya dan disarankan konsultasi ke saya terlebih dahulu,” ujarnya.
Tak dipungkiri di kliniknya banyak kedatangan pasien usia remaja. Ini disebabkan kulit anak remaja masih terpengaruh usia pubertas sehingga produksi hormon meningkat tinggi. “Ini yang menyebabkan kulit remaja lebih mudah berkomedo dan berjerawat. Saya menyarankan kepada para remaja untuk rajin membersihkan wajah dan berhati-hati terhadap produk skincare yang banyak beredar di pasaran, karena dikhawatirkan akan memunculkan reaksi alergi yang akan merusak kulit wajah,” ungkap dr. Ratna
Serius Mendalami Isu Kecantikan
Ibu dari dua anak : Clarissa Aurelia Nahid Saputra dan Kayyira Azka Brianna Saputra, buah pernikahannya dengan Ir. H. Tri Febry Saputra, ini mengaku ingin serius mendalami isu-isu seputar kecantikan di sepanjang kariernya. Mengambil gelar Sarjana Kedokteran dari Universitas Trisakti, Jakarta, dr. Ratna kemudian melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2 dengan mengambil Spesialis Kulit dan Kelamin, sekaligus gelar Magister Kesehatan dari Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Sedangkan gelar Doktor ia ambil dengan memilih program studi Hukum Kesehatan di Universitas Borobudur, Jakarta.
Isu yang diambil penggemar traveling ini dalam disertasi gelar doktor-nya adalah seputar dokter dan klinik kecantikan yang semakin menjamur dimana-mana. “Saya mempertanyakan konstruksi hukumnya di mana? Karena di masyarakat itu sering terjadi overlap, anggapan mereka dokter kecantikan itu sudah pasti dokter spesialis kulit dan kelamin, padahal kan tidak demikian,” pungkasnya.
Di lapangan banyak dokter kecantikan yang membuka praktek tapi tidak mempunyai latar belakang sebagai dokter spesialis kulit dan kelamin. Kondisi inilah yang membuat dokter-dokter tersebut tidak memiliki kompetensi untuk mengobati penyakit-penyakit kulit seperti psoriasis (peradangan kulit), jamur kulit dan sebagainya. Yang mereka tangani hanya sebatas masalah kecantikan saja.
“Karenanya, hal ini harus disosialisasikan ke masyarakat agar mereka lebih aware dalam memilih klinik dan dokter kecantikan, jangan sampai menjadi korban malpraktek,” tegas dokter yang tergabung dalam PERDOSKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia) sejak 2009 dan juga EADV (European Academy of Dermatology and Venereology) sejak 2016 ini.
Dari melihat riset yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2021 lalu menunjukkan bahwa 82% responden tertarik melanjutkan Pendidikan ke SMK karena peluang kerja yang bagus (57,8%) dan pilihan jurusan yang banyak (51,95%). Dengan terlihatnya prospek kerja yang lebih cerah bagi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kiranya telah membuat minat masyarakat menyekolahkan anaknya di […]
Walau terbilang karier langka, Dian Natalina sangat menikmati pekerjaannya sebagai seorang Terapis Musik. Untuk bidang yang ia geluti, wanita kelahiran Jakarta, 28 Desember 1973, yang menyandang S1 Arsitektur dari Universitas AtmaJaya, Yogyakarta, dan menyelesaikan pendidikan Bachelor Music Pedagogy berlanjut Master Degree Music Therapy dari DAYA Indonesia, ini menyebut, bahwa ketika klien mengalami perubahan kemajuan dalam proses terapinya, itulah […]
Wanita ini boleh disebut sebagai Kartini modern. Cantik, cerdas, berprestasi, dan memiliki karier yang memang menjadi impiannya, Praktisi Hukum. Jakarta, 12 Agustus 2018 – Walau sempat bersentuhan di dunia entertainment, — model iklan dan video klip — namun Dea Tunggaesti, demikian nama wanita kelahiran Solo 26 September 1982, ini tetap memenuhi panggilan hidupnya sebagai seorang […]