Terbilang banyak yang masih memandang golf sebagai olahraga eksklusif yang ribet dan mahal. Karena, di label “rich man’s sport” butuh tas, strik, sepatu khusus, serta antrean biaya untuk keanggotaan atau sewa lapangan. Padahal, layaknya olahraga santai populer lainnya seperti biliar atau bowling, yang di akhir pekan atau sore bisa dijadikan hiburan ringan dengan biaya relatif […]
Berjalannya waktu, terkini terasa keindahan dan berpesonanya, melihat kian banyak saja wanita yang menggandrungi tren investasi. Mereka tak hanya bersentuhan, tetapi berdekap dengan invetsasi yang diyakini pilihan terbaik. Tak lepas karena wanita memiliki peran penting di keluarga, terutama dalam membuat keputusan terkait keuangan dan mengatur keuangan keluarga.
Kiranya, dari melihat hal itu jualah, UOB Indonesia terus dan berkesinambungan memainkan peran sebagai katalis dan pendorong untuk mendukung pemberdayaan wanita, Tentu untuk tujuan, membantu mereka mendapatkan produk dan layanan keuangan yang tepat guna membangun masa depan yang aman dan sejahtera, .
Terkait untuk mensosialisasikan produknya yang menawan, UOB menggelar literasi bertajuk “Building Inclusive Economies”.
Acara yang berlangsung pafa medio bulan Agustus 2023, ditandai peresmiannya dibuka dengan hantaran kata sambutan dari Maya Rozano, Senior Vice President Head of Strategic Communicatios and Brand, menyampaikan pada sesi ini membahas peran penting wanita di Indonesia yang tidak hanya di tingkat rumah tangga, tetapi juga potensi dan kemampuan yang signifikan untuk memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Demikian halnya yang juga disampaikan oleh Head of Deposit & Wealth Management UOB Indonesia, Vera Margaret, di acara gelar literasi, bertemoat di Teras Ramayana Kempinski, Jakarta, menghadirkan narasumber Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Aviliani dan Plt. Kepala Grup Komunikasi Publik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sekar Putih Djarot.
Lebih lanjut dikatakannya, bahwa tren investasi yang digandrungi wanita biasanya yang memiliki jangka pendek dan pendapatan tetap. Dan beberapa contoh investasi yang diminati wanita adalah obligasi ritel, sukuk tabungan, sukuk ritel, dan saving bond ritel (SBR).
“Secara bertahap, nasabah wanita mulai memasuki investasi yang jangka panjang seperti reksadana saham,” jelas Vera Margaret..
UOB Indonesia menilai, dengan memberdayakan wanita sesuai potensinya, diharapkan dapat membawa ekonomi Indonesia menjadi lebih baik. UOB Indonesia memahami bahwa sebagian besar wanita memiliki pengetahuan dan kapasitas untuk berpikir tentang mengamankan dana untuk keluarga mereka dan menginvestasikannya dalam instrumen produktif.
Namun demikian, ada tiga tantangan yang dihadapi wanita saat ini, yaitu rendahnya indeks literasi keuangan, terbatasnya akses dan pengetahuan digitalisasi, serta rendahnya akses terhadap layanan keuangan yang tersedia.
Oleh karena itu, UOB Indonesia berharap dapat mendukung Pemerintah, regulator, nasabah dan masyarakat luas untuk mendukung pemberdayaan wanita untuk menjadi pilar masyarakat yang kuat.
Menarik tentu dengan apa yang disampaikan oleh Sekar Putih Djarot, Plt. Kepala Grup Komunikasi Publik Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dikatakannya, bahwa wanita memiliki peran penting di keluarga terutama dalam membuat keputusan terkait keuangan dan mengatur keuangan keluarga. Apalagi wanita memiliki kinerja yang lebih baik dalam kemampuan finansial dibandingkan pria.
Sekar menambahkan, wanita memiliki kecenderungan menabung untuk keperluan yang mancakup kebutuhan dasar, dana darurat, sampai biaya pendidikan anak. Untuk itu, wanita perlu memikirkan produk investasi yang tepat untuk mendukung rencana finansial yang dirancang.
“Wanita yang baru mulai berinvestasi biasanya akan memilih instrumen reksadana. Ada pun reksadana yang dipilih beragam mulai dari pendapatan tetap, campuran, sampai saham,” ujar Sekar.
Tentu tak kalah menarik dengan apa yang dikatakan Aviliani. Sebelum berinvestasi wanita harus tahu profil risiko yang dapat dihadapi. Selain itu, wanita juga harus mempersiapkan dana darurat sebelum memulai investasi.
“Maka ketika mulai berinvestasi, baiknya menyisihkan uang di awal dan bukan sisa dari uang kebutuhan. Dalam memulai investasi wanita juga harus memiliki tujuan dan perhitungan yang jelas, misalnya dalam lima tahun ke depan, kebutuhan apa saja yang akan muncul,” jelas Aviliani.
Menurutnya, dalam berinvestasi biasanya wanita memilih produk yang imbal hasilnya dapat digunakan kembali atau memiliki jangka pendek. Wanita disebut lebih memilih investasi berisiko rendah. Namun wanita saat ini juga telah mulai beranjak ke investasi lain seperti obligasi Pemerintah dan deposito.
Kian menjadi pilihan masyarakat, kapasitas kulkas yang mumpuni untuk menyimpan makanan sehari-hari. Dan kulkas yang menjadi idaman dan kebutuhan masyarakat Indonesia adalah kulkas yang dapat menyimpan makanan dalam jumlah besar untuk keluarga. Tak kalah pentingnya kulkas yang menjadi lirikan dan ingin segera dihadirkan di rumah banyak masyarakat Indonesia, kulkas dengan desain cantik yang cocok dijadikan […]
Memperingati 100 tahun kematian pionir ahli pembuat pisau, Karl Elsener, Swissmint (The Federal Mint) mengeluarkan pisau Swiss Army “Silver Coin”. Untuk menghormati pionir dibalik pisau Swiss Army yang legendaris, Swiss mint mengeluarkan koin 20 franc khusus untuk kolektor dan pecinta pisau Victorinox. Koin ini di desain oleh seorang desainer grafis; Nadja Baltensweiler dari Lucerne dan […]
Di tengah kondisi pandemi yang sulit, 74,7% masyarakat di Tanah Air mengungkap, pendidikan masih sebagai prioritas pengeluaran mereka. Meski demikian, tidak sedikit juga masyarakat yang masih belum mengambil langkah-langkah nyata untuk mempersiapkan bekal pendidikan si buah hatinya, baik formal mau pun informal. Padahal, perencanaan matang atas segala bentuk resiko mutlak disiapkan sedini mungkin, yang adalah […]