02 April 2019
McDonald’s melalui kompetisi #RayakanHarapan2 yang diselenggarakan tahun, ini untuk kedua kalinya.
“Kami sangat bahagia dapat mewujudkan impian para Pemenang. Kami berharap apa yang telah kami lakukan dan berikan dapat memberikan manfaat kepada para pemenang serta menjadi inspirasi bahwa impian, betapa pun sulitnya akan dapat terwujud dengan doa dan usaha,” ujar Caroline Kurniadjaja, Associate Director of Marketing McDonalds’s Indonesia di acara penyerahan hadiah kepada 3 Pemenang kompetisi #RayakanHarapan2, bertempat di gerai McDonlad’s Sarinah – Jakarta Pusat, pada 28 Aprile 2019 lalu
Berikut kisah 3 Pemenang :
Periode 1 : 10 Januari – 25 Januari 2019
Pemenang : Yan Sistavanie, Bekasi
Harapan : Mengganti Gerobak Gowes Ayah dengan Gerobak Motor
Kisah Pemenang : Ayah Yan Sistavanie membuka warung minuman dan beberapa jenis sembako sejak Yan Sistavanie (Sita) masih kecil. Selama 20 tahun, sang Ayah menggunakan gerobak sepeda dan melakukan semuanya sendiri, mulai dari mengangkat dan mengantar barang, dan mengayuh gerobaknya sendiri.
Sering sang Ayah berganti gerobak, namun tetap diganti dengan gerobak sepeda. Dari sana kiranya bermuara. Sita prihatin melihat Ayah-nya yang sudah semakin tua mengayuh gerobak sepeda sendiri untuk mengantar barang.
Berjalannya waktu, Sita bekerja yang hasilnya sebagian diberikan kepada sang Ayah, untuk menyicil gerobak motor. Namun sang Ayah menggunakannya sebagai modal untuk warung, karena warung sudah sering sepi pembeli.
Harapan Sita tidak terkubur. Malah terwujud, melalui McDonald’s Indonesia. Pada tanggal 28 Februari 2019, McDonald’s Indonesia membelikan gerobak motor untuk Ayah Sita.
Pemberian Gerobak motor ini telah membawa kebaikan untuk Sita & Ayah-nya. Geraknya mengantar pesanan dimudahkan, tentu ini menjadi sangat berarti. Omset dan keuntungan jadi lebih meningkat.
Periode 2 : 24 Januari – 6 Februari 2019
Pemenang : Fransisca Heri Pratiwi, Tangerang
Harapan : Anak di-MRI untuk Mengetahui Penyakitnya
Kisah Pemenang:
Adalah Arjuna, anak Fransisca, yang sejak lahir hingga kini tidak bisa bicara dan tidak bisa jalan. Hal itu membuat Fransisca harus berhenti bekerja agar dapat merawat Arjuna yang sakit.
Sekaligus melakukan upaya bersama suami, untuk pengobatan Arjuna ke sejumlah ahli medis : dokter anak, dokter syaraf, perawatan herbal, hingga paranormal.
Arjuna juga sudah melakukan tes darah, tes telinga untuk cek pendengaran dan tes syaraf. Fransisca sudah membawa Arjuna berobat ke beberapa rumahsakit di Tangerang dengan menggunakan BPJS.
Diagnosa dokter beragam, ada Dokter yang mengatakan Arjuna terkena penyakit Hipotiroid, ada yang mengatakan penyakitnya tidak bisa disembuhkan dan harus minum obat seumur hidup. Dokter lain mengatakan Arjuna menderita Meningitis.
Dan, ada dokter yang menyarankan Arjuna melakukan pemeriksaan MRI, agar dapat dicek keseluruhan tubuhnya. Namun, biaya MRI yang cukup mahal tidak termasuk dalam BPJS.
Fransisca sudah mencoba menabung, namun kondisi keuangannya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan membayar obat Arjuna, karena tidak semua obat ditanggung oleh BPJS.
Saat ini Arjuna minum obat setiap hari, dan setiap 3 bulan sekali ke rumahsakit. Hal itu dari sebab daya tahan tubuh Arjuna rendah dan suhu bagian kepalanya selalu tinggi, yang membuat ia sering sekali memukul kepalanya sendiri dengan kuat.
Bahkan mungkin ketika rasa sakitnya semakin terasa, ia sering membenturkan kepalanya ke lantai atau ke dinding sambil menangis dan berteriak-teriak.
Arjuna bisa merangkak tapi lututnya jadi sering lecet. Pencernaan Arjuna juga sensitif, akan diare jika makanan terlalu lembek, sebaliknya akan pendarahan jika makanan terlalu keras.
Harapan Fransisca Telah Diwujudkan oleh McDonald’s Indonesi. Pada tanggal 1 April 2019, Arjuna menjalani tes MRI untuk anaknya Arjuna telah diwujudkan oleh McDonald’s Indonesia.
Perwujudan harapan Fransisca ini telah memberikan informasi yang selama ini dinantikan oleh Fransisca dan suami, yaitu mengetahui apa yang salah dengan pertumbuhan dan kesehatan Arjuna.
Adapun hasilnya, ada selaput putih yang menutupi otak depan Arjuna. Dari hasil tes darah diketahui bahwa jumlah sel darah putih Arjuna abnormal.
Dengan demikian, akhirnya Fransisca mengetahui harus konsultasi ke dokter lebih lanjut, dan dokter juga bisa memberikan pengobatan yang tepat, sesuai dengan hasil MRI dan tes darah.
Periode 3 : 7 Februari – 24 Februari 2019
Pemenang : Chorniati, Tulung Agung, Jawa Timur
Harapan : Membelikan Tangan Palsu untuk Suami
Kisah Pemenang:
Pada tahun 2000, Kanafi, suami Chorniati mengalami kecelakaan kerja saat bekerja di pabrik kayu, tangan kiri harus diamputasi dan mulai menggunakan tangan palsu sejak itu.
Namun tangan palsu yang dipakai Kanafi yang kini bekerja sebagai petani dan memberi pakan ternak, sudah tidak layak untuk digunakan, sudah coba untuk diberi lem tapi tetap tidak nyaman. Chorniati dan Kanafi juga sudah mencoba beli yang murah, namun ternyata cepat melar karena terbuat dari karet, dan membuat tangan Kanafi menjadi kemerahan dan membesar, sehingga bagian jari-jarinya patah.
Chorniati sudah mulai menabung untuk membeli tangan palsu yang lebih bagus kualitasnya. Namun, karena keluarganya memiliki banyak kebutuhan, terlebih dengan 6 orang anak yang masih sekolah, sehingga uang tabungannya sering dipakai untuk kebutuhan lain
Pada tanggal 6 Maret 2019, harapan Chorniati untuk membelikan tangan palsu untuk suami telah diwujudkan oleh McDonald’s Indonesia. Suami Chorniati, yaitu Kanafi, telah mengunjungi Surabaya Prosthetic Tangan palsu akan dibuat sesuai dengan ukuran tangan Kanafi, dan butuh proses 2 minggu untuk pembuatannya.
[]Andriza Hamzah
Photo ; McDonald’s Indonesia