Perjalanannya, dan kekinian. Di tengah arus kehidupan modern yang serba cepat dan terkoneksi, Samsung menyuguhkan inovasi yang mengubah cara kita memandang peralatan rumahtangga. Seiring berkaitan momen peringatan World Refrigeration Day 2025, yang menyoroti peran penting pendinginan dalam kehidupan modern, Samsung menegaskan komitmennya terhadap inovasi yang tidak hanya memberikan kenyamanan dan hidup yang lebih praktis, tapi […]
Untuk mendukung Pemerintah dalam mendorong pencegahan stunting di Indonesia, PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) berkelanjutan memperkuat kolaborasi. Dan dalam momentum peringatan Hari Gizi Nasional 2025, Sarihusada — Perusahaan yang memproduksi berbagai produk nutrisi untuk ibu hamil & menyusui dan anak — berkolaborasi dengan Alodokter — platform kesehatan digital nomor satu di Indonesia — meluncurkan kampanye Aksi “3 Langkah MAJU (3LM)”.
Kampanye bertujuan untuk mendukung pencegahan stunting sejak dini di Indonesia dengan melakukan edukasi dan screening atau skrining stunting yang ditargetkan bisa menjangkau setidaknya 1 juta anak.
Kampanye Aksi “3 Langkah MAJU (3LM)” ini juga merupakan bagian dari keberlanjutan program Gerakan Generasi Maju Bebas Stunting (GMBS) yang telah diinisiasi sejak 2023.
Tak terabaikan, stunting masih menjadi tantangan kesehatan yang dihadapi anak Indonesia, di mana 21,6% atau sekitar 1 dari 5 anak di Indonesia masih mengalami stunting. Sementara itu sebenarnya stunting bisa menjadi salah satu permasalahan yang dapat menghambat tumbuh kembang dan potensi optimal anak-anak sebagai penerus generasi bangsa Indonesia, sehingga dapat menghambat terwujudnya generasi emas 2045.
Kiranya, permasalahan stunting tidaklah berdiri sendiri, bukan hanya terkait dengan masalah ekonomi. Baik anak dari keluarga yang mampu mau pun tidak mampu secara ekonomi dapat beresiko mengalami stunting. Sebab, lingkungan terdekat anak merupakan faktor yang turut memberi pengaruh besar pada persoalan stunting di Indonesia.
Pertumbuhan Fisik Terganggu
Stunting merupakan masalah gizi kronis yang berdampak signifikan pada pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak ini, sehingga bisa memengaruhi kemampuan mental dan belajar anak di sekolah.
dr. Novitria Dwinanda, SpA(K), Dokter Spesialis Anak mengatakan, “Terdapat berbagai faktor risiko yang dapat menyebabkan stunting antara lain, rendahnya pemahaman orangtua tentang stunting sehingga kurang memerhatikan status gizi Bunda selama kehamilan dan praktik pemberian makan pendamping (MPASI) yang tidak tepat, serta masih rendahnya pemantauan tumbuh kembang anak secara rutin karena terbatasnya akses ke fasilitas kesehatan, sehingga risiko stunting tidak bisa ditangani sejak dini.”
“Selain itu, kebanyakan orangtua di Indonesia masih sulit menerima kenyataan atau malu jika anaknya terdiagnosa stunting dan cenderung menyangkal diagnosis dan mencari penjelasan lain. Oleh karena itu, intervensi keluarga dan lingkungan terdekat anak, serta dibarengi dengan pemahaman tentang stunting juga sangat penting dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting,” tambahnya.
Skrining dan rujukan sangat penting dalam mewujudkan Generasi Maju Bebas Stunting (GMBS). Sebab, skrining dini menjadi kunci dalam deteksi awal sehingga intervensi cepat dapat dilakukan. “Skrining efektif mencakup pengukuran tinggi, berat badan, dan penilaian status gizi untuk memastikan anak tumbuh sesuai standar. Sehingga, deteksi dini memungkinkan penanganan tepat, mengurangi risiko komplikasi, dan memastikan anak mendapatkan perawatan optimal.
Sedangkan rujukan terapi stunting memastikan anak menerima intervensi yang tepat, seperti suplementasi gizi, perubahan pola makan, dan pemantauan intensif. Melalui rujukan yang tepat, anak dapat mengakses sumber daya yang diperlukan untuk memperbaiki status gizi dan mencegah dampak jangka panjang stunting. Oleh karena itu, keterlibatan berbagai pihak dalam proses ini, mulai dari tenaga kesehatan hingga keluarga, akan sangat berkontribusi pada upaya mewujudkan Generasi Maju Bebas Stunting (GMBS),” tambah dr. Novitria Dwinanda, SpA(K).
