Aktivitas makin awesome, adalah keinginan banyak oraang, termasuk kamu di antaranya. Tak lepas melalui kamera yang lebih jernih. Performanya pun yang makin mumpuni, juga AI yang lebih cerdas, yang melekat pada Galaxy A56 5G dan Galaxy A36 5G. Kedua perangkat yang diperkenalkan pada awal Maret lalu, dan kini sudah tersedia di toko offline mau pun […]
Memahami apa yang
dibutuhkan konsumen merupakan kunci dari keberhasilan untuk bisa tetap bertahan
d itengah hantaman pandemi dan juga
beragam produk busana Muslim impor.
Pemilik brandaneuku dan dua sister brand,
Tirmala dan alana, Neng Ane Husnu Diniah
menyatakan tetap optimis dalam menjalani bisnis busana Muslim di tengah pandemi.
“Walau pun
mengalami penurunan penjualan tapi tidak sampai harus menutup usaha. Yang
penting kita tetap bisa membaca apa yang dibutuhkan konsumen atau pasar.
Mungkin karena saya sudah lama juga menjalani usaha baju begini, jadi bisa
menyadari apa yang dibutuhkan market,”
kata Ane saat ditemui di home–workshop miliknya di wilayah Bendungan
Hilir Jakarta Pusat, Selasa (11/5/2021).
Tak salah jika Ane
menyebutkan pentingnya memahami apa yang dibutuhkan konsumen, karena
perdagangan sudah menjadi bagian hidup Ane sejak ia kecil. Di mana keluarga
besarnya melakukan perdagangan sebagai mata pencaharian keluarganya.
“Dulu, orang tua melakukan
perdagangan di bidang obat-obatan. Ya
apotek, toko obat atau kosmetik. Karena saya masih muda, inginnya yang tren di kalangan anak muda juga. Ya baju,
pakaian, pokoknya yang stylish gitu,”
tutur pengusaha cantik yang tergabung dalam komunitas UMKM PBA.
Tak hanya mencari pakaian
ke Jakarta dan Bandung, ia dan suami juga menjadi franchise dari dua brand
besar pakaian Muslim di Garut sejak tahun 2004.
“Kami pindah ke
Jakarta itu tahun 2007. Di Jakarta jadi semakin banyak tahu model pakaian.
Akhirnya pada suatu titik, saya merasakan apa yang ada di pasaran itu tidak
bisa memenuhi beberapa segmen pembeli.
Misalnya dari segi ukuran. Banyak yang harus disesuaikan dengan tubuh pembeli
baju Muslim, yang ongkosnya itu bisa setengah dari harga baju,” urainya.
Kondisi tersebut
akhirnya memicu Ane untuk mendirikan brand
pertamanya, aneuku, tepatnya tahun 2016, dengan bekerja sama dengan
temannya yang memiliki konfeksi.
“Jadi apa yang
saya buat itu bisa menjawab apa yang diinginkan market Indonesia. Dan sejak launching di November 2016, aneuku
langsung booming. Bulan Januari 2017,
saya sudah balik modal,” urainya lebih lanjut.
Bahkan, brand aneuku sempat dicatut namanya dan
produk aneuku dijiplak oleh beberapa pedagang di dua lokasi perbelanjaan busana
Muslim di Jakarta.
“Awalnya saya punya toko di Tamcit selain penjualan online. Karena untuk awal pasti banyak
yang menanyakan bisa beli di toko mana. Tapi berjalannya waktu, terlihat
penjualan online sudah mencapai 90
persen dari total penjualan. Akhirnya saya fokus ke online saja,” ungkap wanita cantik yang bertubuh kecil ini.
Hingga saat ini, Ane
menyebutkan aneuku sudah memiliki sekitar 80 reseller di seluruh Indonesia dengan sistem kerja sama yang sangat
meringankan reseller.
“Karena dulu saya
sudah merasakan juga jadi reseller, maka saya tidak mau memberatkan reseller. Jadi tidak perlu ada deposit
atau persyaratan yang memberatkan. Sistemnya, setiap beli bisa dapat diskon
tapi semakin besar jumlah pembelian ya diskonnya semakin besar,” urainya.
Ane saat ini juga sudah
memiliki dua konveksi, di Cinere dan Depok.
“Kalau untuk
aneuku itu di Depok. Tapi yang di Cinere itu gabungan untuk brand lainnya,”
ungkapnya.
Untuk penjualan produk
aneuku yang berkisar antara Rp400 ribu hingga Rp1 juta, Ane menyatakan masih
optimis tetap bisa menjawab kebutuhan pasar.
“Begitu pula
dengan sister brand aneuku, Tirmala
yang berada di range Rp159 ribu hingga Rp500 ribu dan Alana yang dijual mulai
di harga Rp199 ribu hingga Rp600 ribu, insha Allah masih bisa bertahan,”
pungkasnya.
Memahami kebutuhan umat Muslim sebagai mayoritas konsumennya, yang menginginkan produk berkandungan nilai-nilai ke-Islam-an seperti ramah lingkungan, sesuai untuk keluarga dan diproduksi secara halal di tempat produksi yang telah memiliki sertifikasi halal pula, PT Unilever Indonesia, Tbk. meluncurkan Sahaja. Ada pun rangkaian produk kebersihan yang diluncurkan: sabun pencuci pring, cairan pembersih lantai, spray higienis dan cairan […]
Dari melihat riset yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2021 lalu menunjukkan bahwa 82% responden tertarik melanjutkan Pendidikan ke SMK karena peluang kerja yang bagus (57,8%) dan pilihan jurusan yang banyak (51,95%). Dengan terlihatnya prospek kerja yang lebih cerah bagi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kiranya telah membuat minat masyarakat menyekolahkan anaknya di […]
Jiwa dan hatinya tertambat pada dunia pendidikan. Dari bidang ini menjadikan dia bagai seorang Ilmuwan, membawanya kepada kebebasan berfikir. Itulah yang melekat pada sosok wanita berparas ayu yang bernama lengkap Fadra Hamid ini. Jakarta, 8 Maret 2018 – Di usianya yang ke-33 tahun, Fadra tergolong ke dalam sosok wanita yang tegar dalam melewati berbagai tantangan […]