Familiar dengan istilah generasi strowberi? Istilah yang banyak digunakan untuk menggambarkan generasi muda yang cenderung rapuh dalam menghadapi tekanan dan tantangan. Layaknya buah stroberi yang tampak indah tetapi mudah rusak. Mereka sering kali dikaitkan dengan kurangnya daya tahan terhadap stres, mudah menyerah saat menghadapi kesulitan, dan ketergantungan pada kenyamanan. Adalah kemampuan lifelong learning pondasi penting […]
Sulit untuk tidak mengatakan pementasan teater bertajuk “Rumah Kenangan” yang diproduseri
oleh Aktris Happy Salma
sekaligus pencetus ide cerita dan Aktor
“super” senior Butet Kartaredjasa, Kali ini bersama Titimangsa Foundation,
Bakti Budaya Djarum Foundation, ini
banyak dan penuh pesona.
Dari berbagai sisi, “Rumah Kenangan” yang
dihadirkan Bakti Budaya Djarum
Foundation bersama Titimangsa
Foundation, sungguh menawan dan menggelitik. Tak sekadar menghibur.
Diawali kisah yang diangkat, yaitu tentang 6 manusia dengan ragam karakter yang diikat karena persaudaraan. Mereka semua, yang sebelumnya terpencar, sebab oleh pandemik Covid-19, “terpaksa” bersama berada di satu rumah. Dan ternyata segala yang selama ini terpendam, terbuka secara perlahan di dalam sebuah rumah kenangan.
Seluruh Pemain
Untuk menikmati pementasan yang naskahnya ditulis
oleh Agus Noor — juga sebagai Sutradara –, dengan bertabur Pemain
yang berdedikasi di film dan teater terbaik milik Indonesia, ama-nama : Butet
Kartaredjasa, Happy Salma, Ratna Riantiarno, Susilo Nugroho, Reza
Rahadian dan Wulan Guritno, berbeda dari seri #NontonTeaterDirumahAja
sebelumnya.
Pertunjukan “Rumah Kenangan” yang merupakan produksi ke-36
Titimangsa Foundation pimpinan Happy Salma, ini adalah pertunjukan baru dan bukan
penayangan ulang. Dan, merupakan pertunjukan teater daring pertama yang diproduksi oleh Bakti Budaya Djarum Foundation
dan Titimangsa Foundation selama masa pandemi
yang juga didukung oleh Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Yats
Colony dan Padepokan Seni Bagong
Kussudiardja.
“Seni sebagai salah satu media yang paling
berhasil dalam merespon situasi sehingga selalu berkembang sesuai zaman dan
dapat beradaptasi dengan beragam kemungkinan. Seperti pandemi Covid-19 yang membuat perubahan dimensional dalam Dunia Seni
pertunjukan, di mana ruang pentas kini beralih ke ruang daring. Begitu pun, juga memberikan kesempatan menonton yang sama
bagi para penikmat seni di berbagai daerah. Semoga hal ini dapat mendorong seni
pertunjukan di Indonesia agar kembali menggeliat dan para pekerja Seni kembali
berkarya,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum
Foundation.
‘Rumah Kenangan” diproduksi selama pemberlakuan pembatasan
sosial berskala besar (PSBB), maka proses latihan diadakan via aplikasi Zoom dengan para pemain dan Sutradara
yang ada di berbagai penjuru kota di Indonesia.
Seluruh pemain dan kerabat kerja kemudian berkumpul di Yogyakarta setelah sebelumnya melakukan rapid test dengan hasil nonreaktif.
Proses latihan
Terwujudnya “Rumah Kenangan”, Happy Salma
menyampaikan,“Proses ini berlangsung kurang lebih 2 bulan. Singkat padat dan
bergizi. Semua kisah berpusat di satu rumah dengan beragam kejadian masalah
keluarga. Sebenarnya saya deg-degan
juga karena tidak terbayangkan jadinya akan seperti apa. Pentas dilakukan
seperti pada umumnya pementasan, tidak ada cut
to cut kecuali perpindahan set.
Walau ini teater daring, tapi
keasyikan permainan teater dan ruang peristiwa rasanya tetap terjaga.”
Lanjutnya,’Tapi tentu energi magis menonton langsung tak akan pernah
bisa tergantikan. Saya hanya memikirkan bahwa bersama kawan-kawan, panggung
harus bergerak. Harus ada langkah nyata bahwa kita masih hidup. Betul yang
diucapkan sutradara dan penulis naskah Agus Noor, bahwa kita mencintai pilihan
profesi kita, kita melakukan sepenuh hati dan menyerahkan pada semesta
setelahnya.”
Pementasan
teater ini dilakukan tanpa penonton dan dialih media ke dalam bentuk film atau
disebut juga cinema play, akan ditayangkan secara daring melalui www.indonesiakaya.com. pada tanggal 15 dan 16
Agustus 2020 pukul 20.00 WIB.
Untuk lebih memperkenalkan dan menghidupkan kembali karya-karya Sastra Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud) bekerjasama dengan Titimangsa Foundation, pimpinan pelaku seni Happy Salma dan Kawankawan Media mempersembahkan alih wahana karya Sastra Indonesia ke dalam “Sandiwara Sastra”. Merupakan alih wahana Sastra dalam bentuk sandiwara audio dengan durasi 30 menit, yang diperankan oleh aktor-aktor terkemuka […]
04 Februari 2021 @Jakarta GIRLS GIRLS, girlband, grup lokal yang dibentuk label musik Sinjitos Collective, melalui audisi berbasis digital, melekat karakkter menarik. Girlband terlahir sebagai Gen Z, bersiap menembus pendengar Gen Z. Untuk itu, girlband yang kini diperkuat tiga wanita belia berpenampilan indah dan kian memukau dengan latar belakang pelaku Seni : Amnada Caesa, Aisya Aqila […]
10 September 2019 @ Galeri Indonesia Kaya – GI – Jakarta Sebuah kisah perjalanan mengarungi keberagaman alam Indonesia — Sabang hingga Merauke, dari Miangas ke Pulau Rote — yang begitu indah, budaya serta kuliner Indonesia yang memukau, diangkat dan dikemas ke dalam sebuah karya penuh pesona. Maka siapa pun yang berkesempatan melihat tayangan kisah perjalanan […]