Bersentuhan. Tepatnya dalam rangka Bulan Kesadaran Kanker Perut atau Kanker Lambung yang diperingati setiap bulan November, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) — organisasi nirlaba yang bersifat sosial dan kemanusiaan di bidang kesehatan, khususnya dalam upaya penanggulangan kanker — menyelenggarakan diskusi tentang kanker perut dan nutrisi sehat untuk pencegahannya. Tentu, dari diskusi yang diselenggarakan YKI, berlangsung di […]
PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah), setelah resmi berdiri sebagai entitas mandiri, tiada henti bahkan berkelanjutan berkomitmen untuk mendorong kemajuan perekonomian syariah melalui Syariah Knowledge Centre (SKC) yang dapat diakses di www.shariaknowledgecentre.id.
Sebagai inovasi yang menandai milestone besar Prudential Syariah, SKC menjadi kanal yang didedikasikan untuk membantu meningkatkan literasi dan inklusi ekonomi syariah masyarakat Indonesia serta medium kolaborasi seputar perekonomian dan keuangan syariah.
Omar Sjawaldy Anwar, Presiden Direktur Prudential Syariah, menjelaskan, “Selain bertanggung jawab melayani dan melindungi lebih dari 500.000 peserta, sebagai marketleader, Prudential Syariah bertanggung jawab untuk mengembangkan perekonomian syariah di Indonesia. Kami melihat bahwa meski potensi perekonomian syariah sangat besar, masih banyak tantangan yang harus dihadapi bersama. Contohnya, literasi keuangan syariah yang masih rendah, yaitu 8,93%.“
“Oleh karenanya, selain menyediakan inovasi solusi perlindungan berbasis syariah yang sesuai hati, Prudential Syariah juga menjalankan misi untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan syariah dengan meluncurkan SKC. Kami percaya dibutuhkan peran dan partisipasi aktif seluruh pihak untuk menyukseskan misi ini sehingga kami juga menerjemahkan SKC sebagai wadah kolaborasi bersama Pemerintah, regulator, pakar ekonomi syariah dan segenap pemain industri ekonomi syariah,” lanjutnya.
Secara lebih detail mengenai SKC, Bondan Margono, Head of Product Development Prudential Syariah di acara peluncuran “Sharia Knowledge Centre”: Kanal Literasi, Inovasi, dan Kolaborasi Seputar Ekonomi Syariah”, bertempat di The Heritage, a Tribute Portfolio Hotel, Jakarta Pusat, di penghujung bulan September 2922, menjabarkan, “Memilki pilar informasi, literasi, inovasi, dan kolaborasi, kanal khusus SKC, kami bagi menjadi empat bagian penting, yaitu; Edukasi, Regulasi dan Data, Penelitian dan Pengembangan, serta Bincang Syariah. Melalui kehadirannya, SKC ingin berkontribusi dalam peningkatan literasi dan inklusi syariah, memelopori lahirnya inovasi produk dan layanan berbasis syariah, memperkuat fondasi pertumbuhan asuransi jiwa syariah bersama segenap asosiasi, serta menjadi pusat edukasi digital yang berperan sebagai rujukan untuk menambah wawasan masyarakat terhadap perkembangan terkini perekonomian syariah.”
Indonesia berada di kotak yang sangat strategis dalam perekonomian syariah global karena market size industri halalnya sangat besar, dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia (87% dari total populasi). Bahkan dengan geliat perekonomian syariah yang begitu aktif, Indonesia adalah salah satu negara yang patut menjadi acuan dalam hal keuangan syariah karena mampu terus bertahan dan berkembang serta menopang perekonomian nasional, meski di tengah pandemi COVID-19 yang menantang. Peluang ini harus dimanfaatkan secara optimal dengan disertai peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah atau pun ketersediaan ragam pilihan produk-produk syariah.
Terkait perekonomian syariah, Dr. Sutan Emir Hidayat, SP., MBA, Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah, Manajemen Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (ME KNEKS) menjelaskan, bahwa perekonomian syariah memiliki resiliensi yang baik dan berkontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi Nasional. Terlihat dari jumlah aset keuangan dan industri keuangan non–bank (IKNB) syariah yang terus meningkat, begitu juga dengan pendapatan kontribusi unit usaha yang tumbuh 11,5% (yoy) di semester I 2022.
“Meski demikian, pertumbuhannya masih belum optimal, seperti pangsa pasar asuransi syariah yang tercatat baru 5,3% di akhir 2021. Tentunya berbagai tantangan harus diatasi agar perekonomian syariah dapat berkembang dengan pesat, di antaranya terkait inklusi dan literasi, hingga diferensiasi produk-produk syariah yang masih sangat terbatas.”
