Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggulirkan Program Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI). Hal ini bertujuan untuk mengembangkan ekonomi kreatif melalui peningkatan kapasitas dan pameran kepada para pelaku ekonomi kreatif pada subsektor kuliner, kriya, fesyen, aplikasi, film, dan musik, yang akan diselenggarakan di 16 kota/kabupaten di Indonesia.
Tahun ini, Kemenparekraf mengadakan Pekan Puncak AKI 2023, di Senayan Park, yang merupakan kegiatan akhir dari rangkaian salah satu Program Unggulan Kemenparekraf “Apresiasi Kreasi Indonesia 2023”.
Program AKI memberikan kontribusi melalui ekonomi kreatif pasca pandemi, mencari dan menciptakan “ikon” produk ekraf baru yang bisa melekat di masyarakat, bahkan bisa menDunia, dan mendorong daya beli masyarakat serta mendukung kampanye Pemerintah #BanggaBuatanIndonesia.
Ada pun manfaat yang bisa dirasakan peserta adalah membangun jejaring dan database, produk atau karya terpublikasikan, dan memperluas pangsa pasar.
Dengan tema “Collaboration Season”, Pekan Puncak AKI 2023 menjadi bukti nyata kolaborasi untuk membantu meningkatkan nilai sebuah produk dan karya, dengan membentuk kekuatan baru untuk menghadapi tantangan yang datang.
Total transaksi dari kegiatan ini hampir mencapai Rp400 juta, dengan total lebih dari 5.300 pengunjung.
“Kita akan bertemu lagi pada pelaksanaan Apresiasi Kreasi Indonesia 2024,” ujar Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno.
Tiga hari pelaksanaan Pekan Puncak Apresiasi Kreasi Indonesia 2023 menghadirkan 16 booth UMKM kreatif terbaik dari peserta AKI 2023 se-Indonesia, kolaborasi bazar kuliner dari alumni AKI 2021 dan 2022, dan berbagai program Kemenparekraf lainnya.
Selain itu, lebih dari 15 komunitas bidang kreatif turut meramaikan acara, dan kian membahan suasan dengan penampilan Musik Artis Nasional, di antaranya Ayu Ting Ting, Lyodra X Titi DJ, Andien X DISKORIA, SMASH X CherryBelle, Vierratalle, PADI, dan Club Dangdut RACUN.
Salah satu peserta yang ikut serta adalah Pempek Balap Jambi. Merupakan usaha yang dirintis sejak tahun 2018 oleh Maya Puspita, warga Palembang, yang dulu bekerja di bank BUMN. Ia kemudian hijrah ke Jambi dan memulai bisnis Pempek Balap, yang menonjolkan Coku Pempek dan pempek murah tanpa mengurangi kualitas.
“Sejak ikut serta dalam program AKI, alhamdulilah usaha Pempek Balap ini jauh lebih terkenal sampai seluruh Nusantara. Hal yang sama juga terjadi dari sisi omset, yang naiknya jauh lebih tinggi hingga dua kali lipat dibandingkan sebelum ikut AKI,” ujar Maya Puspita.
[]Anisa Syaini
Photo : Dok.EPR