Lee Meeng Thong, CEO Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia mengatakan, “Danone SN Indonesia melalui Sarihusada terus berkomitmen kuat untuk mendukung tumbuh kembang optimal anak-anak Indonesia, khususnya dalam upaya mengatasi masalah stunting. Untuk itu, dalam hal penanganan stunting, Sarihusada memiliki gerakan bernama ‘Generasi Maju Bebas Stunting (GMBS)’ yang dikembangkan bersama Alodokter sejak tahun 2023 dan telah menjangkau lebih dari 8.000 penerima manfaat dengan melakukan skrining status gizi anak di 50 titik lokasi di Indonesia.”
Lanjutnya,”Dan pada 2025 ini, kami kembali berkolaborasi bersama Alodokter sebagai mitra yang memiliki visi yang sama untuk mendukung kesehatan anak Indonesia, dengan meluncurkan kampanye aksi “3 Langkah MAJU (3LM)” yang masih menjadi bagian dari Gerakan Generasi Maju Bebas Stunting (GMBS). Inisiatif kolaborasi melalui kampanye terbaru ini sejalan dengan visi Sarihusada untuk memperluas akses kesehatan dan pemenuhan nutrisi bagi anak Indonesia, serta merupakah salah satu bentuk komitmen kami untuk terus mendorong pencegahan stunting di Indonesia.”
Suci Arumsari, Co-Founder & President Director Alodokter menyampaikan, “Kami sangat mengapresiasi inisiatif kolaborasi luar biasa yang telah Alodokter lakukan bersama Sarihusada melalui Gerakan Generasi Maju Bebas Stunting (GMBS) sejak tahun 2023. Kolaborasi ini merupakan langkah maju yang sangat berarti dalam upaya kita bersama untuk mengatasi masalah stunting di Indonesia. Dengan menggabungkan keahlian kami di bidang konsultasi kesehatan digital dan komitmen Sarihusada pada nutrisi anak, kami yakin dapat mencapai dampak yang lebih signifikan dalam menurunkan angka stunting. Alodokter juga berkomitmen penuh untuk mendukung program Gerakan Generasi Maju Bebas Stunting (GMBS) 2025 ini dengan meluncurkan kampanye aksi melalui “3 Langkah MAJU (3LM)” yang digagas oleh Sarihusada dan mendorong perubahan perilaku yang positif dalam mewujudkan Generasi Maju 2045.”
Sebagai keberlanjutan dari Gerakan Generasi Maju Bebas Stunting (GMBS) yang telah diinisiasi sejak 2023, kampanye aksi “3 Langkah MAJU (3LM)” ini dilakukan untuk memperluas jangkauan skrining status gizi anak dengan target 1 juta anak di tahun 2025 yang akan digelar di seluruh wilayah di Indonesia. “Melalui inisiatif ini, kami ingin mengajak para Bunda di Indonesia untuk deteksi sejak dini risiko stunting pada si Kecil melalui aksi “3 Langkah MAJU (3LM)” dengan mengukur tinggi dan berat secara teratur.”
“Maka langkah orangtua, ajak konsultasi ke dokter dan upayakan beri nutrisi teruji klinis. Kami berharap, melalui aksi skrining dengan menargetkan 1 juta anak ini bisa mendukung pemerintah dalam upaya mengatasi permasalahan stunting sedini mungkin, dan memberikan intervensi yang tepat dalam mencegah dampak jangka panjang yang lebih serius kedepannya. Karena kami yakin, dengan intervensi yang tepat anak-anak Indonesia bisa tumbuh sehat dan berkembang secara optimal,” tutup Angelia Susanto, Healthcare Nutrition Marketing & Strategy Director, Danone SN Indonesia.
Tidak terkesampaingkan, dan bahkan sangat terasakan masa pandemi Covid-19 memberi pengaruh kepada seluruh aspek kehidupan. Termasuk pelaksanaan program imunisasi Nasional. Tentu menjadi catatan, cakupan imunisasi di Indonesia sejak pandemi COVID-19 menurun drastis. Yang bila hal ini terus berlangsung, memungkinkan terjadinya wabah penyakit, yang seharusnya dapat dicegah dengan imunisasi. Maka bertepatan dengan Pekan Imunisasi Dunia, Pengurus […]
Mengantisipasi perubahan iklim dengan gaya hidup higienis, PT Unilever Indonesia, Tbk. kembali menggelar Indonesia Hygiene Forum (IHF) yang kali ini memasuki kali pelaksanaan kesepuluh. Sebagai forum yang menjembatani kolaborasi antara seluruh pihak yang terkait dalam Kesehatan dan higienitas, IHF berkomitmen memberikan edukasi mengenai pentingnya hidup bersih dan higienis melalui topik-topik yang relevan dengan kondisi terkini. […]
Dalam beberapa dasawarsa terakhir sejumlah penyakit infeksi baru atau emerging infectious diseases (EIDs) mulai merebak, dan menjadi momok sehingga menjadi masalah kesehatan utama di seluruh Dunia. Termasuk Indonesia. Contohnya virus Corona (COVID-19). Melihat data dari di Coronavirus COVID-19 Global Cases by Johan Hopkins CSSE, per 13 Maret 2020, menunjukkan jumlah orang yang terinfeksi virus COVID-19 […]