Bila
penanaman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara intensif dan berkelanjutan menjadi sangat
krusial karena anak merupakan salah satu golongan usia yang rentan terjangkit
penyakit, termasuk COVID-19.
Tercatat
bahwa jumlah kematian anak (0-18 tahun) akibat COVID-19 di Indonesia tertinggi
se-Asia Pasifik, yang angkanya 1,1% lebih tinggi dari Tiongkok, Italia dan
Amerika.
Data
lain juga menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat pertama terkait proporsi
angka kejadian COVID-19 pada anak, yaitu sebesar 9,1%. Tak pelak, permasalahan
ini makin menantang karena berbagai
kegiatan harus tetap berjalan, termasuk belajar mengajar.
Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd., Direktur Sekolah Dasar Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di acara webinar bertajuk “Program
Sekolah & Pesantren Sehat di Era
Adaptasi Kebiasaan Baru” yang diselenggarakan oleh Unilever Indonesia, menanggapi, “Hak anak
untuk mendapatkan pendidikan harus tetap diprioritaskan demi masa depannya.
Namun sebelum melepas mereka kembali bersekolah, kita harus membiasakan PHBS
sejak dini sebagai kunci mengendalikan penyebaran COVID-19 di lingkungan
pendidikan.”
Untuk
itu, selain memastikan seluruh Sekolah menerapkan protokol kesehatan dengan
ketat, Kemendikbud RI sangat mendorong peran serta para pengajar serta orang
tua untuk membekali anak dengan pengetahuan PHBS tepat sejak dini sebagai modal
agar mereka dapat belajar dengan aman.
Program yang merupakan kolaborasi bersama Kementerian
Kesehatan RI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, dan Kementerian Agama
RI, itu sejalan dengan semangat
#MariBerbagiPeran yang diusung Unilever Indonesia.
Ada
pun kegiatannya akan menargetkan para
pemangku kepentingan, terutama pimpinan dan pengajar melalui Training of Trainers. Mereka didorong
untuk membina dan mengembangkan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Pesantren
Sehat menuju better hygiene, better nutrition, dan better environment.
Pelatihan
yang dilakukan secara online didukung
dengan modul pembelajaran yang menarik bagi anak serta pendampingan bagi para
pengajar. Selain itu, para Dokter kecil dan duta santri juga dilibatkan
sehingga dapat menyebarluaskan edukasi pada teman-temannya. Lebih dari itu, program
ini juga merangkul partisipasi para orang tua agar anak-anak mendapat support system yang lengkap untuk
mendampingi mereka di era tatanan baru.
Inisiatif
ini disambut baik oleh dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A yang kerap menyuarakan
pentingnya tindakan preventif untuk menekan laju COVID-19. ”Masyarakat perlu
memahami bahwa meski seringkali tidak menunjukkan gejala, anak yang terinfeksi
SARS-CoV-2 memiliki jumlah virus dalam darah atau viral load yang tinggi
di saluran napas sehingga kemungkinan mereka menularkan individu lainnya sangat
besar. Maka untuk meminimalkan resiko, ini biasakan anak melakukan PHBS dengan
benar, dan pastikan mereka mendapatkan gizi seimbang sehingga imunitasnya tetap
terjaga.”
Lebih
jauh lagi, guna mencegah lingkungan pendidikan menjadi klaster penyebaran COVID-19, dr. Mesty berpesan agar para pengajar
serta orang tua terus menanamkan pentingnya protokol kesehatan, seperti memakai
masker, sering mencuci tangan dan
menjaga jarak aman lebih dari dua meter, agar anak dapat lebih siap ketika
nanti diperbolehkan kembali bersekolah.
Hal
ini menjadi sangat penting karena pakar kesehatan mengatakan bahwa perubahan
perilaku berkontribusi 80% dalam mengendalikan kurva pandemi[1].
Selain
edukasi PHBS, Unilever Indonesia Foundation turut menyumbangkan wastafel permanen untuk cuci tangan dan
sikat gigi, serta mendistribusikan produk-produk kebersihan dan kesehatan di
area sekolah dan pesantren.
“Kesuksesan
program ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, mulai dari Pemerintah,
LSM lokal, para pengajar, siswa/i, para santri hingga orang tua, dan kami
optimis dengan berkolaborasi kita dapat wujudkan Indonesia sehat. Semoga upaya
berkelanjutan ini dapat memberikan dampak positif dan mendukung upaya Pemerintah
dalam memutus mata rantai transmisi virus SARS-CoV-2 di Indonesia,” ujar Nurdiana
Darus, Head of Corporate Affairs &
Sustainability Unilever Indonesia.
[]Titis Mawar Rani
Photo : Dok. Alchmey
Communications