Destinasi terjangkau untuk perjalanan bulan April dan Mei 2025, dari pantai yang tenang hingga kota yang ramai, beberapa destinasi ini menawarkan pengalaman berwisata hemat bagi para wisatawan dengan anggaran terbatas. daftar destinasi terjangkau untuk perjalanan bulan April dan Mei 2025. Dari dari pantai yang tenang hingga kota yang ramai, beberapa destinasi ini menawarkan pengalaman berwisata […]
Walaupun erupsi
Gunung Anak Krakatau yang terjadi dua kali pada Sabtu, 11 April 2020, tidak sebesar rangkaian erupsi pada periode Desember 2018 – Januari 2019, tetapi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi (PVMBG) meminta agar masyarakat tidak memasuki radius 2 Km.
Ahli Vulkanologi PVMBG Devi Kamil menyebutkan
dari data pemantauan selama Januari 2020, telah terjadi empat kali erupsi pada tanggal 1, 7 dan 15, yang menghasilkan kolom erupsi berwarna putih kelabu dengan
tinggi maksimum 500 m dari atas puncak.
“Pada tanggal 6 hingga 11 Februari 2020
rangkaian erupsi yang terjadi menghasilkan kolom erupsi berwarna putih kelabu tebal
dengan ketinggian maksimum 1000 m dari atas puncak. Dan selama Maret 2020 terjadi dua kali erupsi
yakni pada tanggal 18 Maret 2020, yang menghasilkan kolom erupsi berwarna putih kelabu setinggi
kl. 300 m dari atas puncak,” kata Devi Kamil, saat dihubungi, Sabtu
(11/4/2020).
“Saat tidak terjadi erupsi, teramati hembusan asap berwarna putih tipis dengan tinggi maksimum 150 m dari atas puncak. Pada tanggal 10 April 2020, terjadi dua kali erupsi, menghasilkan kolom erupsi berwarna kelabu tebal setinggi kl. 500 m dari atas puncak, diikuti dengan erupsi menerus tipe strombolian. Tidak terdengar suara gemuruh atau dentuman akibat erupsi,” ujarnya.
“Pengamatan deformasi dengan tiltmeter berfluktuasi dan menunjukkan
gejala kenaikkan yang tidak signifikan sejak 5 April 2020 hingga kejadian erupsi pada 10 April 2020 pkl. 22:35 WIB,
diduga akibat energi yang relatif tidak terlalu besar,” ucapnya.
Devi Kamil menyebutkan berdasarkan data
kegempaan dan deformasi terlihat
aktivitas vulkanik Anak Krakatau masih berfluktuasi.
Potensi bahaya dari aktivitas Gunung Anak
Krakatau saat ini adalah lontaran material lava,
aliran lava dan hujan abu lebat di
sekitar kawah dalam radius 2 km dari kawah aktif. Sementara itu, hujan abu yang
lebih tipis dapat terpapar di area yang lebih jauh bergantung pada arah dan
kecepatan angin.
“Aktivitas vulkanik berupa erupsi tipe Strombolian saat ini, lontaran material pijar hanya tersebar di
sekitar kawah yang masih dalam batas kawasan rawan bencana yang
direkomendasikan. Erupsi menerus
berpotensi terjadi, namun tidak terdeteksi adanya gejala vulkanik yang menuju
kepada intensitas erupsi lebih besar,” tandasnya.
Dari hasil pengamatan visual dan instrumental serta potensi bahaya Gunung Anak Krakatau selama Januari hingga 10 April 2020, tidak ada peningkatan ancaman.
“Tingkat aktivitas vulkanik Gunung Anak
Krakatau masih tetap pada Level II Waspada. Kami hanya menghimbau tidak ada
aktivitas manusia dalam radius 2 Km. Area wisata Pantai Carita, Anyer,
Pandeglang dan sekitarnya, serta wilayah Lampung Selatan masih aman dari
ancaman bahaya aktivitas Gunung Anak Krakatau,” paparnya.
Terkait isu di media sosial bahwa erupsi Gunung Anak Krakatau ini akan
memicu erupsi dari gunungapi lainnya,
Devi Kamil menyatakan hal tersebut tidak benar.
“Tidak tepat kalau dikatakan saat ini
terjadi bersama-sama waktunya, melainkan dalam periode yang berdekatan saja. Bahkan
ada yang sudah terjadi berpuluh-puluh tahun. Satu erupsi dengan erupsi
lainnya pun tidak berkaitan, tidak saling memicu, karena memiliki dapur magma masing-masing. Saat ini tidak ada
peningkatan erupsi seluruh gunungapi
di Indonesia. Setiap tahun jumlah gunungapi yang mengalami erupsi di Indonesia masih relatif sama yaitu sekitar 10-12
gunungapi,” pungkasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala
BPPTKG Hanik Humaida.”Itu tidak benar. Setiap gunungapi memiliki sifat dan
sistem vulkanik sendiri. Dan sejauh ini, Merapi tidak ada peningkatan
aktivitas,” ujarnya saat dihubungi via wa.
European Higher Education Fair (EHEF) 2020, edisi ke-12, yang merupakan pameran Pendidikan Eropa terbesar di Dunia, kembali digelar di Indonesia. EHEF edisi ke-12 — di tengah pandemi — dilaksanakan secara online, mulai tanggal 21-28 November 2020. Pameran virtual yang diikuti oleh 140 institusi Pendidikan Tinggi terkemuka dari 12 Negara Uni Eropa : Belgia, Perancis, Jerman, […]
Berbagi keindahan, terlebih dapat bermanfaat bagi banyak orang, ragam bentuk wujudnya. Adalah PT Waralaba Anak Bangsa atau brand minuman Glek, tahun ini membangun Masjid keduanya di Desa Kuwiran Kecamatan Kare Kabupaten Madiun Jawa Timur. Setelah sebelumnya telah berdiri Masjid Umare di daerah Cianjur, Jawa Barat. Tempat Ibadah, Masjid, adalah komitmen dari seluruh stakeholders sesuai dengan […]
Kepedulian Perumda Pembangunan Sarana Jaya sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta kepada warga Ibukota dalam masa dan menghadapi pandemi, ini dirasakan sangat membantu warga dalam mengatasi berbagai kesulitan yang dialami. Dalam catatan, setelah berbagai kegiatan sosial dilakukan oleh Sarana Jaya melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) atau Kegiatan Tanggung Jawab Perusahaan, seperti, […]