Terbuka peluang menawan di ragam sektor bidang usaha, termasuk di sektor fashion. Ditandai, dan kali ini bersisian Indonesia dan Cina berkolaborasi guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih berpesoa, yang lebh tinggi, yang niscaya dapat meningkatkan kesejahteraan masayrakat yang lebih meluas. Berpijak dari sanalah kiranya digelar acara indah, ajang Asia Fashion Show 2024. Acara yang berlangsung […]
Pada pasien kanker payudara metastatis, setelah menjalani pengobatan
dan perawatan, memengaruhi pola hidup
dan kualitas hidup mereka. Ada pun tantangannya, kondisi fisik dan psikis yang
tidak sama lagi, bahkan setelah dinyatakan sebagai survivor atau penyintas
kanker.
Lantas, bagi survivor kanker payudara, apakah menjadi harus berhenti berkarya?
Dalam acara webinar diskusi media bertajuk “Haruskah Survivor Kanker Payudara Berhenti Berkarya?”, yang diselenggarakan Pfizer Indonesia, pada medio Desember 2020, Linda Agum Gumelar, Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) mengatakan, “Survivor kanker payudara dapat terus berkarya sebagai bagian penting dari upaya menjaga kualitas hidup. Untuk itu keluarga, pendamping dan lingkungan perlu memberikan dorongan dan dukungan agar kualitas hidup survivor kanker payudara dapat terus terjaga dengan tetap produktif sesuai dengan kondisi fisik dan psikis survivor.”
Juga disampaikan oleh dr. Walta Gautama, Sp.B(K)Onk, Ahli Bedah Onkologi, bahwa survivor kanker payudara sebaiknya tidak berhenti berkarya. Sebaliknya berkarya, dalam artian aktif berkegiatan sehari-hari adalah salah satu cara untuk mengembalikan “kenormalan” yang hilang setelah diagnosis dan terapi kanker.
“Berkarya, bekerja adalah salah satu terapi
psikis bagi survivor karena kembali
membuat dirinya merasa berharga dan merasa normal kembali. Dan
itu menjadi salah satu cara mengembalikan rasa percaya diri dan ini akan
menjaga kualitas hidup survivor
kanker payudara.”
Dr. Walta Gautama menambahkan, di mana pandemi, ini juga jangan dijadikan penghambat. Dengan tetap melakukan upaya pencegahan dan patuh pada protokol kesehatan, survivor kanker payudara tetap bisa berkarya
“Kesiapan survivor kanker
payudara untuk mulai berkarya tidak hanya bergantung pada kondisi fisik dan
psikis pasien, namun juga tergantung pada jenis pekerjaannya, dikarenakan
pasien adalah orang yang paling tahu kapan ia secara fisik dan mental siap
untuk berkarya kembali,” jelas dr. Walta Gautama
Terkait agar para survivor kanker payudara untuk bisa tetap melakukan aktivitasnya, YKPI selalu
mendorong. Tentu dengan menerapkan
protokol Kesehatan, tetap melakukan hobinya, menularkan semangat positif di
lingkungannya mau pun kepada sesama penyintas kanker payudara.
“Membangun “ASA” harus terus ada dalam jiwa
para penyintas kanker payudara
sebagai “PELITA” dalam menjalani situasi seperti sekarang ini,” ujar Linda Agum
Gumelar
Pentingnya menjaga kualitas hidup suvivor kanker payudara, Pfizer mendukung keluarga, pendamping dan organisasi pasien dalam memotivasi survivor kanker payudara agar dapat terus berkarya sebagai bagian dari menjaga kualitas hidup terlepas dari penyakit yang dialami.
Dr. Dyana Suwandy, Medical Affairs Manager Pfizer Indonesia
mengatakan, “Pfizer mengambil peran dalam mengurangi beban penyakit kanker
payudara metastasis, dan merupakan
komitmen Pfizer dengan menghadirkan terapi
inovatif khususnya bagi penderita kanker payudara HR positif, HER2
negatif.“
Lebih lanjut dr. Dyana Suwandy
menjelaskan bahwa dengan mengurangi beban pasien akan
menjaga kualitas hidup survivor kanker payudara. Hal ini dilakukan dengan, antara lain,
mengadakan kegiatan bersama organisasi pasien untuk menggaungkan pentingnya survivor
kanker payudara kembali berkarya sebagai bagian dari menjaga kualitas
hidup.
“Dengan survivor kanker payudara berkarya kembali, survivor dapat melanjutkan kehidupan, turut membantu kemampuan Ekonomi,
termasuk akses terhadap asuransi Kesehatan, membantu survivor tetap bersosialisasi, serta menjaga “asa”, khususnya bagi
survivor muda, yang bila berhenti
bekerja akan merupakan perubahan besar dalam hidup mereka.” tukas dr. Dyana
Suwandy.
Fakta bahwa Indonesia masih memiliki beban penyakit TBC tertinggi kedua di Dunia, dan diperkirakan 845.000 orang di Indonesia jatuh sakit akibat Mycobacterium tuberculosis, namun hanya 67% atau 568.987 kasus TBC yang ternotifikasi ke Kementerian Kesehatan pada tahun 2019. Dalam rangka menurunkan jumlah kasus dan menekan penularan penyakit TBC dan TBC RO di Indonesia, Kementerian Kesehatan […]
Banyak pendapat umum yang menganggap varises tidak berbahaya. Yang sebenarnya, bila sudah memsuki stage tinggi, varises dapat menimbulkan komplikasi. Kenali dan waspadai ketika bagian kaki terlihat adanya tonjolan pembuluh darah. Terlebih para pekerja yang sering berdiri lama, varises adalah salah satu penyakit yang mengintip di kehidupannya. Maka — siapa pun — jika mengalami gejala varises, […]
Bersegeralah, dan di waktu yang tepat, apa yang Anda alami dan rasakan sampaikan kepada pria pasangan Anda. Sebaliknya, Anda sebagai pria pasangan yang keren bersiaplah mendengar dan memahami, untuk kemudian bersegera membawa pasangan wanita Anda ke dokter. Bisa mungkin Endometriosis, menyapa. Endometriosis, penyakit milik wanita ini merupakan penyakit yang sangat mengganggu. Wanita dengan derita Endometriosis […]