Momen penutup tahun 2024, menggelitik rasa dengan apa yang ditawarkan IKEA, penyedia rangkaian produk perabot rumah tangga yang fungsional, didesain dengan baik, dengan harga terjangkau. IKEA menggelar program Sale Akhir Tahun IKEA yang menawarkan potongan harga lebih hemat hingga 80% untuk lebih dari 1.000 produk, mulai dari perabot besar hingga aksesori penunjang aktivitas sehari-hari di […]
Rasa peduli, diwujudkan dengan turut memberi semangat bagi anak-anak disabilitas melalui pertunjukan teater musikal bertema “Still Life: The Story of Vincent Van Gogh”, itulah yang disampaikan Youth of Performing Arts (YJP), Komunitas pemusik kaula muda.
Pertunjukan teater merupakan hasil kerjasama YJP dan The Saraswati Learning Center (SLC), organisasi nirlaba yang melayani pemdidikan dan terapi bagi anak-anak — berumur 0 – 18 tahun — berkebutuhan khusus, yang terbilang rutin melaksanakan ragam kegiatan, ini berlangsung sepanjang dua hari berturut-turut — 19 & 20 Juni 2019 –, bertempat di Pusat Perfilman H. Usmai Ismail – Jakarta Selatan, beroleh perhatian tersendiri. Dan, dipenuhi penikmat teater musik.
Atas terselenggaranya teater musik, ini di penghujung acara Divanka Larastessya Djamalus, selaku Director, Producer dan Lyricist JYPA, mengatakan, “Walaupun tujuan utama JYPA adalah untuk memajukan para pemuda, tetapi juga mempunyai tujuan untuk menyebarkan pesan-pesan penting melalui komunitas mereka. Jadi ‘Still Life’ tidak terbatas dengan musik, seni dan tari, tetapi juga menyebarkan pesan positif tentang masalah-masalah yang diremehkan di Indonesia.”
Divanka pun mengungkap keprihatinan dengan tak sedikit masyarakat Indonesia yang cenderung mengabaikan meningkatnya masalah kesehatan mental.
“Karenanya, JYPA sangat berharap untuk dapat menghilangkan stigmatisasi prasangka negatif penyakit mental dengan cara melukiskan kehidupan jujur, namun indah yang sudah dilalui oleh Vincent Van Gogh. Dari kolaborasi dengan Saraswati Learning Center, mereka akan menyebarkan kesadaran terhadap kesehatan mental dan kecacatan mobilitas kognitif, seperti Cerebral Palsy, Down Syndrome dan lain-lain.”
Menjadi catatan tersendiri dari acara teater musik persembahan JYPA dan dana dari hasil penjualan tiket dan lelang lukisan yang dipajang, disampaikan bagi keluarga-keluarga berkebutuhan khusus ini.
Seperti dikatakan oleh Pendiri Saraswati Learning Center (SLC), Reshma Wijaya Bhojwani, teater musik dan juga lelang lukisan yang dibuat oleh kolaborasi seniman dengan difabel tersebut sebagai ajang pembuktian untuk mengubah pola pikir.
“Semua orang harus melihat dari segi kemampuan masing-masing individu bukan dari ketidakmampuan. Kita semua berbeda baik dari segi penampilan, karakter, kegemaran, pola pikir dan sebagainya.Jadi mulai sekarang juga ubah pola pikir lihat dari segi kemampuan bukan dari ketidakmampuan,” lanjut Reshma.
01 Februari 2019 @Gedung Kesenian Jakarta Mengangkat kisah hidup seorang penyair besar Indonesia, Amir Hamzah, tertuang dalam pementasan teater bertajuk ‘Nyanyi Sunyi Revolusi’, yang berlangsung pada 2 dan 3 Februari 2019 di Gedung Kesenian Jakarta. Sebuah pentas — karya naskah yang ditulis oleh Ahda Imran, penyair, juga dikenal menulis sejumlah naskah panggung, dan disutradarai oleh […]
Kehadiran buku ‘Priscilla, My Beautiful Fighter’ semakin memperlengkap deretan buku yang diterbitkan oleh PT. Gramedia Pustaka Utama. Buku dengan tebal 308 halaman yang dibandrol dengan harga Rp. 125.000,- ini tersedia di seluruh jaringan store Gramedia yang ada di seluruh Indonesia mulai dari tanggal 1 Oktober 2018. Lain daripada itu, bagi pembeli, berarti telah “berbagi”. Artinya, […]
Sarana kuliner terus bertumbuhan, terlebih di daerah pariwisata dan juga kota-kota besar Tanah Air. Di antaranya, Pulau Bali yang bergelimang wisatawan dalam dan mancanegara. Untuk memberi kenyaman para pendatang – baik wisatawan dalam dan luar Negeri, juga tentu masyarakat setempat — hingga berkenan berlama berada di daerah yang dikunjungi, tak dimungkiri, pelaku usaha kuliner pun […]