Prof. Dr. Arif Satria, SP, M.Si., Rektor IPB University turut berkomentar, “Sebagai Lembaga Pendidikan, kami memikul tanggung jawab besar untuk ikut mengkampanyekan literasi perekonomian syariah. Apalagi sumber daya manusia (SDM) yang memiliki latar belakang secara formal masih minim sekali, kira-kira hanya sekitar 10%.’
Lanjunya, “Maka, kami berkomitmen untuk terus menciptakan SDM unggul yang dapat memperkaya literatur perekonomian syariah serta siap menjadi agen perubahan yang kompeten dalam keseluruhan aktivitas ekonomi syariah. Selain melalui metode pembelajaran formal, kami juga percaya literasi syariah perlu digalakkan di berbagai channel yang mudah diakses sehingga dapat menumbuhkan minat serta memudahkan masyarakat memanfaatkan seluruh produk dan layanan berbasis syariah.”
Guna mendukung SKC berkontribusi dalam perekonomian syariah, di momen peluncuran, ini Prudential Syariah mengukuhkan kolaborasi dengan dua mitra pertamanya yaitu ME KNEKS dan IPB University yang disahkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU). Sejumlah program telah disiapkan untuk melalui SKC, di antaranya materi pembelajaran ekonomi syariah, riset ekonomi syariah, forum dan acara ekonomi syariah, hingga berbagai kegiatan promosi dan aktivasi literasi keuangan syariah.
Sutan Emir Hidayat kemudian menambahkan bahwa sokongan pemberdayaan digitalisasi secara tepat dan terukur penting dalam ekosistem perekonomian syariah. Beliau sangat mengapresiasi inisiatif SKC karena dapat menjadi sarana yang menghubungkan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
“Dengan eksistensi SKC, kami berharap dapat terus menjadi bagian dari pertumbuhan perekonomian syariah, selaras dengan aspirasi kami untuk membantu masyarakat Indonesia hidup lebih sejahtera, menjadi salah satu kontributor ekonomi syariah terkemuka di Indonesia, sekaligus mendukung visi Pemerintah agar Indonesia menjadi pusat ekonomi Syariah global,” tutup Omar Sjawaldy Anwar
[]Andriza Hamzah & Salsa
Photo : Dok/ Alchemy Communicatios
Keterangan Photo Utama 2 (ki-ka)
Bondan Margono – Head of Product Development Prudential Syariah – Paul Setio Kartono – Chief Financial Officer Prudential Syariah – Prof. Dr. Ir. Dodik Ridho Nurrochmat, M.Sc.F.Trop., IPU – Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Kerjasama dan Hubungan Alumni IPB University – Dr. Omar Sjawaldy Anwar, Bsc, MBA, ChFc, CLU, HBA, CFP – Presiden Direktur Prudential Syariah – Dr. Sutan Emir Hidayat, SP., MBA – Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah Manajemen Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (ME KNEKS) – Indrijati Rahayoeningtyas – Chief HR, Community Investment, Risk & Compliance Officer Prudential Syariah -Tatang Nurhidayat – Ketua Umum Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI
Perkembangan ekonomi Indonesia kini menjadi peran yang vital dalam pertumbuhan Negara, dari berbagai sektor. Karenanya, sudah semestinya, bagi para praktisi dan pelaku pemasaran mengambil peran untuk serta memajukan perekonomian Indonesia. Terlebih Dunia digital semakin melaju dan perubahan perilaku bisnis yang semakin berkembang. Berpijak dari sanalah jua kiranya, untuk memajukan ekonomi digital, Dentsu Indonesia, sebagai marketing […]
Gen Z dan Milenial di Asia Tenggara siap berkreasi dengan hasil memukau. Adalah ajakan Samsung, melalui #TeamUnstoppable, yang resmi diluncurkan oleh Samsung Electronics Co., Ltd, pada Generasi Muda untuk Do What They Can’t. Kampanye regional terbaru yang bertujuan untuk mengajak Gen Z dan Milenial di Asia Tenggara, ini untuk melampaui batasan dan mengejar passion mereka. […]
Jalinan kerjasama Samsung Electronics Co., Ltd. dengan Yayasan Bill & Melinda Gates untuk menanggapi Reinvent the Toilet Challenge, yang berpuncak pada pengembangan prototipe toilet yang aman dan dirancang untuk penggunaan rumah tangga, terwujud sudah. Kerjasama Samsung Advanced Institute of Technology (SAIT), anak usaha penelitian dan pengembangan Samsung Electronics, bekerja dengan Yayasan Bill & Melinda Gates […]