Tiada henti lakukan terobosan yang diwarnai pesona spesial, lagi, Samsung Electronics Co. Ltd melakukan terobosan berbeda. Kali ini hadirkan kembali gaya khas tahun 2000-an dengan peluncuran koleksi mobile aksesoris Y2K 4eva di kawasan Asia Tenggara dan Oseania (SEAO), yang bertujuan untuk menghidupkan kembali gaya Y2K yang meriah ke masa kini. Sebagai bentuk penghormatan terhadap tren […]
Menyambut Hari Anak Nasional 2024, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) menyelenggarakan seminar edukatif bertajuk tentang pentingnya “Peran Dukungan Suportif pada Anak dengan Kanker”
Orangtua, ketika sang buah hati menderita kanker tentu menghadapi serangkaian keadaan yang dapat menyebabkan perubahan besar dalam hidup mereka yang dalam perjalanannya dapat menimbulkan stres.
Bagaimana pun, ketika seorang anak menderita kanker, setiap orangtua dan anggota keluarga, membutuhkan dukungan sosial.
Tentu menjadi perhatian yang lebih terkait kanker pada anak. Halnya menurut Globocan 2008, diperkirakan terdapat 175.300 kasus baru kanker anak usia 0-14 tahun. Angka kejadian kanker anak lebih tinggi di negara maju dibandingkan dengan Negara berkembang.
Kondisi ini disebabkan akibat banyaknya kasus kanker pada anak yang tidak terlaporkan serta tertutup oleh kasus-kasus, seperti infeksi dan malnutrisi. Delapan puluh persen kanker pada anak terjadi di Negara berkembang dengan kasus tertinggi adalah leukemia. Masih dari sumber yang sama, sekitar 96.400 anak meninggal karena kanker di seluruh dunia. Hal ini disebabkan karena kanker yang ditemukan sudah stadium lanjut.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin dalam sambutannya pada acara “Hari Anak Nasional 2024”, secara online pada Sabtu, 13 Juli 2024, bertempat di RS MRCCC Siloam, Semanggi Jakarta, mengatakan, “Kanker merupakan salah satu penyebab kematian pada anak. Di tahun 2020, WHO memperkirakan prevalensi di kelompok usia 0-18 tahun mencapai 276.000 kasus atau sekitar 1.5% dari seluruh kejadian di kelompok tersebut.”
Kementerian Kesehatan RI pun terus berupaya untuk meningkatkan penanganan kanker pada anak di Indonesia, antara lain melalui penyiapan tenaga Kesehatan di bidang onkologi pediatrik, penyelenggaraan riset, peningkatan akses obat, pemberian layanan di fasilitas kesehatan, serta perluasan jejaring kemitraan.”
Lebih lanjut Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menghimbau semua pihak, keluarga, masyarakat, praktisi, Pemerintah dan swasta untuk sama-sama bergandeng tangan menyelesaikan permasalahan kanker pada anak hingga kualitas hidup anak-anak kita dapat meningkat. “Saya Budi Sadikin, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, mengapresiasi Yayasan Kanker Indonesia dalam menyelenggarakan jumpa lintas komunitas kanker anak yang mengangkat tema ‘Peran Dukungan Suportif pada Anak dengan Kanker’. Semoga acara edukatif ini dapat membawa manfaat, tidak hanya bagi keluarga anak dengan kanker, tetapi juga bagi petugas kesehatan dan pegiat di bidang kanker anak,” ujar Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Sadikin.
Berlanjut, sambutan Prof. Dr. Aru Sudoyo Wicaksono, Sp. PD–KHOM, FINASIM, FACP, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia. menyampaikan, untuk menangani kanker pada anak dan berjalan lancar dan baik, tentu sangat diperlukan kerjasama dari berbagai pihak.
Sambutan baik datang dari dr. Adityawati Ganggaiswari. M.Biomed, MARS, Direktur RS MRCCC Siloam Semanggi, Jakarta.
Lanjut kata dr. Anky,”Pada anak dengan kanker, terjadi perubahan indera pengecap rasa. Karena itu penting untuk diperhatikan kecukupan nutrisinya, bagaimana pemenuhan kebutuhan cairan dan perhatikan juga gejala lain seperti nafsu makan yang menurun, adakah sariawan atau mulut menjadi kering, ataukah nyeri tenggorokan terutama ketika menelan.”
dr. Anky menyarankan untuk memperhatikan kebersihan mulut yang bisa dilakukan dengan kumur antiseptik, memberikan obat sariawan jika sariawan, minum air hangat jika merasa haus, dan makan makanan lunak.
Keindahan dan menawan dari acara menyambut Hari Anak Nasional 2024 yang mengedapankan “Pentingnya Dukungan Suportif pada Anak dengan Kanker”, hadir sejumlah anak kanak penyitas kanker dan pembacaan puisi nan menawan karya remaja puteri Riska Susilawati, penyitas kanker.
Rasa nyeri ketika muncul pada tubuh, terlebih berulang atau berkelanjutan, tubuh terasa lemah dan memicu frustrasi karena nyeri dapat mengganggu istrahat, pekerjaan, aktivitas rutin, bahkan momen penting bersama keluarga dan teman. Riset Global Pain Index Report 2020 menyebutkan bahwa nyeri masih menjadi masalah global. Dari 19 ribu responden yang disurvei, 93% mengaku memiliki masalah nyeri, […]
Jakarta, 6 Mei 2018 – Wanita Indonesia masih memperdulikan kecantikan wajah dan kulit sebagai bagian utama dari penampilan mereka. Tak sedikit juga yang menggunakan make up sebagai alat mempercantik diri, tapi sebagian wanita juga sudah mulai memahami tentang kecantikan dari dalam, gaya hidup sehat dan cara makan sehat termasuk mengkonsumsi vitamin. Melihat hal tersebut Rejuv, skin […]
Jakarta, 17 Maret 2018 – Tercatat, sebanyak 90 persen penderita diabetes di seluruh dunia disebabkan gaya hidup yang kurang sehat. Tingginya kadar gula dalam darah merupakan salah satu tanda penyakit Diabetes Melitus (DM). DM merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi hormon insulin atau karena penggunaan yang efektif dari produksi insulin. Diabetes […]