Jakarta, 27 Februari 2018 – Mendukung Gerakan Tiga Bulan Bersih Sampah, masyarakat bersama sejumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), melakukan aksi bersih sampah beberapa waktu lalu. Sebagaimana aksi bersih sampah yang dilakukan para para komunitas dan pelajar, bersama Balai Taman Nasional (TN) Taka Bonerate, di sekitar pantai Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan.
“Setiap tahun kondisi pantai bagian barat Kepulauan Selayar tepatnya saat musim angin barat, berserakan sampah laut antara lain berupa plastik, sterofom maupun kayu. Hal ini berlangsung selama beberapa bulan, sampah tersebut menumpuk di sepanjang bibir pantai bagian barat pulau”, tutur Jusman, Kepala Balai TN Taka Bonerate.
Begitu pula halnya dengan Aksi Ngosek Gunung yang dilakukan Balai TN Gunung Merbabu dan para kelompok pecinta alam. Dalam kegiatan ini dilakukan pemungutan sampah dan pembenahan jalur pendakian di kawasan TN. Dari aksi tersebut, sebanyak 1.32 kwintal sampah terkumpul, yang terdiri dari sampah plastik, kaleng, puntung rokok, karet dan sterofoam.
“Kegiatan ini memanfaatkan waktu penutupan jalur pendakian Gunung Merbabu yang dimulai tanggal 1 sampai 28 Februari 2018 mendatang. Penutupan jalur pendakian ditujukan untuk pemulihan ekosistem kawasan TN Gunung Merbabu”, jelas Edy Sutiyarto, Kepala Balai TN Gunung Merbabu.
Sementara aksi bersih juga dilakukan di sepanjang jalan Kabupaten Sumba Timur dan di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur, oleh Balai TN Manupeu Tanadaru Laiwangi Wanggameti (Matalawa) bersama instansi pemerintah daerah. Selain membersihkan jalan, petugas juga membagikan tempat sampah gratis di sekitar taman kota.
Tidak ketinggalan, masyarakat di wilayah Papua juga terjun langsung dalam aksi bersih sampah. Dalam ‘Aksi Peduli Lingkungan Taman Wisata Alam (TWA) Teluk Youtefa’ sepekan yang lalu, masyarakat Kampung Tobati Bersama Balai Besar KSDA Papua, membersihkan sampah di dalam kawasan TWA, khususnya di areal hutan bakau.
“Aksi peduli lingkungan yang difokuskan pada areal hutan bakau dilakukan dengan peralatan sederhana dan menggunakan perahu masyarakat, aksi ini berhasil mengumpulkan beberapa karung sampah besar yang terdiri sampah organik dan anorganik, untuk selanjutnya diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)”, jelas Timbul Batubara, Kepala Balai Besar KSDA Papua.
Redaksi Stylish One