Jakarta, 17 Maret 2018 – Tercatat, sebanyak 90 persen penderita diabetes di seluruh dunia disebabkan gaya hidup yang kurang sehat. Tingginya kadar gula dalam darah merupakan salah satu tanda penyakit Diabetes Melitus (DM).
DM merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi hormon insulin atau karena penggunaan yang efektif dari produksi insulin.
Diabetes yang dalam jangka panjang tidak ditanggulangi, memberi akibat dapat menurunkan produktivitas, menyebabkan disabilitas dan kematian dini.
Dan cukup mengejutkan, Indonesia merupakan Negara di urutan ke-4 dengan prevelansi diabetes tertinggi di dunia. Dan, diabetes merupakan penyebab kematian terbesar nomor 3 di Indonesia.
Bahkan, penyandang DM, sudah pada usia belasan tahun, dan wanita lebih ‘lekat’ dengan DM. Bahkan, wanita hamil bisa dibilang menjadi pintu masuk DM.
Itulah yang mengemuka di acara talkshow bertajuk “Waspada Diabetes” terkait Hari Perempuan Internasional, yang digagas oleh Dompet Dhuafa dan PTT Exploration and Production Public Company Limited, yang berlangsung di Gelanggang Remaja Koja, Jakarta Utara, pada 15 Maret 2019 lalu.
Karena wanita rentan bersentuhan dengan diabetes, dan dalam suasana Hari Perempuan Internasional, gelar acara dipersembahkan untuk kaum wanita. Demikian di antaranya isi kata sambutan yang disampaikan Rini Suprihartanti, mewakili Dompet Dhuafa.
Di acara yang menghadirkan General Affairs Manager PTTEP, Afiat Djajanegara, Ratna Listy, aktris dan pembicara ahli, dr. Astrina Yulda, yang juga adalah Penggiat Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA) Depok, Rini Suprihartanti menambahkan keterangannya,”Dompet Dhuafa dan PTT Exploration and Production Public Company Limited, bersama berupaya membantu Pemerintah, masyarakat, untuk bagaimana sosialisakan DM. Untuk tujuan, masyarakat memilih gaya hidup sehat”.
Maka untuk Anda, pria yang mendapati pasangan wanitanya divonis Diabetes Melitus (DM), apa yang dirasa dan apa yang harus dilakukan ?
Jangan terlampau risau, atau khawatir, terlebih hingga berkelanjutan.
Mengidap Diabetes Melitus bukan berarti hidup pasangan Anda terhenti. Tapi juga bukan berarti penyakit ini bisa disepelekan. Untuk itu bersegeralah bantu wanita pasangan Anda untuk ‘bersahabat’ dengan DM dengan memperbaiki gaya hidup sehat.
Tidak hanya sebatas memperbaiki gaya hidup sehat, yaitu dengan mengonsumsi makanan sehat dan tidak berlebihan, dibarengi rutin melakukan olahraga, tapi lebih dari itu, periksa kadar gula darah secara teratur, itu yang paling utama. Minimal jika menjadi pengidap DM, cek sebulan sekali. Untuk menjaga kesehatan, minimal setahun sekali.
Demikian yang disampaikan oleh Penggiat Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA) Depok, dr. Astrina Yulda.
Lebih lanjut dr. Astrina Yulda menerangkan, maka ketika hasil pemeriksaan diketahui tingkat gula darah, maka segeralah menyusun menu sehat, dan mematuhi menu yang sudah disusun. Diiringi secara teratur olahraga yang tidak terlampau menguras energi, yaitu melakukan senam diabetes, yang gerakannya tidak banyak lompat-lompat tapi bisa mengeluarkan keringat dan sehat untuk jantung.
Tidak kalah pentingnya lagi, lakukan pemeriksaan kaki secara teratur. Perhatikan, bila mengalami luka pada tubuh, sekecil apapun, bersegeralah diobati dan dilakukan pencegahan agar tidak menyebar.
Yang terakhir, untuk minum obat secara teratur.
“Sangat perlu diketahui, tanpa rutin dan teratur menjalani kesemua itu, Diabetes Melitus dapat menyerang mata, otak, ginjal dan kaki,” kata dr. Astrina Yulda.
Untuk itu, pantau perkembangan kesehatan dan konsultasikan kepada dokter jika memang ada perubahan pada kondisi kesehatan.
Aan & Andriany Syainy
Foto : Dyah