Untuk mendeteksi aura, lengkap dengan menu smoothie eksklusif, Anda, pengunjung pilihan bisa menikmati suasana spa dan yoga dengan pencahayaan imersif, serta mencoba photobooth unik pilihan tempat, maka bersegeralah merapat ke MODENA, sarana Spa. Dapat dikatakan, MODENA merupakan Spa berpesona. Bagaimana tidak, MODENA menghadirkan pengalaman relaksasi baru lewat kolaborasi “The Future of Wellness” bersama Anda Reserva, […]
Acara yang diselenggarakan Yayasan Kanker Indonesia, pada Sabtu, 13 Juli 2024, bertempat di RS MRCCC Siloam, Semanggi Jakarta, dengan MC Pratiwi Astar dan Moderator Shanaz Haque, menghadirkan pembicara yang membahas mengenai kanker. Adalah dr. Yoga Devaera Sp. A(K), dr. Fransiska M Kaligis Sp. KJ (K), dan dr. Endang Windiastuti Sp.A (K)
dr. Yoga Devaera Sp A(K) dalam paparannya bertajuk “Peran Asupan Tinggi Protein sebagai Pemenuhan Nutrisi pada Anak dengan kanker” mengatakan bahwa malnutrisi terjadi lebih sering pada anak dengan kanker, termasuk overnutricion. ”Protein diperlukan untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk mempertahankan masa otot, sebab kebutuhan protein pada anak lebih besar dibandingkan kebutuhan pada orang dewasa,” jelas dr. Yoga Devaera.
Moderator, Shanaz Haque
Diuraikan oleh dr. Yoga Devaera, bahwa ”Kebutuhan protein pada anak dengan kanker lebih tinggi dari pada anak sehat. Menurunnya asupan protein tidak menyebabkan sel kanker menjadi lebih mudah dimatikan, tetapi kekurangan protein membuat kehilangan massa otot yang lebih besar dan dapat menyebabkan gejala mudah lelah.”
Sumber protein bisa didapat dari hewan dan turunannya yang dikenal protein hewani. ”Contoh sumber protein termasuk daging sapi, ikan, susu, dan protein yang didapat dari tumbuhan yang dikenal sebagai protein nabati, seperti kacang merah, kacang kedelai, gandum, sereal, buah alpukat, dan lain-lain, meski masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya,” dr. Yoga Devaera menambahkan.
Dalam diskusi mengenai dukungan emosi pada orangtua dengan anak penyandang kanker, dr. Fransiska M Kaligis Sp. KJ (K) hantarkan paparan “Dukungan Emosi pada Orang Tua dengan Anak Penyandang Kanker”, mengutarakan bahwa orangtua dengan anak penyandang kanker memerlukan bantuan dan perhatian khusus.
MC,Pratiwi Astar
“Orang tua mengalami dampak dari penyakit kanker yang dialami anak dari berbagai aspek, seperti psikologis, sosial, finansial, fisik, dan spiritual. Sehingga mereka memerlukan dukungan psikososial yang dapat diakses melalui berbagai penyedia dukungan psikososial seperti support group, dukungan personal, terapi keluarga, dan sumber daya online,” ujar dr. Fransiska M. Kaligis.
Selain itu, dr. Fransiska M. Kaligis mengutarakan bahwa tenaga kesehatan perlu menyadari beratnya beban psikologis yang dialami orangtua pasien anak dengan kanker. “Orangtua dapat mengalami stres berkepanjangan, tingkat kecemasan tinggi, dan berpotensi mengalami depresi, sehingga hal ini perlu dipahami oleh para tenaga kesehatan, dengan memberikan dukungan psikososial yang tepat selama anaknya menjalani perawatan, seperti dukungan emosional, instrumental, informasi, penilaian, dan interaksi sosial.”
Dalam pemaparan tentang kasus anak dengan kanker yg mendapatkan perawatan suportif, dr. Endang Windiastuti Sp.A (K) dengan “Presentasi Kasus Anak dengan Kanker yang Mendapatkan Perawatan Suportif”, menjelaskan tentang pentingnya peran orangtua, khususnya Ibu, dalam perawatan anak yang menjalani kemoterapi. “Orangtua perlu mengenali gejala efek samping kemoterapi. Sebaiknya orangtua memahami tatalaksana awal sebelum anak dibawa ke Fasilitas Kesehatan, hal ini sangatlah penting sebagai terapi suportif untuk meningkatkan kualitas hidup, baik bagi anak mau pun orang tua,” jelas dr. Endang Windiastuti.
Dalam menutup Seminar tentang “Peran Dukungan Suportif pada Anak dengan Kanker”, dr. Anky Tri Rini Kusumaning Edhy, Sp.A.(K), berharap segenap komunitas dan lingkungan dimana terdapat anak dengan kanker agar memberikan dukungan sebagai bentuk kepedulian sosial. “Komunitas bisa terdiri dari teman, keluarga besar, tetangga, dan Guru sekolah, anggota dan pimpinan lembaga keagamaan, tempat kerja, dan kelompok sosial lainnya. Hal ini karena orang tua dan anak penyandang kanker yang menerima dukungan sosial dapat mengatasi penanganan kanker dan depresi atau stres dengan lebih baik, dan membuat lebih optimis dalam menghadapi tantangan.”
Keindahan dan berpesonanya acara menyambut Hari Anak Nasional 2024 yang diselenggarakan oleh Yayasan Kanker Inonesia, mengusung tema “Pentingnya Dukungan Suportif pada Anak dengan Kanker”, diwarnai kehadiran sejumlah anak kanak penyitas kanker dan pembacaan puisi nan menawan karya remaja puteri Riska Susilawati, penyitas kanker.
hari, sebanyak 540 bayi di Dunia terlahir dengan celah bibir dan/atau langit-langit. Merupakan kondisi kesehatan serius yang berpotensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti kesulitan makan, bernapas, mendengar, dan berbicara. Dari sanalah, Smile Train Indonesia, organisasi nirlaba Internasional, bekerja sama dengan The People of Asia dan Dr. Tompi, mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menebarkan dan berbagi […]
Beriring dalam rangka Hari Stroke Sedunia pada 29 Oktober, OMRON Healthcare Indonesia — Pemimpin global di bidang peralatan medis inovatif yang telah terbukti secara klinis untuk pemantauan dan perawatan kesehatan di rumah — menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran dan pencegahan stroke, yang merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan di Dunia. Salah satu faktor risiko terbesar stroke […]
9 Agustus 2018 @The Premiere Cinema XXI, Plaza Senayan – Jakarta Tak henti memberikan inspirasi untuk para wanita Indonesia, melalui campign bertajuk “Every Beauty Should Ne A Maesterpiece”, yang — merupakan lanjutan dari campaign “Unveil Your Masterpiece” tahun 2016 yang lalu — menjadi goresan indah dari perayaan ulang tahun Miracle Aesthetic Clinic, yang pada 2018 […]