DEPOK — Hunian menjadi kebutuhan primer paling berkembang dalam satu dekade terakhir. Orang-orang berlomba mendapatkan hunian ternyaman. Perusahaan konstruksi juga tak ingin kalah memberikan inovasi terbaiknya untuk ditawarkan kepada masyarakat. Salah satunya adalah DD Konstruksi, salah satu unit bisnis social enterprise Dompet Dhuafa, yang baru saja meresmikan kantor layanan ketiganya di Depok, Jawa Barat.
“Kegiatan ini adalah syukuran kantor layanan ketiga DD Konstruksi kami di Depok. Segera di launching juga cabang di Banten dan Jogja, sebagai kantor keempat dan kelima. Kita akan bekerjasama dengan siapapun, membangun peradaban konstruksi yang baik untuk masyarakat,” terang Herdiansah, Direktur Utama DD Konstruksi.
Pembukaan kantor layanan di Depok bertujuan untuk mendekatkan DD Konstruksi kepada masyarakat yang ingin membangun huniannya dengan nyaman dan ekonomis. Mengingat Depok merupakan wilayah satelit Jakarta. Dimana hunian menjadi salah satu bidang yang paling berkembang.
“Harapanya, kantor kami dapat mendekatkan dengan masyarakat. Karena Depok merupakan wilayah dengan perkembangan hunian yang pesat. Kami ingin memberikan manfaat dan nilai baik kepada publik, dengan sistem bangunan yang meringankan, memudahkan, terjangkau, dan orang merasa bahagia dengan lingkungan barunya,” tambah Herdiansah.
Selain fokus pada jasa pembangunan hunian di wilayah sub-urban, DD Konstruksi juga terkenal sigap dalam merespon bencana kemanusiaan di daerah-daerah. Setidaknya sudah 1.137 unit rumah ramah gempa (RRG) telah DD Konstruksi bangun di Lombok pasca gempa. Selain itu juga telah dibangun tidak kurang dari 500 unit hunian RRG, unit kesehatan, dan fasilitas umum pasca tsunami dan likuifaksi di Palu.
Selain itu, Parni Hadi selaku Inisiator, Pendiri, dan Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa berharap, agar kantor baru DD Konstruksi tersebut dapat bermanfaat untuk masyarakat banyak.
“Tidak ada bangsa yang maju tanpa konstruksi. Alhamdulillah Dompet Dhuafa semakin berkembang dengan manfaatnya untuk orang banyak. Tidak ada gunanya Anda kaya tapi tidak bermanfaat. Semua aset yang diberikan Allah harus bermanfaat untuk orang lain,” terang Parni Hadi.