Jakarta, 31 Juli 2018 – Dari sisi kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) yang mulai meningkat, tidak terkesampingkan, perkembangan Koperasi Indonesia turut bergeliat.
Hanya saja, perkembangan Koperasi Indonesia yang mulai meningkat, itu belum memanfaatkan kemajuan teknologi digital yang perkembangannya demikian cepat dan dinamis.
Hal itu dikatakan Presiden RI Joko Widodo pada acara Puncak Peringatan Hari Koperasi Nasional Ke-71 Tahun 2018 di ICE, BSD, Tangerang Selatan, Kamis 12 Juli 2018, lalu.
Diuraikan, penggunaan media sosial sebagai platform adalah untuk meningkatkan kinerja Koperasi. Maka kemampuan anggota Koperasi untuk memnafaatkan media sosial dan digital harus lebih ditingkatkan, tentu guna lebih memajukan dan mengembangkan terkait produk-produk usaha yang dimiliki.
Menyambut positif atas apresiasi yang diberikan Presiden Joko Widodo, Ketua Umum Induk Koperasi Wanita Indonesia (Inkowapi) Sharmila Yahya Zaini mengatakan bahwa para pengusaha wanita baik mikro kecil dan menengah, siap untuk mendukung sepenuhnya gagasan dari Presiden Joko Widodo.
“Saat ini kita berada di era digital. Internet memang membawa perubahan dunia yang sangat revolusioner, dan internet telah menjadikan dunia sebagai Negara global tanpa batas, karena semua terhubung dan terkoneksi menjadi satu. Tentu, jika koperasi tidak masuk ke dalam dunia digital, maka ia akan ditinggal oleh perkembangan bisnis online yang sudah menggusur peran model bisnis konvensional,” kata Sharmila Yahya Zaini di acara temu media, beberapa waktu lalu, di Jakarta.
Sebenarnya, sejak 2 tahun lalu, Inkowapi telah melakukan persiapan ke arah itu dan telah mempersiapkan sebuah platform jaringan usaha secara online bagi warung tradisional menjadi ‘Warung Zaman Now’, sebuat untuk warung digital.
Seperti dikatakan Sharmila Yahya Zaini, tujuan dari program digitalisasi Koperasi tersebut tak lain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bidang pemberdayaan ekonomi perempuan, khususnya bagi anggota dan binaan Inkowapi.
Lebih jauh Sharmila Yahya Zaini menjelaskan, bahwa saat ini Inkowapi telah masuk dan hijrah ke managemen berbasis digital. Mulai dari mengelola anggota, kelembagaan, program, unit-unit bisnis dan keuangan. Tujuannya agar lebih transparan, serta program berjalan lebih cepat dan dapat diakses oleh anggota, organisasi, maupun pihak-pihak terkait lainnya.
Tidak sebatas itu, proses digitalisasi Koperasi yang dilakukan Inkowapi juga diterapkan pada tingkat warung-warung kecil binaan Inkowapi. Tercatat, Inkowapi telah melatih lebih dari 3000 anggota untuk pengelolaan warung secara digital, bekerjasama dengan SAHARA (Sahabat Usaha Rakyat). Dengan harapan, dapat meningkatkan pendapatan warung.
“Saat ini program yang sedang dijalankan adalah pendataan dan pembinaan warung tradisional yang dikelola perempuan di sejumlah provinsi, antara lain DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Jogjakarta, dan Jawa Timur.
”Kami menjadikan warung tradisional yang mereka kelola sebagai warung digital alias ‘warung zaman now’,” kata Sharmila Yahya Zaini yang juga merupakan penggagas terbentuknya komunitas SAHARA, sekaligus Ketua Komite Tetap Bidang Pembinaan dan Pengembangan UMKM dam Koperasi – KADIN Indonesia
Anisa Syani