Indonesia, masih dalam semangat
peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni,
serta sejalan dengan rangkaian komitmen baru Perusahaan dalam berbagi peran membangun
masyarakat yang toleran dan inklusif, menjalin kerja
sama dengan Toleransi.id dan IDN Media menggelar diskusi interaktif bertema “Gue Udah Toleran Belum, Sih?”.
Hernie Raharja,
Chairman of Equality, Diversity and Inclusion Board (ED & I)
Unilever Indonesia menyampaikan,“Diskusi yang berangkat dari tema peringatan
Hari Lahir Pancasila 2021, ‘Pancasila dalam Tindakan, Bersatu untuk Indonesia
Tangguh’, hanya dapat terwujud dalam Dunia yang lebih toleran dan inklusif, di
mana kita menjadikan persamaan dan perbedaan sebagai kekuatan. Untuk
menuju ke sana, diperlukan tindakan nyata untuk melawan diskriminasi yang
seringkali terjadi tanpa kita sadari (unconscious bias), serta untuk
terus meningkatkan keikutsertaan dan sebisa mungkin menghindari adanya pihak-pihak
yang termarjinalkan.”
“Dalam
hal ini generasi muda menjadi pembuka jalan sebagai generasi yang lebih
terpapar pada banyak informasi terkini, berpikiran maju, kreatif, vokal, aktif
dan berpotensi besar untuk menjadi pendorong perubahan ke arah yang lebih baik,
utamanya dalam mengaplikasikan perilaku yang toleran dan inklusif di
Indonesia,” Hernie Raharja
menambahkan keterangannya.
Di
acara diskusi, Ayu Kartika Dewi,
Staf Khusus Presiden RI dan Co–Founder Toleransi.id menyampaikan bahwa
untuk menjadi toleran, ada beberapa modal dasar yang dibutuhkan generasi muda. Di
antaranya, mereka harus punya pemikiran
yang kritis sehingga tak mudah terpengaruh arus informasi yang belum jelas
kebenarannya, juga perlu memiliki rasa
empati, yang hanya bisa didapat jika mereka melakukan interaksi langsung dengan
orang-orang yang berbeda dengan dirinya.
“Kesemua
hal ini harus dilakukan secara intensional dan berkelanjutan, sehingga nantinya
ada gaung inspirasi yang lebih kuat untuk menggerakkan lebih banyak aksi
toleransi menuju Indonesia yang lebih damai,” lanjut Ayu.
Menurut
Ayu, pada dasarnya terdapat 4 (empat) level
toleransi, yaitu: Membiarkan perbedaan, Menyenangi
perbedaan, Merayakan perbedaan dan
Melindungi perbedaaan.
Ia
percaya bahwa seiring dengan waktu dan kedinamisan dalam bermasyarakat, kita
bisa secara sadar mendorong diri sendiri untuk terus “naik kelas” dalam
bertoleransi.
Turut
berbagi pengalaman adalah Naya Anindita, Sutradara dan Penulis
Skenario muda yang sering menyuarakan keberagaman dan inklusi melalui karya-karyanya.
Katanya, “Pada film-film saya, saya selalu memasukkan isu-isu yang pada
saat itu menjadi concern saya, dan setiap karakter bisa mewakilkan latar
belakang dan value berbeda. Misalnya di ‘Imperfect: The Series’ yang
menceritakan pertemanan sekelompok wanita dari berbagai latar belakang, suku,
dan ras”.
“Salah
satu hal yang saya angkat melalui series ini adalah tentang bagaimana
kita bisa belajar mencintai diri kita sendiri, dan kegelisahan yang sering
dialami oleh para wanita yang berbeda dengan standar kecantikan pada umumnya.
Hal ini juga menjadi sebuah cerminan bagi kita, bahwa ada yang masih harus
dibenahi dan saya tidak terpengaruh yang ada di luar sana, karena berupaya untuk
bertoleransi,” kata Naya Anindita.
Naya
Anindita pun berbagi kisah, bahwa
dirinya tumbuh di lingkungan yang berbeda
dan pernah menjadi minoritas. Tapi dari hal itu, dirinya melindungi
minoritas. “Saya termasuk tipe yang tidak terpengaruh yang ada di luar
sana. Dan berupaya bertoleransi karena
rasanya mudah menerima perbedaan. Hanya saja, saya sulit menerima kekurangan
diri. Buat saya, bicara toleransi juga
harus bertoleransi dengan diri sendiri.”
Hernie
Raharja menambahkan keterangan, “Melalui
berbagai program, Unilever Indonesia telah mencapai berbagai kemajuan dalam
mewujudkan komitmen kesetaraan, keberagaman dan inklusi. Tahapan selanjutnya, termasuk dengan aktif melibatkan
peranan dan potensi dari generasi muda. Misalnya dalam pesan-pesan yang kami
suarakan melalui rangkaian brand Unilever Indonesiayang sudah
sangat dekat dengan keseharian mereka. Responsnya sangat positif, karena
generasi muda dapat ikut berperan menjadi bagian dari perubahan, sesuai dengan passion
dan cara yang dekat dengan keseharian mereka. Kepada seluruh generasi
muda, #MariBerbagiPeran dalam menggaungkan
semangat toleransi di Indonesia!” tutup Hernie Raharja.
[]Andriza Hamzah
Photo : Alchemy
Communications