Gigi berlubang masih menjadi masalah besar di Indonesia. Hal itu dari melihat hasil riset Kesehatan Dasar (Risekdas) 2018 yang menunjukkan bahwa sebesar 88% masyarakat Indonesia memiliki masalah gigi berlubang.
Cukup menjadi memprihatinkan, Riskesdas 2018 memperlihatkan bahwa dari 94,7% masyarakat yang menyikat gigi setiap hari, hanya 2,8% yang melakukannya di waktu yang tepat, yaitu dua kali sehari, setelah sarapan dan sebelum tidur. Yang tak kalah memprihatinkan, ternyata 95,5% masyarakat Indonesia tidak pernah berkunjung ke tenaga medis gigi.”
Bahkan permasalahan gigi berlubang dialami oleh 92,6% anak Indonesia berumur 5 tahun. Hal ini tentunya sangat memprihatinkan, mengingat kondisi gigi susu sangat memengaruhi kondisi dan struktur gigi permanen di masa mendatang.
Tentu, dengan mengalami gigi berlubang sebagai akibat kenyamanan dan kesehatan terganggu, berakibat aktivitas pun menjadi kurang mulus dijalani.
Dari melihat hasil riset Risekdas itulah jua maka begitu pentingnya merawat gigi dan mulut, dan menjadi bagian kebiasaan kita. Juga, ini merupakan tanggung jawab bersama yang perlu dibenahi.
Bahwa merawat gigi dan mulut dengan benar sehingga terbebas gigi berlubang, sudah seharusnya di mulai anak berusia kanak.
Demikian penjelasan yang disampaikan oleh Drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., Division Head for Health & Wellbeing and Professional Institutions Yayasan Unilever Indonesia di sela acara peluncuran ”Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN)”, bertempat di Tennis Indoor Senayan – Jakarta, pada Minggu pertama bulan September 2019.
Digelarnya acara dari melihat fakta masalah gigi berlubang di Indonesia yang cukup memprihatinkan, merupakan gagasan PT Unilever Indonesia, TbK, melalui brand Pepsodent, berkolaborasi dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), sekaligus merayakan kesuksesan 10 tahun BKGN, ini Pepsodent pun menginisiasi gerakan “Indonesia Tersenyum”.
“Melalui gerakan, ini Pepsodent percaya bahwa setiap orang dapat menjadi “Pahlawan Senyum” dengan caranya masing-masing. Mulai dari orang tua, guru di sekolah, hingga anak-anak memiliki peran penting untuk melindungi senyum keluarga Indonesia. Hingga terwujud Indonesia bebas gigi berlubang,” ujar Drg. Ratu Mirah Afifah.
Di acara yang menghadirkan pembicara ahli Dr. drg. R. M. Sri Hananto Seno, Sp.BM (K)., MM., Ketua Pengurus Besar PDGI., drg. Stella Lesmana, Sp.KGA., co-founder komunitas KEJORA (KEsehatan untuk JunioR IndonesiA), serta Bintang tamu Donna Agnesia, celebrity mom bergandeng Queenesia Sabrina Sinathrya, 8 tahun, puteri bungsu, Dr. Nina Djustiana, drg., M.Kes., Ketua AFDOKGI, mengatakan,”Agar kondisi kesehatan gigi dan mulut dapat terus terjaga, pemeriksaan berkala penting dilakukan. Maka BKGN adalah momen tepat untuk memulai rutinitas ini karena di semua Rumah Sakit Gigi dan Mulut yang berpartisipasi, para dokter gigi berpengalaman bersama mahasiswa FKG, siap terjun langsung mengedukasi dan memberikan pelayanan segenap masyarakat yang membutuhkan.”
Acara ”Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN)” kian terasa kemeriahannya, dikemas dengan kegiatan menarik seperti pemeriksaan gigi gratis dan kegiatan sikat gigi bersama ratusan siswa-siswi Sekolah Dasar, games edukasi kesehatan gigi dan mulut, dan lainnya.
Para Dekan dari seluruh Fakultas Kedokteran Gigi di Indonesia serta ratusan mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi di wilayah DKI Jakarta, nampak hadir di acara yang ditutup dengan penghargaan terhadap para “Pahlawan Senyum” yang telah berdedikasi membantu masyarakat Indonesia terbebas dari masalah gigi berlubang.
[]Andriza Hamzah
Photo : Alchemy Communication